Daftar Efek Syariah ANOMALI INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dan Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014)

80 Surabaya, dan disusul dengan pembukaan Bursa Efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Pada tahun 1952, pemeritah membuka bursa efek di Jakarta, yang diharapkan dapat menjadi indikator penunjang perekonomian. Namun, karena inflasi dan resesi ekonomi yang berlangsung di Indonesia pada waktu itu, maka pada tahun 1958 kegiatan bursa efek dihentikan Rodoni, 2005:109.

2. Daftar Efek Syariah

a. Sejarah Pasar Modal syariah Sejarah pasar modal syariah di Indonesia dimulai sejak diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli 1997. Pada 3 Juli 2000, Bursa Efek Indonesia BEI bekerja sama dengan PT. Danareksa Investment Management dalam meluncurkan Jakarta Islamic Index dengan tujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah. Pasar modal syariah merupakan tempat di mana efek syariah diperdagangkan. Efek-efek tersebut diatur dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah dan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal. Selanjutnya, pada tanggal 31 Agustus 2007 Bapepam-LK menerbitkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan 81 Daftar Efek Syariah dan diikuti dengan peluncuran Daftar Efek Syariah pertama kali oleh Bapepam-LK pada tanggal 12 September 2007. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Daftar Efek Syariah adalah kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal yang ditetapkan oleh Bapepam-LK atau pihak yang disetujui Bapepam-LK. Daftar Efek Syariah DES tersebut merupakan panduan investasi bagi Reksa Dana Syariah dalam menempatkan dana kelolaannya serta juga dapat dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Efek Syariah. DES yang diterbitkan Bapepam-LK dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu: 1 DES Periodik DES Periodik merupakan DES yang diterbitkan secara berkala yaitu pada akhir Mei dan November setiap tahunnya. DES Periodik pertama kali diterbitkan Bapepam-LK tahun 2007. 2 DES Insidentil DES Insidentil merupakan DES yang diterbitkan secara berkala. DES Insidentil diterbitkan antara lain yaitu: a Penetapan saham yang memenuhi kriteria efek syariah bersamaan dengan efektifnya pernyataan pendaftaran Emitrn yang melakukan penawaran umum perdana atau pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik. 82 b Penetapan saham Emiten dan atau Perusahaan Publik yang memenuhi kriteria efek syariah berdasarkan laporan keuangan berkala yang disampaikan kepada Bapepam-LK setelah Surat Keputusan DES secara periodik ditetapkan. Selain itu, Penerbitan efek-efek dapat dilakukan dengan beberapa akad sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.14, antara lain akad ijarah, akad kafalah, akad mudharabah qiradh, dan akad wakalah. Akad-akad inilah yang lazim digunakan dalam penerbitan efek syariah yang tergabung dalam Daftar Efek Syariah. b. Fungsi Pasar Modal syariah Fungsi dari keberadaan pasar modal syariah adalah sebagai berikut Rodoni, 2009:65-66 : 1 Memungkinkan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya. 2 Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan likuiditas. 3 Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan mengembangkan lini produksinya. 4 Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional. 83 5 Memungkinkan investasi pada ekonomi yang ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.

3. Deskripsi Objek Penelitian