bt t,
= konstan pemulusan
m Ft
= hasil peramalan untuk m periode ke depan yang akan diramalkan m = jumlah periode ke depan yang diramalkan
b. beberapa kriteria untuk menguji ketepatan ramalan, antara lain:
1. ME Mean Error nilai tengah kesalahan
N I
i
N e
ME
1
2. MSE Mean Square Error nilai tengah kesalahan kuadrat
N i
t
N e
MSE
1 2
3. MAE Mean Absolut Error nilai tengah kesalahan absolute
N i
t
N e
MAE
1
4. MAPE Mean Absolut Percentage Error nilai tengah kesalahan persentase
absolut
N i
t
N PE
MAPE
1
5. MPE Mean Percentage Error nilai tengah kesalahan persentase
N i
i
N PE
MPE
1
Universitas Sumatera Utara
6. SSE Sum Square Error jumlah kuadrat kesalahan
n i
ei SSE
1 2
Dimana :
i
e =
t t
F X
kesalahan pada periode t
t
X = data aktual pada period eke t
t
PE =
t t
t
X F
X x 100 kesalahan persentase pada period eke t
t
F = nilai ramalan pada periode ke t
N = benyaknya periode waktu
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dilakukan penelitian
Kegiatan penelitian atau riset untuk menyelesaikan tugas akhir ini dilakukan di PT. Bank Mandiri persero cabang Medan. Ditempatkan di Kantor Wilayah I Medan, di
bagian kredit. Kantor tersebut berada di Jalan Pulaupinang No 1 Medan.
3.2 Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian atau riset dilaksanakan mulai tanggal 1 maret sampai dengan 5 maret 2010. Kegiatan ini dilakukan setiap hari kerja senin-jumat tepatnya pada pukul
13.30-17.00 WIB.
3.3 Sejarah Berdirinya PT. Bank Mandiri Persero
Terjadinya likuidasi besar–besaran terhadap belasan bank swasta nasional pada tahun 1997 menyebabkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap bank-bank di
Indonesia. Langkah likuidasi ini diambil pemerintah karena bank–bank tersebut tidak lagi sanggup menanggung kewajibannya. Bahkan ada bank yang rasio asset dengan
kewajibannya minus ratusan persen, yang berarti kewajibannya beberapa kali lipat lebih besar dibanding modalnya.
Universitas Sumatera Utara
Hal yang sama juga dialami oleh bank–bank pemerintah dan berakibat bertambahnya beban Negara menanggung kerugian. Untuk meningkatkan struktur
permodalan serta kinerja bank–bank pemerintah tersebut, pemerintah melalui Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Tanri Abeng berencana untuk menggabungkan 4 bank
pemerintah menjadi satu kemudian menyuntikkan modal kepada bank tersebut. Pemerintah menginginkan bank baru ini benar–benar segar dan sehat, kredit macet
telah dipisahkan dan ditangani secara khusus oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN sehingga tidak akan menggangu kinerja bank tersebut.
Pada tanggal 2 Oktober 1998 pemerintah mendirikan Bank Mandiri yang nantinya akan menerima merger dari Bank Bergabung. Bank Bergabung tersebut
adalah empat bank pemerintah yaitu PT Bank Dagang Negara Persero, PT Bank Bumi Daya Persero, PT Bank Ekspor Impor Indonesia Persero, dan PT Bank
Pembangunan Indonesia Persero.
Nama bank hasil merger adalah Bank Mandiri selaku bank penerima merger, sedangkan Bank Bergabung merupakan bank–bank yang menggabungkan diri ke
Bank Mandiri pada tanggal 31 Juli 1999 secara hukum legal merger. Sebagai akibat merger, masing–masing Bank Bergabung akan bubar secara hukum tanpa didahului
likuidasi, sedangkan Bank Mandiri tetap berdiri sebagai badan hukum dan semua aktivitas kegiatan usaha, operasi, aktiva dan pasiva, ekuitas, hak dan kewajiban, dan
karyawan–karyawan Bank Bergabung secara hukum beralih ke Bank Mandiri.
Tertanggal 1 Agustus 1999 Bank Mandiri mulai beroperasi sebagai bank hasil merger dan seluruh jaringan cabang dari Bank bergabung akan menjadi kantor cabang
Universitas Sumatera Utara
Bank Mandiri yang dipimpin oleh Direktur Utama Robby Djohan. Penggabungan ke empat Bank Pemerintah ini menghasilkan asset sebesar Rp. 205.436.051.000.000
sehingga menempatkan PT. Bank Mandiri Persero sebagai bank terbesar di Indonesia saat ini. Kegiatan usaha Bank Mandiri akan memusatkan diri pada kegiatan
retail. Selain itu Bank Mandiri juga akan memberi pelayanan kepada perusahaan- perusahaan kecil dan menengah.
3.4 Sejarah Kanwil I PT. Bank Mandiri Persero Medan