Pengaruh Indikator Engagement terhadap Kinerja Kinerja Karyawan

4.4.1 Pengaruh Indikator Engagement terhadap Kinerja

Berdasarkan Tabel 22, dapat dilihat bahwa kontribusi terbesar pada engagement yaitu satisfaction. Satisfaction memiliki kontribusi terhadap kinerja sebesar 0,546 bernilai positif sebagai hasil penguadratan koefisien konstruk satisfaction terhadap kinerja yaitu sebesar 0,739. Besar kontribusi engagement terhadap kinerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Pengaruh Engagement terhadap Kinerja Karyawan Indikator Loading Factor λ Koefisien Konstruk γ Kontribusi Pride 0.84 0.697 0.486 Satisfaction 0.89 0.739 0.546 Advocacy 0.85 0.706 0.498 Commitment 0.77 0.639 0.408 Kontribusi tersebut menunjukkan bahwa satisfaction berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan kontribusi terendah yaitu pada commitment karyawan yang memiliki kontribusi sebesar 0.408 bernilai positif sebagai hasil penguadratan koefisien konstruk commitment terhadap kinerja yaitu sebesar 0.639, dimana nilai koefisien konstruk γ berasal dari pengalian antara loading factor λ indikator terhadap nilai konstruk pada model. Pengaruh satisfaction terhadap kinerja berdasarkan koefisien lintas modelnya dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Koefisien Lintas Model Engagement Hal ini tetap memiliki interpretasi yang baik, hanya saja pengoptimalan dari setiap indikator engagement memiliki arti dalam peningkatan kinerja karyawan pada PT XYZ. Pada hasil indikator satisfaction dapat disimpulkan bahwa PT XYZ telah memberikan penghargaan kepada karyawannya dengan baik sehingga mereka tahu bahwa kinerja mereka sangat penting dan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, selain itu karyawan merasa puas terhadap pelayanan perusahan.

4.4.2 Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan PT XYZ memiliki tiga indikator pembentuk kinerja, yaitu pengetahuan, pengalaman dan kepribadian. Pengetahuan menunjukkan seberapa besar pengetahuan karyawan dalam bidang kerja mereka dan mencakup jenjang pendidikan serta pelatihan yang pernah diikuti oleh karyawan. Sedangkan pengalaman bukan hanya sekedar lamanya bekerja, tetapi juga substansi yang dikerjakan, sedangkan pada kepribadian karyawan yaitu kondisi di dalam diri seseorang dalam menghadapi bidang kerjanya, seperti minat, bakat, kemampuan bekerjasama, ketekunan, kejujuran, motivasi kerja, dan sikap terhadap pekerjaan. Nilai loading factor indikator dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Nilai Loading Factor λ Indikator Kinerja Indikator Loading Factor λ Pengetahuan 0.73 Pengalaman 0.89 Kepribadian 0.49 Berdasarkan Tabel 23 dapat dilihat bahwa pengalaman memiliki loading factor terbesar yaitu 0,89. Nilai loading factor yang paling besar menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam pembentukan kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT XYZ memiliki pengalaman yang baik dalam melaksanakan tugas-tugas mereka serta menguasai pekerjaan mereka masing-masing, seperti ketersediaan dan keterlibatan dalam pelatihan-pelatihan, mengetahui spesifikasi pekerjaan mereka dan merasa cocok dengan pekerjaannya, selain itu juga berpengalaman dalam bidang yang mereka jalani. Berdasarkan Gambar 14 dapat dilihat bahwa indikator kepribadian memiliki nilai loading factor sebesar 0,49 dan merupakan loading factor yang terendah diantara indikator kinerja. Gambar 14. Koefisien Lintas Model Kinerja

4.5. Implikasi Manajerial