Produksi Konversi Limbah Budidaya Ikan Lele, Clarias sp. Menjadi Biomassa Bakteri Heterotrof Untuk Perbaikan Kualitas Air Dan Makanan Udang Galah, Macrobrachium rosenbergii

Sementara itu akibat tanpa peningkatan rasio CN pada perlakuan A hanya diperoleh biomassa bakteri heterotrof sebesar 3,02 ghari dan fitoplankton tumbuh dengan sangat melimpah. Jumlah biomassa bakteri ini tentunya tidak akan dapat mendukung sistem akuakultur trophic level bagi hewan akuatik pemakan biofloc seperti udang galah. Sistem akuakultur trophic level dengan tanpa melalui teknologi biofloc hanya cocok bagi ikan pemakan fitoplankton seperti ikan nila. Beberapa jenis ikan telah dicobakan pada sistem akuakultur trophic level tanpa peningkatan rasio CN, namun semua memakai spesies tilapia sebagai ikan trophic level yang lebih rendah Wahab et al. 2005; Yadav et al. 2007; Yi 1999; Yi et al. 2003; Yi et al. 2005. Limbah nitrogen yang dikonversi menjadi biomassa bakteri heterotrof pada perlakuan A adalah sebesar 0,28 dari jumlah nitrogen pakan atau sebesar 0,76 dari jumlah limbah nitrogen perhitungan pada Lampiran 12. Nitrogen yang tidak termanfaatkan pada sistem ini adalah sebesar 36,17 atau 0,31 mgL perhitungan pada Lampiran 13.

4.7 Produksi

Produksi akuakultur dapat berupa ikan ukuran konsumsi atau benih ikan dengan berbagai ukuran. Pada penelitian ini, ikan lele diproduksi untuk tujuan konsumsi dimana ukuran untuk pasar lokal pada umumnya sekitar 80-120 gekor. Sedangkan produksi udang galah ditujukan untuk mendapatkan benih tokolan 2 yang berukuran di atas 2,5 g. Pada sistem ini diproduksi ikan konsumsi dan benih secara bersama pada satu kolam. Dalam hal ini satuan produksi untuk ikan lele adalah kgm 2 crop dan untuk udang galah adalah ekorm 2 crop dengan kapasitas produksi ikan lele dihitung berdasarkan luas kolam, bukan luas keramba. Produksi ikan lele dan udang galah pada sistem keramba dalam kolam pada setiap perlakuan disajikan pada Tabel 9. Berdasarkan data produksi pada Tabel 9 tidak terdapat perbedaan yang nyata P0,05 produktivitas ikan lele pada setiap perlakuan. Produktivitas ikan lele pada penelitian ini berkisar antara 43,5-45,5 tonhatahun, dengan asumsi dalam satu tahun dilakukan produksi sebanyak lima kali. Menurut Areerat 1987 diacu dalam Yi et al. 2003 standing crop ikan lele pada kolam budidaya dapat mencapai 100 tonha, atau produktivitasnya dapat mencapai 500 tonhatahun dengan padat penebaran benih 100 ekorm 2 . Satuan produktivitas tokolan-2 bisa beragam tergantung pada tujuan. Jika bertujuan untuk menghitung kapasitas jumlah produksi benih maka digunakan satuan ekorhatahun. Sedangkan untuk menghitung konversi pakan atau jumlah muatan limbah yang dibuang oleh udang, digunakan satuan tonhatahun. Pada penelitian ini, jika dipandang dari segi jumlah, produktivitas tokolan-2 antara perlakuan B dan C berbeda secara nyata P0,05. Namun berdasarkan biomassa, produktivitas tokolan- 2 pada kedua perlakuan tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang nyata P0,05. Jumlah udang pada perlakuan B lebih sedikit daripada perlakuan C. Namun pada akhir penelitian ukurannya lebih besar sehingga biomassa antara kedua perlakuan tersebut menjadi tidak berbeda nyata. Efisiensi pakan ikan lele antar perlakuan tidak memperlihatkan perbedaan nyata. Namun dengan sistem budidaya keramba dalam kolam antara ikan lele dan udang galah melalui teknologi biofloc terjadi peningkatan efisiensi pakan secara signifikan P0,05, sehingga sistem ini dapat menghemat penggunaan pakan buatan. Tabel 9 Produksi ikan lele dan udang galah pada setiap perlakuan Parameter Perlakuan A 150:0 B 150:300 C 150:600 Pembesaran ikan lele Penebaran Kepadatankeramba ekorm 3 Kepadatankolam ekorm 2 Jumlah ikan ekor Rataan bobot gekor Total biomassa kg Panen Jumlah ikan ekor Rataan bobot gekor Total biomassa kg Jumlah pakan kg Kelangsungan hidup Rasio konversi pakan Pertambahan biomassa kg Produksi bersih kgm 2 corp Produktivitas bersih tonhatahun Produksi kotor kgm 2 corp Produktivitas kotor tonhatahun Pentokolan udang galah Penebaran Kepadatankolam ekorm 2 Jumlah udang ekor Rataan bobot gekor Total biomassa kg Panen Jumlah ikan ekor Rataan bobot gekor Total biomassa kg Kelangsungan hidup Pertambahan biomassa kg Produksi tokolan ekorm 2 corp Produktivitas tokolan ekorhatahun Produksi bersih kgm 2 corp Produktivitas bersih tonhatahun Produksi kotor kgm 2 corp Produktivitas kotor tonhatahun Efisiensi pakan ikanudang 100 10 150 10,04 1,51 148 88,15 13,05 9,74 98,67 0,85 11,54 0,77 38,5 0,87 43,5 118,20 a 100 10 150 10,22 1,53 148 90,12 13,34 9,76 98,67 0,83 11,81 0,79 39,5 0,89 44,5 20 300 1,07 0,32 265 3,68 a 0,98 88,33 a 0,66 18 900.000 a 0,044 2,20 0,065 3,25 128,22 b 100 10 150 10,60 1,59 148 92,53 13,70 9,78 98,67 0,81 12,11 0,81 40,5 0,91 45,5 40 600 1,07 0,64 463 2,57 b 1,19 77,22 b 0,55 31 1.550.000 b 0,037 1,85 0,079 3,95 129,97 b Nilai rata-rata dengan huruf superscript yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda secara nyata P0,05. 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan