Penelitian Terdahulu ANOMALI INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dan Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014)

47

9. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dengan penelitian ini 1 Arosio,R, G.Giudici ,S. Palear i. 2001 The Market Performanc e of Italian IPOs in the Long-Run Regression Analysis Sebagian besar IPO yang terjadi mengalami overperformed setelah 1, 5, dan 10 hari perdagangan dan setelah 2 atau 3 tahun perdagangan akan mengalami underperformed di pasar, meskipun return saham IPO yang terjadi pada era 80an tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan return saham-saham lainnya. Ditunjukkan pula adanya hubungan negatif antara jumlah penawaran pada saham IPO dengan underperformance jangka panjang. Juga ditemukan adanya korelasi negatif antara kinerja jangka panjang dengan aktivitas “flipping” aktivitas ambil untung dari investor dengan menjual saham IPO dengan memanfaatkan adanya underpricing dari para investor. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arosio adalah penelitian ini tidak hanya melihat aktivitas flipping dan kinerja jangka panjang saham- saham yang melakukan IPO tetapi melihat tingkat underpricingnya juga.Dan metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode generalized least square 48 No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dengan penelitian ini 2 Sahoo dan Rajib 2010 After Market Pricing Performanc e of Initial Public Offerings IPOs: Indian IPO Market 2002-2006 Ordinary Least Square Regression Hasilnya adalah underpricing, offer size, dan hot market berpengaruh negatif terhadap underperformance. Leverage dan ex-ante uncertainty berpengaruh positif terhadap underperformance. Sedangkan post-issue promoter holding, age, price to book value mempunyai korelasi negatif terhadap underperformance dan times subscribed mempunyai korelasi positif terhadap underperformance namun tidak berpengaruh secara signifikan. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arosio adalah penelitian ini tidak hanya melihat tingkat underpricing dan kinerja jangka panjang saham-saham yang melakukan IPO tetapi melihat aktivitas flipping juga.Dan metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode generalized least square 3 Liu dan Ritter 2011 Local underwriter oligopolies and IPO undepricing Ordinary Least Square Regression Tingkat underpricing di pasar modal Amerika pada periode 1993-1998 sebesar 15.9, periode 1990- 2000 sebesar 64.5 dan periode 2001- 2008 sebesar 12.1 sehingga rata-rata undepricing sebesar 24.4. Hasil analisis regresi terhadap initial return menunjukkan bahwa reputasi underwriter, ukuran Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh liu ritter adalah penelitian ini tidak hanya melihat underpricing saja tetapi juga melihat aktivitas flipping dan kinerja jangka panjang saham- 49 No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dengan penelitian ini perusahaan dan jenis industri berpengaruh terhadap underpricing. Sedangkan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap tingkat underpricing. saham yang melakukan IPO. Dan metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode generalized least square 4 Asmalida r 2011 Analisis Faktor Fundament al Terhadap Return Jangka Pendek dan Jangka Panjang Saham Initial Public Offering di Pasar Sekunder Bursa Efek Indonesia Structural Equation Model SEM Faktor Fundamental yang terdiridari total aset, rasio hutang terhadap jumlah kepemilikan,jumlah saham yang ditawarkan, pendapatan kotor IPO, umur perusahaan dan rasio harga penawaran terhadap laba per lembar saham, memiliki pengaruh negatif terhadap return jangka pendek saham IPO. Faktor fundamental baik secara langsung maupun tidak memiliki pengaruh positif terhadap return jangka panjang saham IPO. Dan indikator yang dominan mempengaruhi adalah total aset. Return jangka pendek dengan indikator initial return dan opening price return memiliki Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agathee,et al adalah penelitian ini tidak hanya melihat variabel underper- formance saja tetapi juga melihat aktivitas flipping dan tingkat underpricing saham-saham yang melakukan IPO. Variable yang di gunakan juga berbeda. Dan metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode generalized least square 50 No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dengan penelitian ini pengaruh positif terhadap return jangka panjang saham IPO dengan indikator market adjusted abnormal return 12 bulan dan market adjusted abnormal return 24 bulan. 5 Yuan Tian 2012 An Examinatio n Factors Influencing Under- Pricing Of IPOs On The London Stock Exchange Regression Analysis Ukuran masalah, risiko sistematis, dan pengaruh rasio utang underpricing IPO. Besar volume ukuran masalah biasanya memberikan kontribusi ke tingkat yang lebih rendah dari underpricing. Risiko sistematis dan hasil rasio utang ke tingkat yang lebih tinggi dari underpricing. Dengan demikian, terdapat hubungan positif antara IPO dan risiko sistematis rasio utang. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh yuan tian adalah penelitian ini tidak hanya melihat underpricing saja tetapi juga melihat aktivitas flipping dan kinerja jangka panjang saham- saham yang melakukan IPO. Dan metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode generalized least square 6 Agathee,e t al 2012 Hot and cold IPO markets: The case of the Stock Exchange Ordinary Least Square Regression Hasilnya adalah IPO yang memiliki initial return tinggi cenderung mengalami underperformance. Financial strengh Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agathee,et al adalah 51 No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dengan penelitian ini of Mauritius berpengaruh negatif terhadap underperformance. Volume tidak berpengaruh secara signifikan namun mempunyai korelasi negatif terhadap underperformance. Industry tidak berpengaruh secara signifikan namun memiliki korelasi negatif terhadap underperformance. Hot market tidak berpengaruh secara signifikan namun memiliki korelasi positif terhadap underperformance. penelitian ini tidak hanya melihat variabel underper- formance saja tetapi juga melihat aktivitas flipping dan tingkat underpricing saham-saham yang melakukan IPO. 7 Ratnasari dan Hudiwina rsih 2013 Analisis Pengaruh Informasi Keuangan, Non Keuangan Serta Ekonomi Makro Terhadap Underprici ng Pada Perusahaan Ketika IPO Regresi berganda Hasil model regresi berganda untuk penelitian ini menunjukkan bahwa return on equity, reputasi KAP dan reputasi penanggung memiliki dampak yang signifikan terhadap underpricing pada tingkat 5 secara signifikan, sedangkan financial leverage dan tingkat inflasi tidak berpengaruh pada underpricing. 2. Return on equity ROE, reputasi kap dan reputasi Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratnasari dan Hudiwinarsih adalah penelitian ini tidak hanya melihat underpricing saja tetapi juga melihat aktivitas flipping dan kinerja jangka panjang saham- saham yang melakukan IPO. 52 No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dengan penelitian ini underwriter secara bersama-sama berpengaruh terhadap underpricing. Hasil uji koefisien determinasi, nilai adjusted R square sebesar 17,4 sedangkan sisanya 82,6 dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. 8 Perdana, Darminto, dan Sudjana 2013 Pengaruh Return On Equity Roe, Earning Per Share Eps, Dan Debt Equity Ratio Der Terhadap Harga Saham Regresi Linear Berganda Variabel Return On Equity ROE, Earning Per Share EPS, dan Debt Equity Ratio DER berpengaruh secara simultan bersama- sama terhadap harga saham. Variabel Earning Per Share EPS berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap harga Saham. Variabel Return On Equity ROE dan Debt Equity Ratio DER secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Variabel yang dominan Mempengaruhi Perbedaannya dengan penelitian Perdana, Darminto, dan Sudjana adalah variabel yang di gunakan dalam penelitian ini lebih banyak, selain variabel ROE,DER, EPS tetapi juga menggunakan variabel reputasi underwriter, jenis industri, reputasi auditor, Time hotcold, ROA, umur perusahaan dan kinerja perusahaan 53 No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dengan penelitian ini peningkatan harga saham adalah Earning Per Share EPS, karena EPS mempunyai nilai koefisien beta yang paling tinggi daripada variabel bebas yang lain 9 Gatot, dkk 2013 Pengaruh DER, ROI, Current Ratio dan Rata-Rata Kurs Terhadap Undepricin g Pada Initial Public Offering Studi Kasus Pada Perusahaan Non Keuangan Di Indonesia. Ordiary Least Square Regression OLS Untuk periode hot market yang berpengaruh yaitu debt to equity ratio DER dan rata-rata kurs terhadap tingkat underpricing pada perusahaan non keuangan yang go public di BEI. Sedangkan, pada periode cold market yang berpengaruh hanya current ratio terhadap tingkat underpricing pada perusahaan non keuangan yang go public di BEI. Pada periode hot market, DER, ROI, current ratio dan rata-rata kurs secara bersama- sama berpengaruh terhadap tingkat underpricing pada perusahaan non keuangan yang go public di BEI. Sebaliknya, pada periode cold market, DER, ROI, current Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gatot, dkk adalah penelitian ini tidak hanya melihat underpricing saja tetapi juga melihat aktivitas flipping dan kinerja jangka panjang saham- saham yang melakukan IPO. Dan metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode generalized least square 54 No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dengan penelitian ini ratio dan rata-rata kurs secara bersama - sama tidak berpengaruh terhadap tingkat underpricing yang go public di BEI. 10 Norliza Che Yahya, Ruzita Abdul Rahim Rasidah Mohd Rashid 2015 Impact Of Lock-Up Provision On Two Ipo Anomalies In The Immediate Aftermarket Multiple Regression Analysis Studi ini menunjukkan bahwa periode lock- up dan rasio lock-up secara negatif dan signifikan berhubungan dengan Aktifitas Flipping . Sementara itu, penelitian ini menemukan tingkat kepercayaan pada lock up memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IPO kembali pada hari daftar, meskipun tanda positif untuk rasio lock-up pada kembali awal konsisten untuk prediksi. Terlepas dari itu,temuan pada hubungan negatif dan signifikan antara parameter penyediaan lock-up dan Aktifitas flipping menunjukkan peran mereka lebih sebagai komitmen dan alat pengendali bukannya signaling alat berkualitas. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh norliza dkk adalah penelitian ini tidak hanya melihat aktivitas flipping saja tetapi juga melihat tingkat underpricing dan kinerja jangka panjang saham-saham yang melakukan IPO. Dan metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode generalized least square 11 Leow “Stagging” Hierarchy Momentum pasar IPO Perbedaan 55 No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dengan penelitian ini Hon Wei, 2015 and Flipping Activity: The Moderating Effect of IPOs Performanc e towards Market Momentum s regression yang very cold membantu dalam mendorong adanya aktifitas Flipping pada volume perdagangan, IPO hot membantu dalam merangsang aktifitas Flipping untuk volume perdagangan dan saham yang ditawarkan. Namun demikian, ada efek moderasi dari kinerja IPO awal menuju IPO hot mempengaruhi aktifitas Flipping. Pasar IPO mengalami aktifitas Flipping aktif di IPO hot dan IPO very cold, untuk membantu dalam memprediksi aktivitas perdagangan berikutnya. dengan penelitian yang dilakukan oleh Leow Hon Wei adalah penelitian ini tidak hanya melihat aktivitas flipping saja tetapi juga melihat tingkat underpricing dan kinerja jangka panjang saham-saham yang melakukan IPO. Dan metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode generalized least square 56

10. Kerangka Pemikiran