Analisis Deskriptif Analisis Structural Equation Modeling SEM dengan Metode

0 sampai 1, reliabilitas dapat dikatakan baik apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6, sehingga jika alat ukur atau kuesioner terbukti lebih besar dari 0,6 maka kuesioner dapat diandalkan sebagai alat ukur penelitian. Uji reliabilitas dilakukan pada 30 karyawan PT XYZ. Pengujian reliabilitas menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS 16.0 diperoleh Cronbach’s Alpha hitung sebesar 0,942 pada variabel engagement dan pada variabel kinerja sebesar 0.856 Lampiran 3. Nilai Cronbach’s Alpha hitung lebih besar dari batas minimal 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

3.6. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

3.6.1 Analisis Deskriptif

Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam pengolahan data yaitu analisis deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasikan karakteristik responden. Selain itu, analisis deskriptif juga digunakan untuk mengetahui persepsi responden pada penelitian melalui perhitungan rataan jawaban yang telah ditabulasi, dimana akan memperlihatkan indikator yang paling besar hasilnya baik pada variabel engagement maupun kinerja.

3.6.2 Analisis Structural Equation Modeling SEM dengan Metode

Latent Variables Score LVS Menurut Sugiarto 2006 model persamaan struktural Structural Equation Modeling yaitu suatu teknik statistik yang mampu menganalisis variabel laten, variabel indikator dan kesalahan pengukuran secara langsung. Model dalam SEM terdapat 3 jenis yaitu, 1. Model structural: hubungan antara konstruk independen dan dependen . 2. Model measurement: hubungan antara indikator dengan konstruk variabel laten. 3. Model hybrid: merupakan gabungan model struktural dan model pengukuran. Aplikasi dari model SEM dengan metode LVS ini menggunakan software LISREL 8.30 for Windows. Engagement dan Kinerja dalam penelitian ini dianggap sebagai variabel yang tidak bisa diukur secara langsung yang disebut variabel laten. Langkah-langkah SEM dengan Metode LVS dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi model Pada tahap ini dilakukan pendefinisian variabel laten, variabel teramati dan mendefinisikan hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati. Spesifikasi struktural dilakukan dengan mendefinisikan hubungan kausal diantara variabel laten. 2. Mengkonstruksi diagram path model hybrid Pada tahap ini variabel laten dan variabel indikator dibentuk dalam diagram path model hybrid yang merupakan kombinasi model pengukuran dan struktural. 3. Identifikasi Memperoleh model SEM yang over-identified dimana memerlukan jumlah varian-kovarian non-redundan variabel teramati jumlah parameter model yang diestimasi. 4. Memilih matriks input Pada tahap ini matriks input dipilih dan dimasukan ke dalam perhitungan. 5. Solusi standard model dan evaluasi goodness of fit index Pada tahap ini matriks input diolah dan melihat skor goodness of fit dari model solusi standard. Ukuran-ukuran GOF dikelompokkan ke dalam 3 bagian yaitu absolute fit measures ukuran kecocokan absolute, incremental fit measures ukuran kecocokan incremental dan parsimonious fit measures ukuran kecocokan parsimoni. 6. Interpretasi model Langkah terakhir adalah menginterpretasikan model solusi standar, yaitu melihat besarnya pengaruh atau kontribusi variabel indikator terhadap variabel laten dan besarnya pengaruh antar variabel laten. Penyusunan hubungan jalur tiap atribut dalam model dapat dilihat pada Gambar 8. Hipotesis: Penelitian ini menggunakan Metode Model Persamaan Struktural SEM dengan Teknik Latent Variables Score LVS dengan hipotesis sebagai berikut: = Engagement karyawan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan Kantor Pusat PT XYZ = Engagement karyawan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan Kantor Pusat PT XYZ Satisfaction Advocacy Pride Commitment Pengetahuan Pengalaman Kepribadian Engagement Kinerja Gambar 8. Model Engagement terhadap Kinerja

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN