Efisiensi Nitrogen Konversi Limbah Budidaya Ikan Lele, Clarias sp. Menjadi Biomassa Bakteri Heterotrof Untuk Perbaikan Kualitas Air Dan Makanan Udang Galah, Macrobrachium rosenbergii

a b Gambar 11 Udang galah pada perlakuan B dengan kondisi usus yang penuh a dan hasil pemeliharaan selama 42 hari b

4.6 Efisiensi Nitrogen

Akuakultur berbasis trophic level pada prinsipnya adalah memanfaatkan semua nutrien limbah budidaya untuk akuakultur mulai rumput laut, kerang-kerangan, tripang, ikan detrivora, herbivora dan omnivora Surawidjaja 2006. Menurut Allsopp et al. 2008 sistem akuakultur multi-trophic telah dikembangkan dengan menggunakan gagasan dari polikultur akuatik tradisional, yang didefinisikan sebagai budidaya lebih dari satu spesies ikan secara bersama. Perbedaannya adalah akuakultur multi-trophic mensyaratkan pengusahaan spesies dari level rantai makan yang berbeda untuk mengurangi produk limbah budidaya sedangkan polikultur dapat melibatkan pengusahaan secara bersama spesies apa saja. Sistem akuakultur berbasis trophic level dalam penelitian ini melibatkan peran bakteri heterotrof sebagai rantai makanan bagi udang galah yang mempunyai trophic level lebih rendah daripada ikan lele yang dipelihara di keramba. Berdasarkan data pada Tabel 8, sistem ini secara nyata P0,05 memberikan efisiensi nitrogen yang lebih baik daripada budidaya ikan lele secara monokultur. Namun demikian peningkatan kepadatan udang galah belum dapat menambah tingkat efisiensi nitrogen. Nampak bahwa efisiensi nitrogen pada kepadatan udang 20 ekorm 2 tidak berbeda nyata P0,05 dengan efisiensi nitrogen pada kepadatan udang 40 ekorm 2 . Tabel 8 Efisiensi nitrogen oleh ikan lele dan udang galah pada setiap perlakuan Perlakuan Efisiensi nitrogen oleh ikan lele Efisiensi nitrogen oleh udang galah Efisiensi nitrogen total A 150:0 63,55±1,99 - 63,55±1,99 a B 150:300 64,87±0,89 3,81±0,49 68,68±1,14 b C 150:600 66,45±2,78 3,25±0,64 69,70±2,40 b Huruf superscrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan nyata P0,05 Secara keseluruhan aliran nitrogen pada sistem akuakultur berbasis trophic level melalui teknologi biofloc mulai dari nitrogen pakan yang diberikan pada ikan lele hingga nitrogen yang dibuang oleh udang galah disajikan pada Gambar 12 dan 13. Ikan lele Bakteri heterotrof Udang galah Pakan Dibuang 175,67 g N 35,13 Dimanfaatkan ikan 324,33 g N 64,87 Dimanfaatkan bakteri 76,11 g N 15,22 Dimanfaatkan udang galah 19,04 g 3,81 Efisiensi asimilasi 43,32 Dibuang 99,56 g N 19,91 Dibuang 57,07 g N 11,41 Eutrofikasi Retensi N 25,03 500 g N 100 Gambar 12 Efisiensi nitrogen pada sistem akuakultur berbasis trophic level antara ikan lele-udang galah melalui teknologi biofloc dengan kepadatan tebar udang galah 20 ekorm 2 Berdasarkan gambar di atas, ikan lele dapat meretensi nitrogen sebesar 64,87 dan membuang sebesar 35,13 limbah TAN yang berasal dari ekskresi ikan lele serta mineralisasi partikel pakan dan feses oleh bakteri. Limbah nitrogen yang dikonversi menjadi biomassa bakteri heterotrof adalah sebesar 15,22 dari jumlah nitrogen pakan atau sebesar 43,32 dari jumlah limbah nitrogen contoh perhitungan pada Lampiran 12. Nilai ini hampir sama dengan pendapat Avnimelech 1999 yang menyatakan bahwa konversi efisiensi nitrogen bakteri heterotrof adalah sebesar 40. Selanjutnya udang galah dengan kepadatan 20 ekorm 2 meretensi nitrogen sebesar 3,81 dari jumlah nitrogen pakan atau sebesar 25,03 dari jumlah nitrogen biomassa bakteri heterotrof. Retensi nitrogen oleh udang lebih kecil dibandingkan retensi nitrogen oleh ikan. Udang windu hanya meretensi nitrogen sebesar 16,3- 17,1 Hari et al. 2004. Nitrogen yang tidak termanfaatkan pada sistem ini adalah sebesar 31,32 atau 0,27 mgL. Nilai ini sama dengan hasil penjumlahan nitrogen dalam bentuk TAN, NO 2 dan NO 3 hasil pengukuran perhitungan pada Lampiran 13. Ikan lele Bakteri heterotrof Udang galah Pakan Dibuang 167,94 g N 35,55 Dimanfaatkan ikan 332,63 64,45 Dimanfaatkan bakteri 133,60 g N 26,70 Dimanfaatkan udang galah 17,26 g N 3,45 Efisiensi asimilasi 79,55 Dibuang 34,34 g N 6,85 Dibuang 116,34 g N 23,25 N Eutrofikasi Retensi N 12,92 500,57 g N 100 Gambar 13 Efisiensi nitrogen pada sistem akuakultur berbasis trophic level antara ikan lele-udang galah melalui teknologi biofloc dengan kepadatan tebar udang galah 40 ekorm 2 Pada perlakuan C 150:600 ikan lele dapat meretensi nitrogen sebesar 66,45 dan membuang sebesar 33,55 limbah TAN. Limbah nitrogen yang dikonversi menjadi biomassa bakteri heterotrof adalah sebesar 26,70 dari jumlah nitrogen pakan atau sebesar 79,58 dari jumlah limbah nitrogen perhitungan pada Lampiran 12. Nilai ini hampir dua kali lipat konversi efisiensi nitrogen bakteri heterotrof pada perlakuan B 150:300. Selanjutnya udang galah dengan kepadatan 40 ekorm 2 meretensi nitrogen sebesar 3,45 dari jumlah nitrogen pakan atau sebesar 12,92 dari jumlah nitrogen biomassa bakteri heterotrof. Retensi nitrogen oleh udang galah pada kepadatan tebar 40 ekorm 2 secara nyata P0,05 lebih kecil dibandingkan retensi nitrogen oleh udang galah pada kepadatan tebar 20 ekorm 2 . Kejadian ini diduga sebagai akibat dari penambahan kepadatan udang tanpa diimbangi penambahan suplai oksigen yang mencukupi. Nitrogen yang tidak termanfaatkan pada sistem ini adalah sebesar 30,10 atau 0,26 mgL. Nilai ini hampir sama dengan hasil penjumlahan nitrogen dalam bentuk TAN, NO 2 dan NO 3 hasil pengukuran yaitu 0,28 mgL perhitungan pada Lampiran 13. Sementara itu akibat tanpa peningkatan rasio CN pada perlakuan A hanya diperoleh biomassa bakteri heterotrof sebesar 3,02 ghari dan fitoplankton tumbuh dengan sangat melimpah. Jumlah biomassa bakteri ini tentunya tidak akan dapat mendukung sistem akuakultur trophic level bagi hewan akuatik pemakan biofloc seperti udang galah. Sistem akuakultur trophic level dengan tanpa melalui teknologi biofloc hanya cocok bagi ikan pemakan fitoplankton seperti ikan nila. Beberapa jenis ikan telah dicobakan pada sistem akuakultur trophic level tanpa peningkatan rasio CN, namun semua memakai spesies tilapia sebagai ikan trophic level yang lebih rendah Wahab et al. 2005; Yadav et al. 2007; Yi 1999; Yi et al. 2003; Yi et al. 2005. Limbah nitrogen yang dikonversi menjadi biomassa bakteri heterotrof pada perlakuan A adalah sebesar 0,28 dari jumlah nitrogen pakan atau sebesar 0,76 dari jumlah limbah nitrogen perhitungan pada Lampiran 12. Nitrogen yang tidak termanfaatkan pada sistem ini adalah sebesar 36,17 atau 0,31 mgL perhitungan pada Lampiran 13.

4.7 Produksi