26
diartikan sebagai tata hukum atas hukum positif tertulis.
40
Keberlakukan hukum di tengah masyarakat bukan lagi untuk mencapai keadilan semata, tetapi juga harus
memberikan kepastian. Kepastian hukum diharapkan dapat menjadi pedoman, baik bagi masyarakat maupun bagi aparatur hukum dalam mengambil keputusan.
41
2. Konsepsi
Konsepsi berasal dari bahasa Latin, conceptus yang memiliki arti sebagai suatu kegiatan atau proses berpikir, daya berpikir khususnya penalaran dan pertimbangan.
Konsepsi adalah salah satu bagian yang terpenting dari teori. Peranan konsepsi dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara
abstraksi dan realitas. Konsepsi diartikan juga sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang
digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus, yang disebut dengan definisi operasional. Pentingnya definisi adalah untuk menghindarkan pengertian atau penafsiran yang
berbeda dari satu istilah yang dipakai. Oleh karena itu, dalam penulisan tesis ini dirangkaikan kerangka konsepsi sebagai berikut :
a. Menurut Subekti “perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seseorang berjanji
kepada orang lain, atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melakukan suatu hal”. Menurut Wirjono Prodjodikoro, “suatu perjanjian diartikan sebagai
suatu perbuatan hukum mengenai benda kekayaan antara dua pihak, dalam hal
40
Suhaidi, Bahan Kuliah Teori Hukum, Program Studi Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana USU, hal. 8.
41
Bismar Nasution dan Mahmul Siregar, Bahan Kuliah Teori Hukum, Program Studi Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana USU.
Universitas Sumatera Utara
27
mana saja satu pihak berjanji untuk melakukan suatu hal, sedangkan pihak lain berhak menuntut pelaksanaan perjanjian itu.
42
b. “Gala” adalah suatu perjanjian, dimana seseorang pemilik menyerahkan hak
menguasai atas benda baik bergerak atau tidak bergerak miliknya kepada seorang lain siteurimeung Gala untuk dikuasai, diusahakan dan dinikmati
dengan menyerahkan sejumlah uang kepada pemilik benda penggala sesuai dengan kesepakatan.
c. Objek Gala gadai, yang menjadi objek Gala gadai dalam transaksi
masyarakat hukum adat Aceh adalah sebagian besar tanah pertanian atau kebun yang menghasilkan, disamping itu juga benda-benda begerak lainnya yang bukan
tanah tetapi mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, seperti kendaraan, jam tangan dan lain-lain.
d. Pemberi Gala gadai adalah pemilik objek Gala pemilik tanah, sedangkan
penerima Gala gadai adalah orang yang telah menyerahkan uang siberpiutang kreditur.
e. Kecamatan Meurah Mulia adalah merupakan salah satu daerah kecamatan yang
terletak dalam wilayah kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh yaitu tempat dimana penulis melakukan penelitian.
f. Hukum adat adalah kebiasaan-kebiasaan yang sudah mengakar di masyarakat
sehingga dipatuhi oleh masyarakat tersebut sebagai hukum.
43
Hazairin
42
Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Perjanjian, Bandung: PT. Bale, 1983, hal. 5.
Universitas Sumatera Utara
28
sebagaimana dikutip Subanindyo Hadiluwih mengatakan : hukum adat adalah hukum yang timbul sendiri dari hubungan-hubungan hidup bersama dalam
masyarakat.
44
G. Metode Penelitian 1.
Sifat Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam tesis ini adalah bersifat deskriptif analitis yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh, lengkap dan sistematis mengenai perjanjian Gala gadai tanah pada masyarakat Aceh di Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara. Bersifat
analisis karena gejala dan fakta yang dikemukakan oleh responden informan kemudian akan di analisa terhadap berbagai aspek hukum baik dari segi hukum
agrarian nasional, KUHPerdata maupun hukum adat itu sendiri.
2. Metode Pendekatan