Metode Penelitian Pemeriksaan Keabsahan Data

sosial termasuk di dalamnya kajian terhadap ilmu pendidikan, manajemen dan administrasi bisnis, kebijakan publik, pembangunan atau ilmu hukum. 45 Peneliti mengambil fenomenya melemahnya kegiatan partisipasi kegiatan kegamaan di masyarakat, dengan mengambil stuudi kasus ikatan remaja masjid al-anwar, peneliti melakukan pengamatan dan observasi lingkungan masjid al- anwar untuk mendapatkan beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Data dan Sumber Data

Data adalah segala keterangan informasi mengenai semua hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Dengan demikian, tidak semua informasi atau keterangan merupakan data penelitian. Data hanyalah sebagian saja dari informasi, yakni hanya hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. 46 Dalam penelitian ini data yang akan dicari adalah Peranan Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar dalam meningkatkan partisipasi kegiatan kegamaan di masyarakat Adapun sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. 1. Data primer, yaitu data dari penelitian yang langsung dari sumber asli tidak melalui perantara. Data primer didapat melalui metode wawancara dan pengamatan langsung observasi. Data primer penelitian ini diperoleh dari tokoh masyarakat, Pengurus, anggota aktif ikatan remaja Al-Anwar, Masyarakat sekitar masjid dan DKM Dewan Kemakmuran Masjid 2. Data sekunder, merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, tapi melalui perantara pihak lain. Data sekunder penelitian ini adalah data yang diperoleh dari sekretariat ikatan remaja Al-Anwar. Berikut ini rincian data dan sumber data penelitian yang akan diperoleh di lapangan. 45 Rully Indrawan, Metodologi Penelitian; Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan, Bandung: PT Refika Aditama, 2014, h.67 46 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial; Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, h.61 Tabel 3.2 Data dan Sumber Data No. Data Sumber Data 1 Peranan ikatan remaja masjid al- anwar dalam Meningkatkan partisipasi kegiatan keagamaan di masyarakat. - Tokoh ulama setempat - Pengurus IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar - Anggota aktif IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar. - Pengurus DKM Dewan Kemakmuran Masjid Al-Anwar. - Masyarakat Sekitar Masjid Al-Anwar

2. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

a. Observasi Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan dan mengikuti 47 . Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. 48 Dalam hal ini jenis observasi yang dilakukan adalah jenis pengamat penuh atau the complete observer, peneliti dengan bebas mengamati secara jelas subyeknya dari belakang kaca, sedang subyeknya sama sekali tidak mengetahui apakah mereka sedang diamati atau tidak. 49 Penulis melakukan observasi dengan mengenal lingkungan Masjid Al-Anwar, dan mengikuti kegiatan Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar selama 3 hari di mulai dengan hari jumat, sabtu dan minggu. Peneliti mengamati lingkungan dan aktivitas masjid al-anwar. Tabel 3.3 Daftar Kegiatan Observasi 47 Ibid, h.131 48 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 105 49 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, Cet. 1, h.146 No. Kegiatan Keterangan 1 Mengenal lingkungan masjid Al- Anwar. 2 Mengamati masyarakat sekitar masjid Al-Anwar. 3 Mengikuti kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar b. Wawancara Menurut Moloeng 2005, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. 50 Wawancara pada penelitian kualitatif merupakan pembicaraan yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa pertanyaan informal. Wawancara penelitian lebih dari sekedar percakapan dan berkisar dari informal ke formal. 51 Dengan kata lain, wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab dengan tatap muka antara pewawancara dan yang diwawancarai tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap dan pola piker yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti. 52 Informan penelitian adalah orang yang memberikan informasi baik tentang dirinya ataupun orang lain atau suatu kejadian atau suatu hal kepada peneliti atau pewawancara secara mendalam. Ada dua kategori informan yaitu informan pengamat dan informan pelaku. Informan pangamat adalah informan yang memberikan informasi tentang orang lain atau suatu kejadian atau suatu hal kepada peneliti, 50 Haris Herdiyansyah, Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, h. 118 51 Ibid, h. 160. 52 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.162 sedangkan informan pelaku adalah informan yang memberikan keterangan tentang dirinya, perbuatannya, pikirannya, interpretasinya, atau pengetahuannya. 53 Peneliti akan mewawancarai bang hisyam sebagai ketua IRAWAR, anggota aktif IRMAWAR amel dan fudji, tokoh agama setempat Ustads uzail, DKM Dewan Kemakmuran Masjid agus dan masyarakat sekitar masjid al-anwar. Untuk wawancara sumber dan data yang dikumpulkan dapat dijabarkan melalui tabel berikut. Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Indikator Wawancara Sumber Data Program kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar 1. Tokoh agama - Apakah bapak mengetahui apa saja program kegiatan yang diadakan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? - Apakah program kegiatan hanya pada bidang keislaman saja? - Bagaimana menurut bapak tentang program- program yang dilakukan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? 2. DKM Dewan Kemakmuran Masjid Masjid Al-Anwar - Apakah bapak mengetahui apa saja program kegiatan yang diadakan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? - Apakah dengan adanya program-program kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar, membantu DKM dalam memakmurkan masjid? - Apakah DKM turut membantu IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar dalam menyelenggarakan program-programnya? 53 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, Jakarta: Rajawali Pers, 2015, Cet. 2, h. 139 3. Pengurus IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar - Program kegiatan apa saja yang dilakukan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? - Berapa bulan sekali IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar mengadakan kegiatan? - Apakah ada kegiatan yang sifatnya mingguan atau bulanan? - Apakah kegiatan hanya sebatas pada bidang kegamaan atau keislaman saja? - Apakah kegiatan menyentuh semua golongan, atau hanya untuk kalangan remaja saja? 4. Anggota Aktif IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar - Program kegiatan apa saja yang dilakukan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? - Bagaimanakah peranan anggota aktif IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar dalam setiap kegiatan? 5. Masyarakat - Apa yang anda ketahui tentang IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? - Apakah anda pernah mengikuti program kegiatan yang dilaksanakan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? - Program kegiatan apa sajakah yang dilakukan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? Implementasi program kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- 1. Tokoh agama - Dalam pengimplementasianya, apakah dengan adanya kegiatan yang dilakukan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar meningkatan partisipasi masyarakat ke masjid? - Sebagai tohoh masyarakat, bagaimana bapak menilai kegiatan-kegiatan yang dilakukan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? Anwar 2. DKM Dewan Kemakmuran Masjid masjid Al-Anwar. - Apakah DKM terlibat dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? - Bantuan apa saja yang dilakukan DKM dalam membantu pelaksanaan kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? 3. Pengurus IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar - Apa sajakah kekurangan dan hambatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar dalam melaksanakan program kegiatan? - Apakah kegiatan-kegiatan sudah sejalan dengan visi-misi IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar? 4. Anggota Aktif IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar - Apa sajakah kekurangan dan hambatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar dalam melaksanakan program kegiatan? - Harapan anda sebagai anggota aktif dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? Dampak Implementasi program kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar 1. Tokoh agama - Dengan adanya kegiatan-kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar, apakah berdampak dengan meningkatnya partisipasi kegamaan masyarakat? - Apa harapan dan masukan bapak untuk IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar kedepanya? 2. DKM Dewan - Dengan adanya kegiatan-kegiatan IRMAWAR Kemakmuran Masjid masjid Al-Anwar. Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar, apakah berdampak dengan meningkatnya partisipasi kegamaan masyarakat? - Apakah ada peningkatan jamaah dengan adanya kegiatan-kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? 3. Pengurus IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar - Dengan adanya kegiatan-kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar, apakah berdampak dengan meningkatnya partisipasi kegamaan masyarakat? 4. Anggota aktif IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar - Dengan adanya kegiatan-kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar, apakah berdampak dengan meningkatnya partisipasi kegamaan masyarakat? 5. Masyarakat - Apakah dengan adanya kegiatan-kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar, anda lebih sering mengunjungi masjid Al-Anwar? - Apakah anda mengajak keluarga, saudara atau teman untuk beribadah di masjid Al-Anwar setelah mengikuti kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar? - Apa harapan dan masukan bapak untuk IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar kedepanya? c. Studi Dokumentasi Studi dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. 54 Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. 55 Gottschalk menyatakan bahwa dokumen dokumentasi dalam pengertiannya yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis. 56 Berkenaan dengan studi dokumen ini Bogdan 1982 mengklasifikasikannya diringkas berikut ini. 57 1 Dokumen pribadi dan buku harian 2 Surat pribadi 3 Autobiografi 4 Dokumen resmi 5 Fotografi 6 Data statistik dan dana kuantitatif lainnya. Dalam penelitian ini dokumen-dokumen yang diperlukan adalah dokumentasi kegiatan, program, struktural dan visi-misi IRMAWAR. Berikut ini adalah tabel studi dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini. Tabel 3.5 Studi Dokumen No. Dokumen yang diperlukan Sumber Ket. 1 Program kerja IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar. Data IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar 54 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.176 55 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.149 56 Op.cit, h. 175. 57 Op.cit, h. 153 Visi-misi IRMAWAR, GHO, GBHPK, Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar. Data IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar Struktural IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al- Anwar. Data IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar 2 Dokumentasi kegiatan IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar Data IRMAWAR Ikatan Remaja Masjid Al-Anwar

E. Pemeriksaan Keabsahan Data

Penelitian kualitatif dinyatakan absah apabila memiliki empat hal ini, derajat keterpercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability 58 1. Keterpercayaan Penelitian Credibility atau Validitas Internal Kredibilitas adalah ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian. 59 Kriteria derajat kepercayaan credibility pada dasarnya menggantikan konsep validitas dari kuantitatif. 60 Kriteria ini melibatkan penetapan hasil penelitian kualitatif adalah kredibel atau dapat dipercaya dari perpektif partisipan dalam penelitian tersebut. Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data meliputi perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi teman sejawat, analisis kasus negatif, dan memberchecking. 61 2. Keteralihan Transferability atau Validitas Eksternal Dari sebuah perspektif kualitatif, transferabilitas adalah tanggung jawab seseorang dalam melakukan generalisasi. Peneliti kualitatif dapat meningkatkan transferabilitas dengan melakukan suatu pekerjaan mendeskripsikan konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang menjadi sentral 58 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 164 59 Ibid, h.165 60 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 217 61 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, h. 80 pada penelitian tersebut. 62 Nasution 1988 mengatakan bahwa bagi penelitian kualitatif, transferabilitas tergantung pada si pemakai yakni, sampai manakah hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam konteks dalam situasi tertentu. Karena itu transferabilitas hasil penelitian ini diserahkan kepada pemakainya. 63 3. Kebergantungan Dependability atau Reliabilitas Kebergantungan disebut juga audit kebergantungan menunjukkan bahwa penelitian memiliki sifat ketaatan dengan menunjukkan konsistensi dan stabilitas data atau temua yang dapat direflikasi. 64 Pada penelitian kualitatif bila diadakan dua atau beberapa kali pengulangan dalam kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan realibilitasnya tercapai. 65 Secara esensial itu berhubungan dengan apakah kita akan memperoleh hasil yang sama jika kita melakukan pengamatan yang sama untuk kedua kalinya. 66 4. Kepastian Confirmability atau Objectivitas Kepastian atau audit kepastian yaitu bahwa data diperoleh dapat dilacak kebenarannya dan sumber informannya jelas. Konfirmabilitas berhubungan dengan objektivitas hasil penelitian. Penelitian dapat dikatakan objektiv apabila keberadaan data dapat ditelusuri secara pasti dan telah disepakati banyak orang. 67 Terdapat sejumlah strategi untuk meningkatkan konfirmabilitas. Peneliti dapat mendokumentasikan prosedur untuk mengecek dan mengecek kembali seluruh data penelitian. 68 Selain keempat hal diatas, diketahui pula istilah triangulasi dalam teknik pemeriksaan keabsahan data. Triangulasi merupakan istilah yang dikenalkan oleh Denzin 1978 diambil dari peristilahan dunia navigasi dan militer. 69 Triangulasi data digunakan sebagai proses memantapkan derajat kepercayaan kredibilitas atau validitas dan konsistensi realibilitas data, serta bermanfaat juga sebagai 62 Ibid, h.80 63 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.165 64 Ibid, h. 166 65 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h. 217 66 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, h. 80 67 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 167 68 Op.cit, h. 81 69 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.217 alat bantu analisis data lapangan. 70 Ada tiga macam triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik atau metode, dan triangulasi waktu. 1. Triangulasi Sumber, Cara meningkatkan kepercayaan penelitian adalah dengan mencari data sumber yang beragam yang masih terkait satu sama lain. 71 Triangulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber memperoleh data. 72 2. Triangulasi Teknik atau MetodeTriangulasi metode adalah usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan penelitian. 73 Untuk menguji kredibilitas data dengan triangulasi teknik yaitu mengecek data kepada sumber data yang sama dengan teknik yang berbeda. 74 3. Triangulasi Waktu Peneliti dapat mengecek konsistensi, kedalaman dan ketepatan atau kebenaran suatu data dengan melakukan triangulasi waktu. Menguji kredibilitas data dengan triangulasi waktu dilakukan dengan cara mengumpulkan data pada waktu yang berbeda. 75

F. Analisis Data

Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi tersebut dan untuk memungkinkan menyajikan apa yang sudah ditemukan kepada orang lain. 76 70 Ibid, h.218 71 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif , h.170 72 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.219 73 Ibid, h.219 74 Djam’an dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 171 75 Ibid, h.171 76 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, h.85 Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung, dilakukan mulai dari pengumpulan data sampai pada tahap penulisan laporan. 77 Analisis data mencakup kegiatan dengan data, mengorganisasikannya, memilih, dan mengaturnya ke dalam unit-unit, mengsintesisikannya, mencari pola-pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang akan dipaparkan kepada orang lain. 78 Teknik analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman terdiri atas empat tahapan yang harus dilakukan. Tahap pertama adalah tahap pengumpulan data, tahap kedua adalah tahap reduksi data, tahap ketiga adalah tahap display data, dan tahap keempat adalah tahap verifikasi. 79 1. Pengumpulan Data Pada penelitian kualitatif, proses pengumpulan data dilakukan sebelum penelitia, pada saat penelitian, dan bahkan di akhir penelitian. Bahkan Creswell 2008 menyarankan bahwa peneliti kualitatif sebaiknya sudah berpikir dan melakukan analisis ketika penelitian kualitatif baru dimulai. 80 Dalam penelitian ini, penulis mulai melakukan pengumpulan data dengan studi pendahuluan ke sekolah dengan mewawancarai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. 2. Reduksi data Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyerdehanaan, abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. 81 Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan memudahkan untuk melakukan pengumpulan data. 82 Selanjutnya, diakui bila proses reduksi data merupakan Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu, h. 176 78 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, h.210 79 Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, h. 164 80 Ibid, h. 164 81 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, h. 129

Dokumen yang terkait

Metode dakwah ikatan remaja masjid fathullah (irmafa ) UIN Syarif Hidayatullah Jakartadalam meningkatkan ibadah anggota

2 81 68

Fungsi masjid jami Al-Anwar sebagai lembaga pendidikan dalam membentuk kepribadian muslim : studi kasus pada anggota Remaja Masjid Jami Al-Anwar di jalan Mampang Prapatan X1

0 5 89

Strategi Pengembangan Kegiatan Keagamaan Remaja Di Dkm Masjid Baitul Makmur Srengseng Sawah - Jakarta Selatan

0 8 73

PERANAN MASJID JOGOKARIYAN DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DI BIDANG KEAGAMAAN, PENDIDIKAN, DAN EKONOMI Peranan Masjid Jogokariyan Dalam Memberdayakan Masyarakat Di Bidang Keagamaan, Pendidikan,Dan Ekonomi Tahun 2012.

1 3 13

PERANAN MASJID JOGOKARIYAN DALAM M EMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG KEAGAMAAN, PENDIDIKAN, DAN EKONOMI Peranan Masjid Jogokariyan Dalam Memberdayakan Masyarakat Di Bidang Keagamaan, Pendidikan,Dan Ekonomi Tahun 2012.

0 2 23

PERANAN MASJID DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI MASJID RIYAD SURAKARTA Peranan Masjid Dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Di Masjid Riyad Surakarta (Tinjauan Sosiologi Agama).

0 2 10

PERANAN MASJID DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI MASJID RIYAD SURAKARTA Peranan Masjid Dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Di Masjid Riyad Surakarta (Tinjauan Sosiologi Agama).

0 2 17

KEBERADAAN MASJID AL AKBAR SURABAYA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEAGAMAAN MASYARAKAT.

6 89 90

Upaya Ikatan Remaja Masjid Jami Nurul Al

0 0 11

MASJID-MASJID MEGAH DAN PARTISIPASI KEAGAMAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANGKA TENGAH

0 0 17