Informasi Bimbingan Pengara han atau instruksi

100 1. Layanan yang bersifat pribadi langsung, artinya dalam memberikan layanan itu betul- betul berhubungan langsung dengan para pemakai terutama dalam memberikan informasi. Sifat-sifat layanan seperti ini sangat bervariasi dan sangat bergantung kepada jenis perpustakaan dan jenis pemakainya. 2. Memberikan informasi kepada pemakai baik informasi yang sifatnya ilmiah untuk kepentingan studi dan penelitian, maupun informasi umum yang sifatnya tidak ilmiah. 3. Dalam memberikan informasi tadi pelayanpetugas referensi dapat dengan leluasa menggunakan sumber-sumber informasi baik yang ada di perpustakaan sendiri maupun yang ada diluar perpus takaan. 4. Membantu para pembacapemakai perpustakaan dalam menggunakan atau memanfaatkan sumber-sumber di perpustakaan yang ada dengan sebaik-baiknya, atau bahkan melakukan akses informasi ke sumber-sumber informasi secara virtual.

B. TUJUAN

Pelayanan referensi pada dasarnya mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat. 2. Memungkinkan pemakai melakukan penelusuran literatur atau informasi dengan pilihan yang lebih luas. 3. Memungkinkan pemakai menggunakan koleksi referensi dengan tepat guna. C. FUNGSI Pada umumnya pelayanan referensi adalah sama untuk setiap jenis perpustakaan yaitu memberikan pelayanan yang baik dan effisien kepada pengunjung atau pemakai perpustakaan baik bersifat langsung, seperti menjawab pertanyaan pengunjung, maupun yang bersifat tidak langsung seperti membina dan mengembangkan koleksi referensi. Tugas layanan referensi tersebut dapat berjalan baik apabila petugas memperhatikan orangpemakai yang dilayaninya. Berbeda masyarakat yang dilayani berbeda pula kebutuhannya. Disamping harus memperhatikan kebutuhan pemakai, tentu saja perpustakaan tersebut harus menyediakan sumber-sumber yang dapat memberikan informasi yang tepat kepada pemakai. Agar supaya tugas layanan referensi dapat berjalan dengan sebaik-baiknya, maka petugas referensi harus lebih dahulu memahami fungsi- fungsi referensi. Adapun fungsi- fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Informasi

Memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan atau kebutuhan pemakai informasi. Biasanya pertanyaan-pertanyaan itu satu sama lain tidak ada hubungannya. Demi kelancaran tugas referensi sebaiknya setiap pertanyaan dicatat kemudian digo long- golongkan. Penggolongan itu bisa pertama-tama didasarkan kepada topik atau pokok permasalahan, kemudian dapat digolong-golongkan lagi menurut macamnya, tujuannya dan sebagainya. Selain itu untuk dapat memberikan informasi yang tepat dan sesuai, latar belakang penanya perlu juga dicatat. Pencatatan ini berguna apabila petugas menemui pertanyaan yang semacam. Dengan kemjuan teknologi maka petugas dapat membuat basisdata yang mendata setiap pertanyaan yang masuk 101 dengan jawabannya. Dengan demikian maka petugas dapat dengan cepat mengakses pertanyaan dan jawaban tersebut bila ada pertanyaan yang sama.

2. Bimbingan

Dalam menjalankan tugas sehari- harinya, petugas referensi perlu menyisihkan waktunya untuk dapat memberikan bimbingan kepada pemakai perpustakaan agar pemakai tersebut dapat menggunakan perpustakaan dengan baik dan effisien. Juga agar pemakai tersebut dapat menemukan buku-bukudan sumber-sumber informasi yang tepat dan sesuai dengan bidang ilmu si pemakai. Bimbingan tersebut misalnya dalam hal penggunaan katalog perpustakaan, pemakaian alat-alat microreader, penggunaan CD-ROM dan cara mengakses koleksi tertentu, akses kepada internet, pemilihan dan pemakaian buku-buku referensi serta bahan pustaka lainnya.

3. Pengara han atau instruksi

Memberikan pengarahan atau penerangan kepada pengunjung atau pemakai perpustakaan mengenai penggunaan perpustakaan secara umum, penggunaan sumber-sumber bibliografi, dan koleksi referensi lainnya. Selain bermaksud memperkena lkan cara penggunaan perpustakaan yang baik kepada pemakai, juga bertujuan untuk menggairahkan serta meningkatkan penggunaan perpustakaan tersebut. Pengarahan ini bisa dilakukan secara tidak formal seperti yang biasa dilakukan terhadap pengunjung yang datang meminta penerangan dan dapat pula dilakukan secara formal artinya diberikan melalui program instruksi yang sebelumnya telah dipersiapkan serta disusun dengan cermat dan matang serta disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Cara-cara formal ini biasanya dilakukan oleh perpustakaan perguruan tinggi misalnya dengan memasukkannya sebagai salah satu mata ajaran pada kurikulum pendidikannya atau memasukkannya sebagai salah satu materi ceramah dalam suatu acara penge nalan kampus atau orientasi kemahasiswaan yang diberikan kepada mahasiswa baru. Alat peraga sangat perlu dalam pengarahan ini. Tetapi yang paling penting adalah petugas yang mampu dan pandai dalam proses belajar mengajar.

4. Supervisi