Pendekatan konseptual dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pendekatan konseptual beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-
doktrin yang berkembang didalam bidang hak asasi manusia atau dalam komisi Nasional itu sendiri. Dalam pendekatan konseptual penulis akan
menemukan ide-ide yang melahirkan pengertian-pengertian hukum, konsep- konsep hukum, dan asas-asas hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi.
Pemahaman akan pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin tersebut merupakan sandaran bagi penulis dalam membangun argumentasi hukum
dalam memecah isu yang dihadapi. Sedangkan pendekatan historis dimaksudkan untuk mengetahui
bagaimana sebenarnya sejarah perkembangan Hukuman Mati. Pendekatan historis dilakukan dengan menelaah latar belakang dan perkembangan
mengenai Hak Asasi Manusia di Indonesia.
3. Sumber Penelitian.
Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber penelitian yang berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, serta bahan hukum
tersier yang berkaitan secara langsung dengan objek yang diteliti, dengan rincian sebagai berikut:
a. Bahan Hukum Primer.
Merupakan data-data yang diperoleh dari sumber aslinya, memuat segala keterangan-keterangan yang berkaitan dengan penelitian
ini.Sumber-sumber tersebut berupa UUD 1945, UU Nomor 39 tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Peraturan Perundang-Undangan yang terkait dengan Hukuman Pidana Mati. Bahan hukum primer
merupakan data yang diperoleh dari bahan kepustakaan.
17
b. Bahan hukum sekunder.
Merupakan data-data yang memberikan penjelasan mengenai bahan- bahan primer yang diambil dari sumber-sumber tambahan yang memuat
segala keterangan-keterangan yang berkaitan dengan penelitian ini, terdiri dari atas buku-buku textbooks yang ditulis para ahli hukum yang
berpengaruh de herseende leer, jurnal-jurnal hukum, pendapat para sarjana, kasus-kasus hukum, yurisprudensi, dan hasil-hasil simposium
mutakhir yang berkaitan dengan topik penelitian skripsi ini. Dalam penulisan skripsi, penulis mengacu kepada buku pedoman penulisan
skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012. c.
Bahan Hukum Tersier. Merupakan bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan
terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus hukum, encyclopedia, dan lain-lain.
18
4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
17
Soejono Sokanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Pustaka Pelajar, 1992., h.51.
18
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif. Malang: Bayumedia Publishing, 2008. 296