sosial termasuk di dalamnya kajian terhadap ilmu pendidikan, manajemen dan administrasi bisnis, kebijakan publik, pembangunan atau ilmu hukum.
45
Peneliti mengambil fenomenya melemahnya kegiatan partisipasi kegiatan kegamaan di masyarakat, dengan mengambil stuudi kasus ikatan remaja masjid
al-anwar, peneliti melakukan pengamatan dan observasi lingkungan masjid al- anwar untuk mendapatkan beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Data dan Sumber Data
Data adalah segala keterangan informasi mengenai semua hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Dengan demikian, tidak semua informasi
atau keterangan merupakan data penelitian. Data hanyalah sebagian saja dari informasi, yakni hanya hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
46
Dalam penelitian ini data yang akan dicari adalah Peranan Ikatan Remaja Masjid Al-
Anwar dalam meningkatkan partisipasi kegiatan kegamaan di masyarakat Adapun sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data
primer dan data sekunder. 1. Data primer, yaitu data dari penelitian yang langsung dari sumber asli
tidak melalui perantara. Data primer didapat melalui metode wawancara dan pengamatan langsung observasi. Data primer penelitian ini diperoleh
dari tokoh masyarakat, Pengurus, anggota aktif ikatan remaja Al-Anwar, Masyarakat sekitar masjid dan DKM Dewan Kemakmuran Masjid
2. Data sekunder, merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, tapi melalui perantara pihak lain. Data sekunder penelitian ini
adalah data yang diperoleh dari sekretariat ikatan remaja Al-Anwar. Berikut ini rincian data dan sumber data penelitian yang akan diperoleh di
lapangan.
45
Rully Indrawan, Metodologi Penelitian; Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan, Bandung: PT Refika Aditama, 2014, h.67
46
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial; Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, h.61
Tabel 3.2 Data dan Sumber Data
No. Data
Sumber Data
1 Peranan ikatan
remaja masjid al- anwar dalam
Meningkatkan partisipasi kegiatan
keagamaan di masyarakat.
- Tokoh ulama setempat
- Pengurus IRMAWAR Ikatan Remaja
Masjid Al-Anwar -
Anggota aktif IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar.
- Pengurus DKM Dewan Kemakmuran
Masjid Al-Anwar. -
Masyarakat Sekitar Masjid Al-Anwar
2. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan dan mengikuti
47
. Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh
data yang harus dikumpulkan dalam penelitian.
48
Dalam hal ini jenis observasi yang dilakukan adalah jenis pengamat penuh atau the complete
observer, peneliti dengan bebas mengamati secara jelas subyeknya dari belakang kaca, sedang subyeknya sama sekali tidak mengetahui apakah
mereka sedang diamati atau tidak.
49
Penulis melakukan observasi dengan mengenal lingkungan Masjid Al-Anwar, dan mengikuti kegiatan Ikatan
Remaja Masjid Al-Anwar selama 3 hari di mulai dengan hari jumat, sabtu dan minggu. Peneliti mengamati lingkungan dan aktivitas masjid
al-anwar.
Tabel 3.3 Daftar Kegiatan Observasi
47
Ibid, h.131
48
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 105
49
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, Cet. 1, h.146
No. Kegiatan
Keterangan
1 Mengenal lingkungan masjid Al-
Anwar. 2
Mengamati masyarakat sekitar masjid Al-Anwar.
3 Mengikuti kegiatan IRMAWAR
Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar
b. Wawancara
Menurut Moloeng 2005, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara interviewer
yang mengajukan
pertanyaan dan
terwawancara interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
50
Wawancara pada penelitian kualitatif merupakan pembicaraan yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa pertanyaan informal.
Wawancara penelitian lebih dari sekedar percakapan dan berkisar dari informal ke formal.
51
Dengan kata lain, wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab dengan tatap muka antara pewawancara dan yang
diwawancarai tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap dan pola piker yang
diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti.
52
Informan penelitian adalah orang yang memberikan informasi baik tentang dirinya ataupun orang lain atau suatu kejadian atau suatu hal
kepada peneliti atau pewawancara secara mendalam. Ada dua kategori informan yaitu informan pengamat dan informan
pelaku. Informan pangamat adalah informan yang memberikan informasi tentang orang lain atau suatu kejadian atau suatu hal kepada peneliti,
50
Haris Herdiyansyah, Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, h. 118
51
Ibid, h. 160.
52
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.162
sedangkan informan pelaku adalah informan yang memberikan keterangan tentang dirinya, perbuatannya, pikirannya, interpretasinya,
atau pengetahuannya.
53
Peneliti akan mewawancarai bang hisyam sebagai ketua IRAWAR, anggota aktif IRMAWAR amel dan fudji, tokoh agama setempat Ustads
uzail, DKM Dewan Kemakmuran Masjid agus dan masyarakat sekitar masjid al-anwar. Untuk wawancara sumber dan data yang dikumpulkan
dapat dijabarkan melalui tabel berikut.
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara
Indikator Wawancara
Sumber Data
Program kegiatan
IRMAWAR Ikatan
Remaja Masjid Al-
Anwar 1.
Tokoh agama -
Apakah bapak mengetahui apa saja program kegiatan yang diadakan IRMAWAR Ikatan Remaja
Masjid Al-Anwar? -
Apakah program kegiatan hanya pada bidang keislaman saja?
- Bagaimana menurut bapak tentang program-
program yang dilakukan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar?
2. DKM Dewan
Kemakmuran Masjid Masjid
Al-Anwar -
Apakah bapak mengetahui apa saja program kegiatan yang diadakan IRMAWAR Ikatan Remaja
Masjid Al-Anwar? -
Apakah dengan adanya program-program kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar,
membantu DKM dalam memakmurkan masjid? -
Apakah DKM turut membantu IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar dalam
menyelenggarakan program-programnya?
53
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, Jakarta: Rajawali Pers, 2015, Cet. 2, h. 139
3. Pengurus
IRMAWAR Ikatan Remaja
Masjid Al- Anwar
- Program kegiatan apa saja yang dilakukan
IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? -
Berapa bulan sekali IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar mengadakan kegiatan?
- Apakah ada kegiatan yang sifatnya mingguan atau
bulanan? -
Apakah kegiatan hanya sebatas pada bidang kegamaan atau keislaman saja?
- Apakah kegiatan menyentuh semua golongan, atau
hanya untuk kalangan remaja saja? 4.
Anggota Aktif IRMAWAR
Ikatan Remaja Masjid Al-
Anwar -
Program kegiatan apa saja yang dilakukan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar?
- Bagaimanakah peranan anggota aktif IRMAWAR
Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar dalam setiap kegiatan?
5. Masyarakat
- Apa yang anda ketahui tentang IRMAWAR
Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? -
Apakah anda pernah mengikuti program kegiatan yang dilaksanakan IRMAWAR Ikatan Remaja
Masjid Al-Anwar? -
Program kegiatan apa sajakah yang dilakukan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar?
Implementasi program
kegiatan IRMAWAR
Ikatan Remaja
Masjid Al- 1.
Tokoh agama -
Dalam pengimplementasianya, apakah dengan adanya kegiatan yang dilakukan IRMAWAR
Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar meningkatan partisipasi masyarakat ke masjid?
- Sebagai tohoh masyarakat, bagaimana bapak
menilai kegiatan-kegiatan yang dilakukan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar?
Anwar 2.
DKM Dewan Kemakmuran
Masjid masjid Al-Anwar.
- Apakah DKM terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan-kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar?
- Bantuan apa saja yang dilakukan DKM dalam
membantu pelaksanaan kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar?
3. Pengurus
IRMAWAR Ikatan Remaja
Masjid Al- Anwar
- Apa sajakah kekurangan dan hambatan
IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar dalam melaksanakan program kegiatan?
- Apakah kegiatan-kegiatan sudah sejalan dengan
visi-misi IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar?
4. Anggota Aktif
IRMAWAR Ikatan Remaja
Masjid Al- Anwar
- Apa sajakah kekurangan dan hambatan
IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar dalam melaksanakan program kegiatan?
- Harapan anda sebagai anggota aktif dengan adanya
kegiatan-kegiatan yang dilakukan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar?
Dampak Implementasi
program kegiatan
IRMAWAR Ikatan
Remaja Masjid Al-
Anwar 1.
Tokoh agama -
Dengan adanya kegiatan-kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar, apakah
berdampak dengan meningkatnya partisipasi kegamaan masyarakat?
- Apa harapan dan masukan bapak untuk
IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar kedepanya?
2. DKM Dewan
-
Dengan adanya kegiatan-kegiatan IRMAWAR
Kemakmuran Masjid masjid
Al-Anwar. Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar, apakah
berdampak dengan meningkatnya partisipasi kegamaan masyarakat?
-
Apakah ada peningkatan jamaah dengan adanya kegiatan-kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja
Masjid Al-Anwar? 3.
Pengurus IRMAWAR
Ikatan Remaja Masjid Al-
Anwar
-
Dengan adanya kegiatan-kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar, apakah
berdampak dengan meningkatnya partisipasi kegamaan masyarakat?
4. Anggota aktif
IRMAWAR Ikatan Remaja
Masjid Al- Anwar
-
Dengan adanya kegiatan-kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar, apakah
berdampak dengan meningkatnya partisipasi kegamaan masyarakat?
5. Masyarakat
-
Apakah dengan adanya kegiatan-kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar,
anda lebih sering mengunjungi masjid Al-Anwar? -
Apakah anda mengajak keluarga, saudara atau teman untuk beribadah di masjid Al-Anwar setelah
mengikuti kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar?
- Apa harapan dan masukan bapak untuk
IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar kedepanya?
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara.
54
Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam
permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.
55
Gottschalk menyatakan bahwa dokumen dokumentasi dalam pengertiannya yang
lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan, gambaran, atau
arkeologis.
56
Berkenaan dengan
studi dokumen
ini Bogdan
1982 mengklasifikasikannya diringkas berikut ini.
57
1 Dokumen pribadi dan buku harian
2 Surat pribadi
3 Autobiografi
4 Dokumen resmi
5 Fotografi
6 Data statistik dan dana kuantitatif lainnya.
Dalam penelitian ini dokumen-dokumen yang diperlukan adalah dokumentasi kegiatan, program, struktural dan visi-misi IRMAWAR.
Berikut ini adalah tabel studi dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini.
Tabel 3.5 Studi Dokumen
No. Dokumen yang diperlukan Sumber
Ket.
1 Program kerja IRMAWAR
Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar.
Data IRMAWAR Ikatan Remaja
Masjid Al-Anwar
54
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.176
55
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.149
56
Op.cit, h. 175.
57
Op.cit, h. 153
Visi-misi IRMAWAR, GHO, GBHPK, Ikatan
Remaja Masjid Al-Anwar. Data IRMAWAR
Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar
Struktural IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-
Anwar. Data IRMAWAR
Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar
2 Dokumentasi kegiatan
IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar
Data IRMAWAR Ikatan Remaja
Masjid Al-Anwar
E. Pemeriksaan Keabsahan Data
Penelitian kualitatif dinyatakan absah apabila memiliki empat hal ini, derajat keterpercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan
dependability, dan kepastian confirmability
58
1. Keterpercayaan Penelitian Credibility atau Validitas Internal
Kredibilitas adalah ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian.
59
Kriteria derajat kepercayaan credibility pada dasarnya menggantikan konsep
validitas dari kuantitatif.
60
Kriteria ini melibatkan penetapan hasil penelitian kualitatif adalah kredibel atau dapat dipercaya dari perpektif partisipan dalam
penelitian tersebut. Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data meliputi perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi teman
sejawat, analisis kasus negatif, dan memberchecking.
61
2. Keteralihan Transferability atau Validitas Eksternal
Dari sebuah perspektif kualitatif, transferabilitas adalah tanggung jawab seseorang dalam melakukan generalisasi. Peneliti kualitatif dapat
meningkatkan transferabilitas
dengan melakukan
suatu pekerjaan
mendeskripsikan konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang menjadi sentral
58
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 164
59
Ibid, h.165
60
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 217
61
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, h. 80
pada penelitian tersebut.
62
Nasution 1988 mengatakan bahwa bagi penelitian kualitatif, transferabilitas tergantung pada si pemakai yakni, sampai manakah
hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam konteks dalam situasi tertentu. Karena itu transferabilitas hasil penelitian ini diserahkan kepada
pemakainya.
63
3. Kebergantungan Dependability atau Reliabilitas
Kebergantungan disebut juga audit kebergantungan menunjukkan bahwa penelitian memiliki sifat ketaatan dengan menunjukkan konsistensi dan
stabilitas data atau temua yang dapat direflikasi.
64
Pada penelitian kualitatif bila diadakan dua atau beberapa kali pengulangan dalam kondisi yang sama
dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan realibilitasnya tercapai.
65
Secara esensial itu berhubungan dengan apakah kita akan memperoleh hasil yang sama jika kita melakukan pengamatan yang sama untuk kedua kalinya.
66
4. Kepastian Confirmability atau Objectivitas
Kepastian atau audit kepastian yaitu bahwa data diperoleh dapat dilacak kebenarannya dan sumber informannya jelas. Konfirmabilitas berhubungan
dengan objektivitas hasil penelitian. Penelitian dapat dikatakan objektiv apabila keberadaan data dapat ditelusuri secara pasti dan telah disepakati
banyak orang.
67
Terdapat sejumlah
strategi untuk
meningkatkan konfirmabilitas. Peneliti dapat mendokumentasikan prosedur untuk mengecek
dan mengecek kembali seluruh data penelitian.
68
Selain keempat hal diatas, diketahui pula istilah triangulasi dalam teknik pemeriksaan keabsahan data. Triangulasi merupakan istilah yang dikenalkan oleh
Denzin 1978 diambil dari peristilahan dunia navigasi dan militer.
69
Triangulasi data digunakan sebagai proses memantapkan derajat kepercayaan kredibilitas
atau validitas dan konsistensi realibilitas data, serta bermanfaat juga sebagai
62
Ibid, h.80
63
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.165
64
Ibid, h. 166
65
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 217
66
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, h. 80
67
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 167
68
Op.cit, h. 81
69
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.217
alat bantu analisis data lapangan.
70
Ada tiga macam triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik atau metode, dan triangulasi waktu.
1. Triangulasi Sumber, Cara meningkatkan kepercayaan penelitian adalah
dengan mencari data sumber yang beragam yang masih terkait satu sama lain.
71
Triangulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber memperoleh data.
72
2. Triangulasi Teknik atau MetodeTriangulasi metode adalah usaha
mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan penelitian.
73
Untuk menguji kredibilitas data dengan triangulasi teknik yaitu mengecek data kepada sumber data yang sama dengan teknik yang
berbeda.
74
3. Triangulasi Waktu Peneliti dapat mengecek konsistensi, kedalaman dan
ketepatan atau kebenaran suatu data dengan melakukan triangulasi waktu. Menguji kredibilitas data dengan triangulasi waktu dilakukan
dengan cara mengumpulkan data pada waktu yang berbeda.
75
F. Analisis Data
Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah
dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi tersebut dan untuk memungkinkan menyajikan apa yang sudah ditemukan kepada orang
lain.
76
70
Ibid, h.218
71
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif , h.170
72
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.219
73
Ibid, h.219
74
Djam’an dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 171
75
Ibid, h.171
76
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, h.85
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung, dilakukan mulai dari
pengumpulan data sampai pada tahap penulisan laporan.
77
Analisis data mencakup kegiatan dengan data, mengorganisasikannya, memilih, dan mengaturnya ke dalam unit-unit, mengsintesisikannya, mencari
pola-pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang akan dipaparkan kepada orang lain.
78
Teknik analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman terdiri atas empat tahapan yang harus dilakukan. Tahap pertama adalah tahap
pengumpulan data, tahap kedua adalah tahap reduksi data, tahap ketiga adalah tahap display data, dan tahap keempat adalah tahap verifikasi.
79
1. Pengumpulan Data
Pada penelitian kualitatif, proses pengumpulan data dilakukan sebelum penelitia, pada saat penelitian, dan bahkan di akhir penelitian. Bahkan
Creswell 2008 menyarankan bahwa peneliti kualitatif sebaiknya sudah berpikir dan melakukan analisis ketika penelitian kualitatif baru dimulai.
80
Dalam penelitian ini, penulis mulai melakukan pengumpulan data dengan studi pendahuluan ke sekolah dengan mewawancarai wakil kepala sekolah
bidang kesiswaan. 2.
Reduksi data Reduksi
data merujuk
pada proses
pemilihan, pemokusan,
penyerdehanaan, abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis.
81
Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan memudahkan untuk melakukan
pengumpulan data.
82
Selanjutnya, diakui bila proses reduksi data merupakan
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu, h. 176
78
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.210
79
Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, h. 164
80
Ibid, h. 164
81
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, h. 129