7
IV. METODE PENELITIAN
4.1
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam proses ekstrusi dan pre-conditioning adalah gritz jagung, tepung gandum, tepung beras, minyak dan air. Bahan yang digunakan untuk analisis adalah HCl 0.5M, NaOH
10M, dan iodium.
Alat-alat yang digunakan dalam proses ekstrusi dan pre-conditioning adalah timbangan, pre- conditioner, single screw extruder, dryer dan ribbon mixer. Alat yang digunakan untuk analisis adalah
rapeseed, erlenmeyer, ayakan 60 mesh, ayakan 100 mesh, tumbukan, timbangan, waring blender, sentrifuse, pipet, tabung, spektrofotometri, cawan, oven, desikator, tumbukkan, stirrer, dan Stable
Micro System TA.TX Texture Analyzer.
4.2 Metode Penelitian
4.2.1 Tahapan Produksi Ekstrudat
Formulasi Adonan
Ada tiga formula dasar adonan yang digunakan untuk percobaan kali ini. Bahan dasar yang digunakan dalam proses preconditioning dan ekstrusi berupa tepung gandum utuh, grits jagung,
tepung beras, dan minyak. Ketiga formulasi dasar adonan tersebut masing-masing berjumlah 10 kg dan dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Formulasi adonan Formulasi
Tepung gandum utuh
Grits jagung Tepung Beras
Minyak Lesitin
kg kg
kg mg
mg 1
8.93 89.3
1 10
50 0.5
20 0.2
2 0.5
5 8.43
84.3 1
10 50
0.5 20
0.2 3
1 10
7.93 79.3
1 10
50 0.5
20 0.2
Tahapan Pre-conditioning
Dari 10 kg adonan untuk setiap formula yang disiapkan diambil 5 kg untuk diproses dengan pre- conditioning dan 5 kg sisanya diproses tanpa pre-conditioning. Adonan yang akan diproses dengan
pre-conditioner dimasukkan ke dalam ribbon mixer dan diaduk selama 5 menit. Bahan dipindahkan dari ribbon mixer ke dalam feeder dari pre-conditioner. Uap bertekanan dialirkan pada pre-
conditioner dan semua ulir pada pre-conditioner dijalankan. Bahan yang keluar diambil dan langsung dimasukkan ke dalam ekstruder.
8
Gambar 1. Diagram alir proses pre-conditioning
Proses Ekstrusi
Tabel 3. Pengaturan ekstruder T die
170
o
C Auger speed
14 Knife speed
6 Adonan yang sudah melalui pre-conditioner langsung dimasukkan ke dalam ekstruder. Untuk
adonan yang tidak melalui preconditioner diaduk terlebih dahulu dengan ribbon mixer dan ditambahkan air sebesar 128 ml sehingga kadar air adonan yang tidak melalui pre-conditioner dan
melalui pre-conditioner sama. Adonan dimasukkan ke dalam feeder pada single screw ekstruder. Pengaturan yang harus dijaga konstan selama proses ekstrusi dapat dilihat pada tabel 3. Setelah
pengaturan umum sudah disiapkan auger dijalankan dan kecepatan ulir awal yang digunakan 350 rpm. Selama proses berlangsung, 0,5 kg bahan pertama dibuang karena proses belum stabil, 1 kg bahan
kedua diambil sebagai produk ekstrusi pada kecepatan 350 rpm. Kemudian kecepatan ulir diubah ke 360 rpm dan 0,5 kg bahan pertama dibuang karena dianggap tidak stabil, 1 kg bahan kedua diambil
sebagai produk ekstrusi pada kecepatan 360 rpm. Kemudian kecepatan ulir diubah ke 370 rpm dan 0,5 kg bahan pertama dibuang karena dianggap tidak stabil, 1 kg bahan kedua diambil sebagai produk
ekstrusi pada kecepatan 370 rpm. Kemudian ekstruder dibersihkan dengan 0,5 kg bahan yang tersisa. Ribbon Mixer
Feeder Adonan
Adonan Dengan
Prekondisi Stea
Mixing I Discharge
Pre-conditioner
9
Gambar 2. Diagram alir proses ekstrusi Secara keseluruhan semua produk ekstrusi yang dihasilkan dan rancangan produksi ekstrusi
penelitian ini tercantum pada tabel 4. Tabel 4. Rancangan Percobaan Ekstrusi
Kode Kadar
Gandum Pre-conditioningNon pre-conditioning
Kecepatan Ulir rpm
001 Non pre-conditioning
350 002
360 003
370 011
Pre-conditioning 350
012 360
013 370
101 5
Non pre-conditioning 350
102 5
360 103
5 370
111 5
Pre-conditioning 350
112 5
360 113
5 370
201 10
Non pre-conditioning 350
202 10
360 203
10 370
211 10
Pre-conditioning 350
212 10
360 213
10 370
Ribbon Mixer Adonan
Tanpa Adonan
Dengan
Ekstrusi Ekstrudat
Air
10
4.2.2 Analisis Fisik dan Kimia