Penilaian Perkembangan Anak TINJAUAN PUSTAKA

31

B. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan jawaban sementara peneliti terhadap pertanyaan penelitian Dahlan, 2008. Berdasarkan kerangka konsep penelitian, hipotesis yang muncul adalah : H a : Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua tetadap perkembangananak balita.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya Hidayat, 2008. 32 Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1 Pendidikan akhir Pendidikan terakhir orang tua Kuisioner A 1. Dasar 2. Menengah 3. Atas Ordinal 2 Pekerjaan Aktivitas keseharian orang tua Kuisioner A 1. Tidak bekerja 2. Bekerja Nominal 3 Lama interaksi orang tua dengan anak Waktu yang dihabiskan orang tua untuk berinteraksi dengan anak Kuisioner A Penilaian 1. Interaksi baik Lama interaksi 3 jam 2. Interaksi kurang baik Lama interaksi 3 jam Sumber: Hartono 2012 Ordinal 4 Pola asuh orang tua Cara orang tua dalam memberikan pengasuhan kepada anak usia 1 – 3 tahun yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengelola prilaku anak saat ini dan masa mendatang. Kuisioner dengan 14 pernyataan menggunakan skala likert Kuisioner B Penilaian: 1. Pola asuh positif , jika, Skor positif skor negatif 2. Pola asuh negatif , jika, Skor negatif skor positif Modifikasi Nelsen Lisa 2003 dan Likert 2014 Ordinal 5 Perkembangan anak Bertambahnya kemampuan skill anak usia 1 – 3 tahun dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang yang meliputi perkembangan motorik halus, motorik kasar, sosial dan bahasa. KPSP dengan 9 dan 10 pernyataan Kuisioner C Penilaian: 1. Perkembangan anak sesuai S jika skor 9 - 10 2. Perkembangan anak kemungkinan ada penyimpangan jika skor kurang atau sama dengan 6 Sumber : Depkes RI 2006 Ordinal 33 BAB IV METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Rancangan penelitian cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat sekali waktu Hidayat, 2007.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Juni 2014. Penelitian ini dilakukan pada Posyandu Sakura, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur di kota Tangerang Selatan. Alasan penelitian ini dilakukan di Posyandu Sakura adalah karena terdapat banyak anak balita disana, dan dari keterangan salah seorang Kelompok Kerja POKJA 4 Kelurahan Rempoa terdapat kasus perkembangan anak balita yang menyimpang, serta hasil studi pendahuluan yang sudah dilakukan oleh peneliti, bahwa terdapat penyimpangan perkembangan disana. Salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pola asuh orang tua. Karena hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita disana. 34

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti Hidayat, 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di Posyandu Sakura Ciputat Timur yang berjumlah 59 anak balita. Daftar jumlah anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada tahun 2014 tercantum dalam Tabel 4.1 Tabel 4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada Tahun 2014 No. Usia Jumlah anak 1 1-2 tahun 23 orang 2 3-5 tahun 36 orang Sumber : Posyandu Sakura CiputatTimur 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi Hidayat, 2007. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan sampel para orang tua yang memiliki anak dengan usia berkisar 1–5 tahun. Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut digunakan. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. 35 Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini antara lain: a. Orang tua yang memiliki anak usia balita b. Anak yang terdata di Posyandu Sakura, wilayah kerja Ciputat Timur c. Bersedia menjadi responden Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang penyebabnya adalah : a. Menolak menjadi responden b. Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian c. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun interpretasi hasil penelitian Hidayat, 2008 Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling jenuh. Cara pengambilan sampel ini adalah dengan mengambil semua anggota populasi yang ada Hidayat, 2008. Jadi, jumlah sampel yang digunakan adalah 59 orang anak.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena Dharma, 2011. Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner yang terdiri dari 3 bagian, antara lain : 36 1. Kuesioner A yang berisi tentang identitas responden, berupa inisial nama orang tua, umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan akhir, inisial nama anak, umur anak, dan jenis kelamin anak. 2. Kuesioner B berisikan tentang pola asuh orang tua. Kuesioner ini terdiri dari 7 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif. Skala yang digunakan adalah skala likert. Kuesioner pola asuh orang tua dengan skala likert ini dibuat dengan pilihan SS yaitu “Sangat Sesuai”, S yaitu “sesuai”, TS yaitu “tidak sesuai” dan STS yaitu “Sangat Tidak Sesuai”. Skor yang diberikan untuk pilihan SS sama dengan 4, S sama dengan 3, TS sama dengan 2 dan untuk STS sama dengan 0. Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner tentang Pola Asuh Variabel Nomor Item Pola Asuh Favorable Favorable 1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11,12,13,14 3. Kuesioner C yaitu KPSP, yang berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP anak adalah a n a k u s i a 0-72 bulan. Yang akan digunakan pada penelitian ini adalah anak usia 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 45, 60 bulan untuk seluruh aspek yang ada, yaitunya motorik halus, motorik kasar, bahasa dan sosial Depkes RI, 2005 37 Interpretasi KPSP meliputi : a. Jawaban Ya : Orang tua anak menjawab: anak bisa atau pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya. b. Jawaban Tidak : Orang tua menjawab: anak belum pernah melakukan atau tidak pernah atau ibupengasuh anak tidak tahu. Interpretasi hasil KPSP dengan jawaban Ya adalah : a. 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya S b. 8 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan P

E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas di Posyandu Melati, pada tanggal 27 Mei 2014. Uji validitas dilakukan di Posyandu ini dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan Posyandu tempat penelitian yang akan dilakukan. Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum melakukan penelitian untuk mendapatkan instrumen yang dapat diterima sesuai standar Hidayat, 2008.

1. Hasil Validitas Instrumen

Hasil uji validitas untuk pola asuh orang tua terdapat pernyataan tidak valid sebanyak 2 pernyatan yaitu pernyataan pada nomor 1 dan 6. Pada saat penelitian peneliti tidak langsung mengeluarkan dua pernyataan ini karena akan diuji kembali validitasnya setelah penelitian dilakukan.