5.2.3 Metodologi Penelitian 5.2.3.1 Seleksi Ketahanan Daun Mutan Putatif Ciinten terhadap Infeksi
Phytophthora capsici
Tanaman diuji pada umur delapan bulan setelah tanam. Uji ketahanan dengan inokulasi pada daun. Inokulasi daun menggunakan potongan biakan P.
capsici dengan diameter 0,5 cm diletakkan di tengah-tengah permukaan bawah daun, yang sebelumnya didesinfektan dengan alkohol 70, lalu ditutup dengan
kapas lembab. Cendawan P. capsici yang digunakan merupakan koleksi Balittro. Cendawan ini dibiakkan pada media agar V8 dan diinkubasi selama 4-6 hari
dengan pencahayaan terang 24 jam. Isolat yang digunakan yaitu isolat K2 dengan agresivitas tinggi dan mempunyai derajat toksisitas FB Filtrat Buatan yang
rendah Chaerani Manohara 2012. Daun dari masing-masing tanaman kemudian diinkubasi pada tempat yang lembab selama tiga hari luas nekrosa
yang terbentuk pada tiap daun dari setiap aksesi diukur menggunakan leaf area meter. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL
dengan satu faktor yaitu 27 mutan putatif Ciinten.
Lada varietas Ciinten digunakan sebagai kontrol negatif. Peubah yang diamati meliputi luas daun, luas nekrosa bercak daun dan persentase bercak
daun. Seleksi mutan putatif dilakukan dengan perbandingan nilai tengah 27 mutan putatif Ciinten hasil iradiasi sinar gamma terhadap tetua pada karakter luas
bercak daun dianalisis ragam dengan uji F pada taraf nyata 5 dengan menggunakan program SAS, bila hasilnya berbeda nyata maka akan diuji lanjut
dengan uji Dunnet. Pengamatan dilakukan terhadap luas nekrosa yang terbentuk pada tiap daun dengan menggunakan leaf area meter didapatkan luas bercak
daun. Klasifikasi tingkat ketahanan berdasarkan luas bercak daun mengacu pada tanaman cabe Xu et al. 2014 yang dimodifikasi untuk lada terutama pada nilai
skoring pada daun dan kriteria tingkat ketahanannya.
Tabel 5.2 Klasifikasi luas bercak daun lada berdasarkan Xu et al. 2014 dengan modifikasi
Luas bercak daun mm
2
Klasifikasi 0 tanpa gejala
Imun 0-1
Sangat tahan 1-2
Tahan 2-3
Moderat tahan 3-4
Peka 4
Sangat peka
5.3 Hasil dan Pembahasan Seleksi Tanaman Lada
Piper nigrum Ciinten Hasil Iradiasi Sinar Gamma terhadap Penyakit Busuk Pangkal Batang
Serangan pada daun menyebabkan gejala bercak daun pada bagian tengah, atau tepi daun. Bercak berwarna hitam dengan tepi bergerigi seperti renda yang
akan nampak jelas apabila daun diarahkan ke cahaya. Gejala khas tersebut hanya nampak pada bercak yang belum lanjut dan terjadi pada keadaan lembab banyak
hujan. Pengamatan lebih lanjut pada lapisan air yang ada di permukaan bawah bercak daun, tampak adanya sporangia patogen. Biasanya daun-daun yang
terinfeksi ini merupakan sumber inokulum bagi tangkai atau cabang yang berada di dekatnya Wahyuno et al. 2010.
Gambar 5.1 Respon daun lada Ciinten hasil iradiasi sinar gamma a kontrol, b 25Gy, c 50Gy, d 75Gy, e 100Gy, f 25Gy terhadap infeksi
Phytophthora capsici pada bcde fase benih dan f fase benih dengan radikula inkubasi 72 jam
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gejala penyakit busuk pangkal batang pada mutan putatif lada dimulai dengan adanya bercak pada daun yang
berwarna hitam yang semakin lama semakin melebar Gambar 5.1. Terdapat 14 mutan yang memiliki luas bercak 1 mm
2
, tetapi hanya 10 mutan yang memiliki nilai luas bercak daun yang berbeda nyata dengan kontrol. Sembilan
mutan putatif lada memiliki luas bercak daun lebih rendah dibandingkan kontrol pada kisaran 0.17-0.6 mm
2
yaitu MP26, MP19, MP25, MP18, MP16, MP11, MP23, MP20 dan MP17, sedangkan satu mutan putatif lada memiliki nilai
persentase lebih tinggi dibandingkan kontrol dengan nilai bercak daun 6.34 mm
2
yaitu individu MP2. Varietas Petaling1 yang dikategorikan peka Kasim 1990 memiliki luas bercak daun 6.26 mm
2
Bermawie et al. 2015, sedangkan varietas Natar 1 yang dikategorikan moderat tahan agak tahan Kasim 1990 memiliki
a b
c
d f
e
luas bercak 1.82 mm
2
Bermawie et al. 2015. Mutan putatif lada yang memiliki luas bercak kontrol menunjukkan ketahanan terhadap P.capsici.
Tabel 5.3 Persentase bercak daun pada 28 mutan putatif Ciinten hasil iradiasi sinar gamma
No Genotipe
Luas bercak
daun mm
Uji Mutan
terhadap tetua -
Kategori Jumlah
sel epidermis
20 m Uji
Mutan terhadap
tetua - Jumlah
stomata 20 m
Uji Mutan
terhadap tetua -
1 MP26B.III.25.17
0.17
Sangat Tahan
172 8
2 MP19B.I.50.18
0.24
Sangat Tahan
157 8
3 MP25B.III.25.9
0.34
Sangat Tahan
143 7
4 MP18B.I.50.17
0.35
Sangat Tahan
168 9
5 MP16B.I.50.13
0.41
Sangat Tahan
195 11
6 MP11B.I.25.16
0.42
Sangat Tahan
153 7
7 MP23B.II.25.26
0.43
Sangat Tahan
142 8
8 MP20B.II.25.1
0.51
Sangat Tahan
143 11
9 MP17B.I.50.16
0.6
Sangat Tahan
212 11
10 MP4R.I.25.13 0.85
Sangat Tahan
175 9
11 MP24B.III.25.6 0.93
Sangat Tahan
157 8
12 MP10B.I.25.14 0.95
Sangat Tahan
153 7
13 MP27B.III.25.28 0.95
Sangat Tahan
180 8
14 MP22B.II.25.6 0.99
Sangat Tahan
169 10
15 MP14B.I.50.7 1.02
Tahan
169 6
16 MP6R.II.25.5 1.03
Tahan
163 8
17 MP21B.II.25.2 1.05
Tahan
160 8
18 MP5R.II.25.3 1.36
Tahan
169 7
19 MP8R.III.25.8 1.62
Tahan
191 11
20 MP12B.I.50.1 1.63
Tahan
165 7
21 MP1R.I.25.3 2.28
Moderat tahan
177 8
22 MP15B.I.50.10 2.41
Moderat tahan
191 7
23 MP9R.III.25.12 2.47
Moderat tahan
150 8
24 MP13B.I.50.2 2.77
Moderat tahan
151 7
25 MP3R.I.25.5 2.84
Moderat tahan
168 5
26 MP7R.II.25.11 4.34
Sangat Peka
161 7
27 MP2R.I.25.4 6.34
Sangat peka
167 7
28 Kontrol
3.08
Moderat tahan
181 11
Keterangan: MP Mutan Putatif, B =fase benih, R =fase radikula. Mutan Putatif Ciinten yang diberi tanda menunjukkan perbedaan yang nyata
dengan kontrol negatif berdasarkan uji Dunnet pada α 0.05.
Berdasarkan klasifikasi, terdapat 14 mutan putatif bersifat sangat tahan, 6 mutan putatif bersifat tahan, 5 mutan putatif yang bersifat moderat tahan seperti
kontrol, serta dua individu lainnya bersifat sangat peka terhadap P.capsici. Tiga belas mutan putatif memiliki jumlah stomata yang lebih sedikit dan jumlah
epidermis yang lebih banyak dibandingkan dengan kontrol. Jumlah epidermis dan