terhadap Belanja Modal.
2.3. Kerangka Konseptual
Peningkatan masyarakat dapat mengupayakan peningkatan pendapatan asli daerah untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah. Peningkatan pelayanan
masyarakat ini merupakan unsur yang penting mengingat paradigma yang berkembang dalam masyarakat saat ini adalah pembayaran pajak dan retribusi ini
sudah merupakan hak daripada kewajiban masyarakat terhadap negara karena adanya pelayanan dari Negara Sukarwo,2003. Peningkatan pelayanan ini
dilakukan dengan pengalokasian belanja modal untuk pembangunan aset pelayanan publik.
Semakin tinggi tingkat investasi modal diharapkan mampu meningkatan kualitas layanan publik dan pada gilirannya mampu meningkatkan tingkat
partisipasi kontribusi publik terhadap pembangunan yang tercermin dari adanya peningkatan PAD Mardiasmo,2002.
Pengalokasian belanja modal pada dasarnya ditujukan dengan harapan akan memberikan kemajuan bagi daerah tersebut. Kemajuan suatu daerah dilihat
dengan berbagai indikator. Salah satu dari imdikator yang sering dilihat adalah pendapatan asli daerah tersebut. Dengan kata lain, penentuan kebijakan belanja
modal juga berhubungan dengan peningkatan pendapatan asli daerah.
Variabel Independen Variabel Dependen
H
1
H
2
H
5
H
3
H
4
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
2.4.Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka peneliti membuat hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-Lain PAD yang sah mempunyai pengaruh secara
parsial dan simultan terhadap Belanja Modal pada pemerintah kabupatenkota di Kalimantan Tengah
PAJAK DAERAH X
1
RETRIBUSI DAERAH X
2
HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH
YANG DIPISAHKAN X
3
LAIN-LAIN PAD YANG SAH X
4
BELANJA MODAL Y
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian 3.1.1. Jenis Data
Data penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian berupa data sekunder dan bersifat kuantitatif. Data sekunder merupakan data yang diolah lebih
lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data penelitian ini diperoleh dari www.sumutprov.go.id, www.djpk.depkeu.go.id dan
sumber-sumber data lainnya.
3.1.2. Sumber Data
Data penelitian ini diperoleh dari www.kalteng.go.id, www.djpk.depkeu.go.id dan sumber-sumber data lainnya.
3.1.3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan akses internet serta mengakses situs www.djpk.depkeu.go.id. Waktu
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
penelitian dimulai dari bulan Desember 2014.
Populasi adalah kelompok keseluruhan orang,peristiwa,atau sesuatu yang ingin diselidiki oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah pemerintah
kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu sebanyak 14 pemerintah daerah.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh daerah kabupatenkota di Provinsi Kalimantan Tengah. Obyek yang diteliti adalah
realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah pada kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Populasi penelitian ada sebanyak 14
kabupatenkota.
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria:
1. Kabupatenkota yang sudah terbentuk.
2. Kabupatenkota yang memiliki data laporan realisasi anggaran yang
lengkap selama 2010-2013
Tabel 3.1 Tabel Kriteria Pemilihan Sampel
No. Kriteria
Jumlah
1. KabupatenKota yang sudah terbentuk
pada periode 2010-2013. 14
2. KabupatenKota yang memiliki data
laporan realisasi anggaran secara berturut- turut pada periode 2010-2013
6
3. Jumlah Sampel
8
Berdasarkan kriteria yang telah disebutkan diatas, maka jumlah sampel yang terpilih sebanyak 8 kabupaten. Maka dalam penelitian ini jumlah seluruh laporan
realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah yang akan diteliti yaitu sebanyak 32. tahun 2010-2013.
Tabel 3.2 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
NO Nama Kabupaten dan Kota
KRITERIA SAMPEL
1 2
1.
Kab.Kotawaringin Timur
Sampel 1
2.
Kab. Pulang Pisau
Sampel 2
3.
Kab.Kapuas
X
4.
Kab.Murung Raya
X
5.
Kab.Barito Utara
Sampel 3
6.
Kota Palangkaraya
X
7.
Kab.Kotawaringin Barat
X
8.
Kab. Lamandau
Sampel 4
9.
Kab. Katingan
Sampel 5
10.
Kab.Barito Selatan
Sampel 6
11.
Kab.Sukamara
X
12.
Kab.Barito Timur
X
13.
Kab. Seruyan
Sampel 7
14.
Kab.Gunung Mas
Sampel 8
Sumber: Lampiran I
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.3.1. Variabel Penelitian