Penggalian Informasi Pengolahan Data Kuesioner Diskusi dengan Tim LPPOM MUI

15

3. Analisis Kondisi di LPPOM MUI

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis informasi-informasi di LPPOM MUI. Analisis dilakukan dengan cara mempelajari tahapan-tahapan proses sertifikasi dan membandingkan proses sertifikasi sesungguhnya di LPPOM MUI tersebut dengan pedoman sertifikasi halal.

4. Diskusi dengan Tim LPPOM MUI

Tujuan berdiskusi dengan pakar-pakar LPPOM MUI adalah untuk mendapatkan gambaran tentang proses sertifikasi halal secara menyeluruh dan permasalahan yang dialami perusahaan selama sertifikasi halal. Selain itu, kegiatan ini mendiskusikan hal-hal yang perlu dikaji dalam pembuatan kuesioner.

5. Pembuatan Kuesioner

Pembuatan kuesioner ini bertujuan untuk menggali informasi terkait permasalahan dan kendala-kendala yang kerap kali dialami oleh perusahaan selama proses sertifikasi halal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun berdasarkan poin-poin penting yang terdapat pada proses sertifikasi halal yang telah dibuat oleh LPPOM MUI. Contoh format kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 3.

6. Penggalian Informasi

Kegiatan utama dari penelitian ini adalah penggalian informasi kepada industri pangan yang telah mendapatkan sertifikat halal. Penggalian informasi berupa penyebaran kuesioner kepada perusahaan-perusahaan yang telah memiliki sertifikat halal. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan berbagai cara yaitu: 1 saat penyerahan sertifikat halal, 2 saat pelatihan SJH, 3 email, dan 4 diberikan langsung kepada tim manajemen halal perusahaan. Penggalian informasi ini dilakukan selama dua bulan, yaitu Mei-Juni 2011. Target jumlah responden adalah 30 orang. Kegiatan ini akan menghasilkan informasi-informasi yang dibutuhkan selama proses sertifikasi. Informasi tersebut berguna untuk menentukan dan mengetahui permasalahan selama proses sertifikasi. Permasalahan terkait kendala pada saat melakukan pendaftaran, penyusunan SJH, kesanggupan biaya sertifikasi dan lain-lain.

7. Pengolahan Data Kuesioner

Pengolahan data dilakukan dengan metode grouping yaitu melakukan pengelompokan permasalahan dan kendala selama proses sertifikasi berdasarkan tahapan- tahapan proses sertifikasi dan skala perusahaan. Tahapan-tahapan sertifikasi mengacu pada standar yang telah ada sebelumnya. Pengelompokan responden dibagi menjadi enam klasifikasi, yaitu: 1 industri besar atau menengah, 2 industri kecil atau mikro, 3 distributor, 4 restoran dan katering, 5 Rumah Potong Hewan RPH, dan 6 industri bahan tambahan pangan. Pengelempokan ini akan mempermudah untuk membandingkan setiap permasalahan pada masing-masing jenis industri. Setelah itu, dapat mencari solusi yang terbaik dan sesuai bagi setiap perusahaan. Selain itu, mencari alternatif kebijakan proses sertifikasi halal secara keseluruhan.

8. Diskusi dengan Tim LPPOM MUI

Diskusi dilakukan kembali setelah dihasilkan berbagai macam kendala proses sertifikasi halal hasil analisis. Diskusi ini dilakukan untuk membahas permasalahan- permasalahan berdasarkan data kuesioner. Selain itu, menentukan bentuk-bentuk upaya yang dapat dilakukan oleh LPPOM MUI. Hal tersebut sangat berguna untuk mengatasi berbagai masalah yang dialami perusahaan selama proses sertifikasi halal. 16

9. Penyusunan solusi alternatif sertifikasi halal

Dokumen yang terkait

Kewenangan LPPOM MUI dalam penentuan sertifikasi halal pasca berlakunya uu no.33 tahun 2014

4 90 0

SERTIFIKASI HALAL PADA PRODUK PANGAN STUDI PADA LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA MAJELIS ULAMA INDONESIA LAMPUNG

0 3 14

Praktik Kerja Magang di Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dengan Topik Khusus : Kajian Ilmiah Istiĥālah (Transformasi ) Babi

4 31 126

Analisis Proses Sertifikasi Halal dan Kajian Ilmiah Alkohol sebagai Substansi dalam Khamr di Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI)

2 13 328

SERTIFIKASI HALAL PRODUK LOKAL OLEH LEMBAGA PENGKAJIAN OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA (LP POM) MUI SUMATERA BARAT.

0 1 11

Eksistensi Dan Tanggungjawab Majelis Ulama Indonesia (Mui) Dalam Penerapan Sertifikasi Serta Labelisasi Halal Produk Pangan Di Indonesia ( Existence And Responsibility Of Majelis Ulama Indonesia (MUI) In Application And Certification Labeling Halal Food P

0 0 17

SERTIFIKASI HALAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (STUDY FUNGSI PENGAWASAN LEMBAGA PENGKAJIAN PANGAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIKA MAJELIS ULAMA INDONESIA (LPPOM)) PROVINSI LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 115

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR PENGAJUAN SERTIFIKASI HALAL PADA PRODUK MAKANAN OLAHAN KERIPIK PISANG (Studi pada Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika) Majelis Ulama Indonesia ( LPPOM MUI) Provinsi Lampung - Raden Intan Repository

0 6 150

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENERAPAN SERTIFIKASI HALAL SUATU PRODUK DI INDONESIA (Studi pada Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan)

0 0 88

URGENSI PENERAPAN SERTIFIKASI HALAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TERHADAP PRODUK UMKM (STUDI DI KOTA MATARAM) JURNAL ILMIAH

0 2 18