Menurut Halim 2007 : 96 kelompok Pendapatan Asli Daerah dipisahkan menjadi empat jenis pendapatan:
a. Pajak Daerah.
Pajak Daerah menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 merupakan kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-
besarnya kemakmuran daerah. Sesuai UU Nomor 28 Tahun 2009 pasal 2 jenis pajak untuk kabupaten
kota terdiri atas: 1.
Pajak Hotel, 2.
Pajak Restoran, 3.
Pajak Hiburan, 4.
Pajak Reklame, 5.
Pajak Penerangan Jalan, 6.
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, 7.
Pajak Parkir, 8.
Pajak Air Tanah, 9.
Pajak Sarang Burung Walet, 10.
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;dan 11.
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
b. Retribusi Daerah.
Menurut Halim 2002:67, “retribusi daerah merupakan pendapatan daerah
yang berasal dari retribusi daerah.” Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah, bahwa pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintah
daerah. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kemandirian daerah, perlu dilakukan perluasan objek pajak daerah dan retribusi
daerah dan pemberin diskresi dalam penetapan tarif. Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
c. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Milik
Daerah yang Dipisahkan
Menurut Halim 2004:68, “Hasil perusahaan milik Daerah dan hasil Pengelolaan kekayaan milik Daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan
Daerah yang berasal dari hasil perusahaan milik Daerah dan pengelolaan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan.”
Jenis hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan berdasarkan Permendagri No.592007 pada ayat 1 merupakan:
1 Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerahBUMD. 2 Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah
BUMN.
3 Bagian laba penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat.
d. Lain-lain PAD yang sah.