3. Uji Heteroskedastisitas
Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk pengamatan satu ke pengamatan yang lain.
Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan membandingkan nilai sum squared resid pada weighted statistics dan unweight statistics. Nilai sum squared resid pada
weighted statistics yang lebih kecil dari sum squared resid pada unweighted
statistics maka terjadi heteroskedastisitas. Pada paket program Eviews 6.0,
terdapat opsi yang memungkinkan untuk menghasilkan penduga yang dapat mengatasi masalah heteroskedastisity dalam data yaitu dengan white
heteroskedastisity . Dengan menggunakan metode estimasi ini, hasil estimasi yang
didapat sudah terlepas dari masalah heteroskedastisity. 4.
Uji Autokorelasi
Asumsi yang terakhir adalah tidak adanya korelasi antar error yang dihasilkan. Cara mendeteksi Autocorelation adalah dengan uji Durbin Watson.
Hasil Uji Durbin Watson dilakukan melalui program Eviews 6.0 dan menghasilkan nilai statistik Durbin Watson sebesar 1,96. Jika nilai berada antara
1,727 dan 2,273 maka data tersebut dinyatakan tidak ada korelasi antar error yang dihasilkan. Dengan demikian secara statistik, secara statistik dapat dinyatakan
bahwa tidak ada pelanggaran asumsi autokorelasi.
4.4.3 Uji Statistik
Hasil penghitungan menunjukkan nilai R
2
sebesar 0,9943 yang berarti
bahwa upah minimum provinsi riil, PDRB sektor industri, proporsi investasi asing
sektor industri terhadap total investasi asing, proporsi investasi dalam negeri sektor industri terhadap total investasi dalam negeri terhadap variabel tidak bebas
penyerapan tenaga kerja sebesar 99,43 persen sedang sisanya sebesar 0,57 persen lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model.
Hasil pengujian pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap varaiabel tidak bebas dengan menggunakan uji F menunjukkan nilai F hitung
sebesar 282,64 jauh lebih besar dibandingkan dengan F tabel yang mencapai nilai 2,44. Secara keseluruhan dari hasil uji F diketahui bahwa upah minimum provinsi
riil, PDRB sektor industri, investasi asing sektor industri, investasi dalam negeri sektor industri signifikan berpengaruh terhadap variabel penyerapan tenaga kerja
sektor industri.
Tabel 9. Hasil uji t
Variabel Koefisien
Standar Error t-Statistik
Probabilitas C
2,697411 2,489998
1,083298 0,2855
PDRB_IND 0,254648
0,081384 3,128967
0,0034 UMP_RIIL
0,663339 0,237935
2,787895 0,0082
PMA_IND -0,000134
0,000905 -0,148290
0,8829 PMDN_IND
-0,000342 0,000465
-0,735942 0,4663
Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 6.0 Hasil uji t menunjukkan bahwa tingkat signifikansi pengaruh dari
masing-masing variabel bebas terhadap variabel tidak bebas menunjukkan bahwa PDRB sektor industri dan upah minimum provinsi secara signifikan berpengaruh
positif terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sedangkan investasi asing dan domestik tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri.
Hasil pengujian untuk variable PMA_IND dan PMDN_IND tidak memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan. Investasi yang diduga
memengaruhi penyerapan tenaga kerja sektor industri tidak memiliki pengaruh yang signifikan dengan hubungan yang menunjukkan nilai negatif. Hal ini dapat
disebabkan oleh data yang dipakai pada penelitian ini adalah data realisasi investasi berdasarkan ijin usaha. Sehingga data hanya dapat menunjukkan
perubahan proporsi investasi yang ditanamkan per tahun tanpa melihat akumulasi modal yang telah diinvestasikan pada tahun-tahun sebelumnya.
4.4.4 Model Penduga Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri