3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang
dipergunakan, dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan. Faktor-faktor perubahan tersebut antara lain terdiri dari perubahan
kebijakan-kebijakan yang mungkin terjadi, termasuk kebijakan pemerintah.
Proyeksi adalah adanya suatu kecendrungan sesuatu hal pada masa yang akan datang yang masih belum diketahui dan mempunyai nilai pada masa yang akan datang
yang merupakan petunjuk tentang jumlah sesuatu hal tersebut di masa yang akan datang.
2.4 Jenis-Jenis Peramalan
Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunnya, maka peramalan dapat dibedakan
atas dua macam, yaitu :
1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan
atau intuasi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau judgement dari orang yang menyusunnya sangat menetukan baik tidaknya
hasil ramalan tersebut.
2. Peramalan yang objektif, peramalan yang didasarkan atas data yang relevan
pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode dalam penganalisaan data tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Disamping itu, jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun. Maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam pula, yaitu :
1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam
penyusunan rencana pembangunan suatu negara atau suatu daerah, corporate planning, rencana investi atau rencana ekspansi dari suatu
perusahaan.
2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun atau tiga semester. Peramalan seperti ini diperlukan dalam
penyusunan rencana tahunan, rencana kerja operasional, dan anggaran contoh penyusunan rencana produksi, rencana penjualan, rencana
persediaan, anggaran produksi, dan anggaran perusahaan.
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas dua kualitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut
ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgement atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya
peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan.
Universitas Sumatera Utara
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan didasarkan atas data kuantitatif pada
masa lalu. Hasil peramalan dibuat sangat bergantung pada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Dengan peramalan yang berbeda akan
diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metode-metode tersebut, adalah baik tidaknya metode
yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi. Metode yang baik
adalah metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin terjadi. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila
terdapat tiga kondisi sebagai berikut :
a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain.
b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.
c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada
masa yang akan datang.
Dari uraian diatas dapatlah diketahui bahwa jenis-jenis peramalan sangat tergantung dari segi mana kita memandangnya.
2.5 Jenis-jenis Metode Peramalan