Keseimbangan Massa Nitrogen Konversi Limbah Budidaya Ikan Lele, Clarias sp. Menjadi Biomassa Bakteri Heterotrof Untuk Perbaikan Kualitas Air Dan Makanan Udang Galah, Macrobrachium rosenbergii

pertumbuhan normal hingga akhir penelitian. Menurut Areerat 1987 diacu dalam Yi et al. 2003 sebagai ikan yang memiliki kemampuan pernapasan udara, ikan lele dapat tumbuh baik pada kepadatan sangat tinggi 100 ekorm 2 . 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 5 6 7 Waktu minggu ke- Bo bot t u buh g A 150:0 B 150:300 C 150:600 Gambar 4 Pertambahan bobot tubuh ikan lele pada setiap perlakuan selama penelitian

4.2 Keseimbangan Massa Nitrogen

Menurut Wedemeyer 1996 pakan yang dikonsumsi oleh hewan akan dimetabolisme dan diekresikan. Pada ikan, produk akhir metabolisme adalah air, karbondioksida, dan ammonia bersama sejumlah kecil urea, creatin, creatinin dan asam uric; dan produk limbah nitrogen utama yang diekskresikan adalah ammonia. Berdasarkan Brune et al. 2003 nitrogen pakan yang dikonsumsi oleh ikan akan didistribusikan menjadi nitrogen untuk pertumbuhan, nitrogen yang diekskresikan dalam bentuk ammonia dan nitrogen limbah feses, pakan yang tidak termakan, dan secara keseluruhan akan membentuk keseimbangan massa nitrogen. Keseimbangan massa nitrogen dari pemeliharaan ikan lele pada setiap perlakuan disajikan pada Tabel 4. Hasil analisa statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata P0,05 baik nitrogen yang diretensi maupun nitrogen yang dibuang oleh ikan lele antar perlakuan. Retensi nitrogen oleh ikan lele pada penelitian ini berkisar 63,55-66,45 dan nitrogen yang dibuang berkisar 33,55- 36,45. Pada jenis ikan yang sama Yi et al. 2003 mendapatkan retensi nitrogen berkisar 40,48-40,87 dan limbah nitrogen yang diturunkan dari pakan berkisar 59,13-59,38. Retensi protein pada spesies ikan nila jauh lebih rendah yaitu 23 pada tilapia Avnimelech 1999. Tabel 4 Keseimbangan massa nitrogen pada pembesaran ikan lele dengan protein pakan 32 pada setiap perlakuan Perlakuan N pakan N retensi N buang A 150:0 100,00±0,00 63,55±1,99 36,45±1,99 B 150:300 100,00±0,00 64,87±0,89 35,00±0,89 C 150:600 100,00±0,00 66,45±2,78 33,55±2,78 Limbah turunan pakan meliputi feses, produk ekskresi dan pakan yang tidak termakan. Menurut Pillay 2004 pakan dilepaskan ke air tergantung pada sejumlah faktor yang meliputi kebiasaan pakan ikan, stabilitas pakan dalam air, cara pemberian pakan dan waktu pemberian pakan. Pada penelitian yang dilakukan, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap adanya pakan yang tidak termakan diminimisasi sehingga limbah turunan dari pakan hanya berupa feses dan produk eskresi saja. Jumlah limbah nitrogen yang dilepaskan ke kolom air pada penelitian dengan menggunakan komoditas ikan lele ini adalah berkisar 33,55-36,45. Menurut Brune et al . 2003 pada kegiatan budidaya kira-kira 15 input nitrogen pakan dilepaskan pada kolom air sebagai BOD dan 60 input nitrogen pakan sebagai ammonia-N. Sehingga jumlah muatan limbah nitrogen yang dilepaskan sekitar 75 dari input nitrogen pakan. Nilai ini mendekati hasil penelitian Avnimelech 1999 untuk komoditi ikan tilapia yaitu sekitar 77. Hakanson et al. 1988 diacu dalam Pillay 2004 membuat keseimbangan massa nitrogen pada ikan laut, dimana nitrogen untuk pertumbuhan sebesar 24,67, dan nitrogen sebagai muatan limbah sebesar 75,33 yang terdiri dari feses dan ekskresi ammonia berturut-turut adalah 15 dan 60,33.

4.3 Kelimpahan Bakteri Heterotrof