35
F. ALTERNATIF SOLUSI TENTANG PERMASALAHAN SERTIFIKASI
HALAL
Setelah mengetahui berbagai permasalahan sertifikasi halal, langkah selanjutnya adalah mencari alternatif solusi untuk memperbaiki proses sertifikasi halal. Solusi-solusi ini disusun
berdasarkan hasil pengamatan, hasil kuesioner, dan diskusi dengan pihak LPPOM MUI. Penyusunan solusi ini menggunakan acuan tahapan sertifikasi halal. Kegiatan ini diharapkan
dapat memperbaiki kebijakan yang telah ada dan mempermudah proses sertifikasi, baik bagi pihak LPPOM MUI maupun bagi pihak perusahaan. Penyusunan alternatif solusi tentang
permasalahan sertifikasi halal adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Pengajuan Sertifikat Halal
a. Membuat Buku Panduan Umum Sistem Jaminan Halal berdasarkan skala industri b. Mewajibkan mengikuti Pelatihan Sistem Jaminan Halal bagi perusahaan baru dan
perusahaan yang memiliki nilai implementasi SJH yaitu “C” dan “D”. c. Meningkatkan edukasi dan pelayanan konsultasi tentang Sistem Jaminan Halal,
terutama bagi industri kecil. d. Mengadakan Pelatihan Sistem Jaminan Halal di daerah-daerah, tidak terpusat hanya di
Bogor atau Jakarta saja.
2. Pendaftaran Sertifikasi Halal
a. Memfasilitasi pendaftaran bagi perusahaan secara online melalui website LPPOM MUI.
b. Proses pembayaran sertifikasi halal sebaiknya menggunakan uang muka terlebih dahulu, setelah itu membuat kebijakan baru waktu pelunasan biaya sertifikasi halal.
c. Mempertimbangkan biaya sertifikasi halal bagi industri pengolahan berskala kecil, industri bahan tambahan pangan, distributor, restoran, katering, dan bagi perusahaan
sering yang melakukan pengembangan produk. Bagi perusahaan yang sering melakukan pengembangan produk, sebaiknya tidak diberikan lagi Buku Panduan
Umum Sertifikasi Halal dan Sistem Jaminan Halal. Hal ini tentunya dapat meringankan biaya sertifikasi halal.
d. Membuat rincian biaya sertifikasi halal.
3. Audit Sertifikasi Halal
a. Mengadakan pelatihan dan standardisasi kompetensi bagi para auditor. b. Meningkatkan jumlah auditor, terutama untuk mengaudit restoran atau katering.
c. Memberikan kepastian penetapan jadwal audit dan auditor kepada perusahaan. d. Memberikan tenggang waktu kepada perusahaan untuk melakukan persiapan sampel.
4. Penerbitan Sertifikat Halal
a. Membuat standardisasi waktu penerbitan sertifikasi halal setelah rapat komisi fatwa MUI.
b. Melakukan pengiriman sertifikat halal melalui pos untuk perusahaan yang letaknya jauh dari LPPOM MUI Pusat.
c. Meningkatkan ketelitian dalam mencetak sertifikat halal agar terhindar dari kesalahan penamaan produk atau perusahaan.
36
5. Sistem Administrasi