MINYAK KELAPA TINJAUAN PUSTAKA

16 Fraksi stearin merupakan produk sampingan yang diperoleh dari minyak sawit bersama- sama dengan fraksi olein. Sebagai produk sampingan, stearin cukup berperan dalam perdagangan internasional. Ekspor stearin Negara Malaysia pada tahun 1993 mencapai 788.000 ton, lebih tinggi daripada ekspor minyak kacang tanah 320.000 ton dan minyak kacang tanah 200.000 ton. Selain itu, stearin secara alami berada pada posisi yang menguntungkan sehubungan dengan pola permintaan konsumen besar untuk lemak padat. Stearin dapat digunakan sebagai lemak padat hard fat Gunstone, 2005 maupun sebagai margarin hard stock rendah trans Sahri dan Idris, 2010. Stearin juga dapat digunakan untuk menggantikan permintaan terhadap lemak hewan serta fungsinya sebagai lemak reroti shortening maupun minyak goreng frying fats Basiron, 2005. Minyak babi lard juga dapat digantikan dengan stearin ataupun minyak sawit RBD pada beberapa aplikasinya karena harga stearin yang relatif lebih murah daripada fraksi likuid olein maupun minyak hewan. Kifli dan Krishnan 1987 melaporkan bahwa stearin juga digunakan sebagai pengganti lemak hewan tallow dalam produk sabun karena harganya yang cukup terjangkau. Pada industri permen maupun manisan convectionary diperlukan stearin khusus yang didapatkan dari proses fraksinasi ganda Basiron, 2005. Stearin yang dihasilkan akan berbeda-beda tergantung dari proses fraksinasi yang dilakukan. Stearin memiliki beberapa bentuk atau klasifikasi dalam perdagangan tergantung pada penggunaannya. Masing-masing jenis tersebut memiliki standar yang berbeda seperti standar Crude Palm Stearin, Pretreated Palm Stearin, dan Refined Bleached Deodorized RBD Palm Stearin. Crude Palm Stearin merupakan stearin yang dihasilkan dari proses fraksinasi CPO dengan karakter fisik berwarna kuning hingga jingga kemerahan SNI 01-0019-1987. Sedangkan pretreated palm stearin merupakan stearin yang telah mengalami proses penggumpalan degumming dan pemutihan pendahuluan pre-bleaching untuk berikutnya mengalami proses pemurnian secara fisik physical refining SNI 01-0020-1987. Berdasarkan SNI 01-0021-1998, RBD Stearin merupakan produk yang diperoleh dari hasil fraksinasi RBD PO dan telah mengalami proses pemurnian. Syarat mutu RBD yaitu kadar asam lemak bebas maksimal 0.15, bilangan iod maksimal 40 g iod100 g, cemaran arsen maksimal 0.1 ppm serta kadar air dan kotoran maksimal 0.1. Standar RBD stearin harus dipenuhi jika stearin akan dipergunakan untuk membuat suatu produk pangan.

C. MINYAK KELAPA

Minyak kelapa atau coconut oil CNO didapatkan dari ekstraksi kopra secara fisik. Kopra merupakan daging buah kelapa endosperm yang telah dikeringkan yang dapat mengandung minyak 65-68 Orthoefer, 1996. Minyak kelapa dapat digunakan sebagai bahan baku produk- produk pangan maupun non-pangan seperti sabun, deterjen, minyak rambut, lipstik dan produk kosmetik lainnya, minyak pelumas, minyak gosok, dan lain-lain. Aplikasi penggunaan minyak kelapa pada produk pangan sangat beragam. Minyak kelapa yang telah mengalami proses refined, bleached, dan deodorization RBD CNO banyak digunakan sebagai minyak goreng. Sementara pencampuran minyak kelapa CNO dengan minyak sawit terhidrogenasi dengan pencampuran secara fisik dan interesterifikasi digunakan untuk menghasilkan margarin dan shortening. Minyak kelapa juga secara luas digunakan sebagai krim lemak sebagai komponen dalam krim biskuit dan bahan untuk permen ataupun manisan confectionary oil Canapi, 2005. Minyak kelapa merupakan jenis minyak utama pada kelompok minyak asam laurat. Minyak kelompok asam laurat memiliki fungsi dalam pangan dengan ketahanan oksidatif yang tinggi serta karakteristik leleh yang diinginkan Orthoefer, 1996. Kandungan asam lemak tak 17 jenuh yang tinggi mengakibatkan minyak kelapa memiliki ketahanan yang tinggi terhadap perubahan oksidatif di bawah kondisi penyimpanan normal sehingga minyak kelapa juga dapat digunakan sebagai minyak penyemprot spray oil untuk produk biskuit untuk meningkatkan masa simpan Lawson, 2005. Tabel 4. Komposisi asam lemak minyak kelapa Asam Lemak Jumlah Asam lemak jenuh Kaproat C6 0.4-0.6 Kaprilat C8 6.9-9.4 Kaprat C10 6.2-7.8 Laurat C12 45.9-50.3 Miristat C14 16.8-19.2 Palmitat C16 7.7-9.7 Stearat C18 2.3-3.2 Arakhidat C20 t - 0.2 Asam lemak tidak jenuh Oleat C18:1 5.4-7.4 Linoleat C18:2 1.3-2.1 Gadoleat C20:1 t – 0.2 Canapi, et al. 2005 Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemaknya digolongkan ke dalam minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling tinggi dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Kandungan asam lemak pada minyak kelapa dapat dilihat pada Tabel 4. Sedangkan sifat fisiko kimia minyak kelapa dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Sifat-sifat Fisiko Kimia Minyak Kelapa Sifat Fisiko Kimia Selang Kandungan air dan pengotor maksimal 0.03 Bilangan Asam 0.04 Warna 5 14 Lovibond RY maksimal 110 Bilangan Penyabunan 250-264 Bilangan Iod 7-12 Bilangan Reichert-Meissl 8.4 Bilangan Polenske 11.5 Bilangan Peroksida maksimal 0.5 Titik Cair ⁰C 24-26 Indeks Bias 40 ⁰C 1.448-1.450 Canapi et. al. 2005 18 Minyak kelapa mengandung 84 persen trigliserida yang ketiga asam lemaknya jenuh, 12 persen trigliserida dengan dua asam lemak jenuh dan satu asam lemak tidak jenuh serta 4 persen trigliserida yang mempunyai satu asam lemak jenuh dan dua asam lemak tidak jenuh. Trigliserida terdiri dari 96 persen asam lemak dan berdasarkan komposisi tersebut, maka sifat fisiko kimia minyak dapat ditentukan dari sifat fisiko kimia asam lemaknya. Asam lemak yang menyusun minyak kelapa terdiri dari 80 persen asam lemak jenuh dan 20 persen asam lemak tidak jenuh Ketaren, 1996. Selain gliserol dan asam lemak bebas, minyak juga mengandung bahan tidak tersabunkan yang jumlahnya kurang dari satu persen. Minyak kelapa mengandung 0.2 sampai 0.6 persen bahan tidak tersabunkan, yang terdiri dari fosfatida, gums, sterol, lipochrome dan tokoferol Timms, 1994. Mutu minyak kelapa yang memenuhi persyaratan Standar Mutu yang telah ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Syarat mutu minyak kelapa sesuai SNI 01-2902-1992 Parameter Mutu Ketentuan Kadar air maksimum 0.5 Kadar kotoran maksimum 0.05 Bilangan iod g iod100 g contoh 8.0-10.0 Bilangan penyabunan mg KOHg contoh 255-265 Bilangan peroksida maksimum mg oksigeng contoh 5.0 Asam lemak bebas maksimum asam laurat 5.0 Warnabau normal Minyak pelikan negatif Logam-logam berbahaya dan arsen negatif Dewan Standarisasi Nasional 1992

D. KARAKTERISTIK MINYAK