membutuhkan waktu 13 hari untuk muncul radikula calon akar. Benih yang telah muncul radikula diduga lebih sensitif terhadap iradiasi sinar gamma, sehingga
dalam penelitian ini digunakan dua fase perlakuan yaitu fase benih dan benih dengan radikula. Ini bertujuan untuk mengetahui bagian tanaman mana yang
paling respon optimal dalam menangkap efek iradiasi sinar gamma.
Zanzibar Sudrajat 2009 menjelaskan ketika radiasi ionisasi diserap ke dalam material biologis, radiasi tersebut akan beraksi secara langsung terhadap
target sel kritis atau secara tidak langsung melalui pembangkitan metabolit yang dapat memodifikasi komponen-komponen sel penting. Penggunaan irasiasi sinar
gamma dengan berbagai dosis dalam hubungannya dengan perkecambahan benih telah dicoba pada berbagai tanaman seperti pada Capsicum annuum L. yang telah
diberi dosis rendah yaitu 2, 4, 8, dan 16 Gy merangsang pertumbuhan dan resistensi terhadap cekaman Kim et al. 2005. Benih Triticum aestivum L. dengan
pemberian dosis iradiasi 10, 20, 30 dan 40 kR menunjukkan lebih superior dibandingkan kontrol untuk beberapa karakter Singh Balyan 2009, dapat
meningkatkan daya dan kecepatan berkecambah pada Triticum durum pada dosis
10 dan 20 Gy
Melki Marouani 2009, dapat merangsang parameter pertumbuhan perkecambahan, panjang akar dan hipokotil Lactuca sativa pada
dosis
5 dan 30 Gy
Marcu et al. 2012, dapat meningkatkan daya berkecambahn, indeks vigor, laju rata-rata pertumbuhan Terminalia arjuna pada dosis 25 Gy
Akshatha et al. 2013.
1.2 Perumusan Masalah
Lada merupakan tanaman introduksi dan selalu diperbanyak secara vegetatif sehingga keragaman genetiknya sempit Purseglove et al. 1981. Bunga
lada merupakan bunga hermaprodit dan bunga jantan yang terletak dalam satu pohon andromonoecious Daryanto Satifah 1984. Hasil pengamatan pada
enam varietas lada menunjukkan lebih dari 94 memiliki bunga hermaprodit dan sekitar 2.6
– 5.3 memiliki bunga hanya berkelamin jantan Setiyono 2008. Hal ini menyebabkan terjadinya penyerbukan sendiri sehingga benih yang
dihasilkan bersifat homozigot. Hal ini juga menyebabkan keragaman genetik lada rendah.
Salah satu cara peningkatan keragaman genetik suatu tanaman dapat dengan induksi mutasi Suwarno Silitonga 2006. Induksi mutasi menggunakan
bantuan mutagen seperti mutagen fisik radiasi maupun mutagen kimia. Penggunaan mutagen fisik diantaranya dengan sinar gamma, sinar x, electron
beam dan ion beam. Induksi mutasi menggunakan iradiasi dapat menimbulkan mutasi gen dan aberasi kromosom yang bisa menghasilkan keragaman genetik
yang luas sebagai materi dasar untuk penciptaan varietas baru Chen 2002. Respon tanaman terhadap efek radiasi sinar gamma dipengaruhi oleh laju dosis
radiasi yang digunakan. Dosis yang umum digunakan adalah 40
–400 Gy Ismachin 1988.
Induksi mutasi iradiasi sinar gamma pada benih lada telah dilakukan dengan interval dosis 0, 50, 100 dan 150 Gy. LD
50
pada lada berada pada kisaran 100
–150 Gy untuk lada varietas Petaling 1, sedangkan kisaran LD
50
pada lada varietas Petaling 2 berada pada dosis 105
–110 Gy Kristina Arlianti 2013. Penggunaan radiasi sinar gamma di India untuk memperoleh mutan lada yang
baru, telah diterapkan pada benih dan stek berakar lada Karimunda, Paniyur 1, dan lainnya dengan dosis 1-4 krad. Dosis radiasi yang semakin tinggi berpengaruh
pada penampilan tanaman, pertumbuhan tanaman yang abnormal, perubahan klorofil dan penampilan daun yang roset Peter et al. 2007. Hadipoentyanti
2007 telah melakukan mutasi radiasi dengan sinar gamma pada benih lada varietas Natar 1 dengan dosis dosis 1, 2, 3, 4 dan 5 krad dan hasilnya
menunjukkan setelah tanam di lapang, tanaman mulai berbuah pertama pada umur 4-5 tahun. Dari beberapa variasi genetik yang diperoleh di lapang terdapat satu
mutan yang mempunyai karakteristik yang berbeda dibanding dengan varietas asalnya Natar 1 perbedaan terlihat pada bentuk daun lebih sempit jorong-
lanset, rata-rata panjang bulir 13 cm, memiliki fruit set buah jadi lebih banyak 80 dan buah masak serentak dalam satu bulir serta buah tidak mudah rontok dari
bulir walaupun telah masak warna merah. Karakter tersebut lebih superior dibanding yang dimiliki varietas asal yaitu Natar 1.
Induksi mutasi dapat menyebabkan perubahan pada sifat morfologi, selain itu dapat merubah sifat ketahanan terhadap penyakit. Ketahanan suatu tanaman
berkaitan dengan kemampuan tanaman untuk mencegah, menghambat atau memperlambat perkembangan penyakit. Salah satu mekanisme ketahanan
tanaman yaitu adanya sifat fisik tanaman yang berfungsi sebagai penghalang penyakit seperti lapisan lilin, stomata, bulu daun trichoma, lentisel yang dapat
mencegah patogen untuk masuk atau menginfeksi bagian tanaman Brown 1988. Pada penelitian ini, induksi mutasi dengan sinar gamma diharapkan akan
menimbulkan perubahan genetik yang mengarah kepada ketahanan terhadap penyakit, khususnya penyakit busuk pangkal batang.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan keragaman genetik lada varietas Ciinten untuk sifat ketahanan terhadap penyakit busuk pangkal batang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap radiosensitivitas dan
respon lada varietas Ciinten pada fase benih dan fase benih dengan radikula 2.
Mengidentifikasi keragaman genetik lada varietas Ciinten hasil iradiasi sinar gamma berdasarkan penanda morfologi dan SSR
3. Seleksi tanaman lada Piper nigrum l. varietas Ciinten hasil iradiasi sinar
gamma terhadap penyakit busuk pangkal batang BPB
1.4 Hipotesis Penelitian
1. Perlakuan pada fase benih akan menghasilkan radiosensitivitas yang lebih
rendah tetapi menghasilkan keragaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pada fase benih dengan radikula
2. Penanda morfologi dan SSR dapat mendeteksi keragaman genetik lada
Ciinten hasil iradiasi sinar gamma