Dalam proyek pertanian, analisis ini juga harus dapat mempertimbangkan kemampuan manajerial para pekerja yang akan ikut serta dalam proyek. Dalam
mempertimbangkan aspek manajemen dan organisasi dari rencana pengembangan bisnis, bukan hanya masalah-masalah manajerial dan administrasi saja yang akan
diperhatikan dan ditangani, akan tetapi masalah penilaian terhadap seberapa cepat aspek-aspek tersebut akan diselesaikan perlu dilakukan juga.
3.4.4 Aspek Sosial Ekonomi
Aspek sosial diperlukan dalam suatu proyek atau bisnis yang akan dijalankan agar mampu memberikan manfaat-manfaat sosial yang dapat diterima
dan membantu masyarakat. Misalnya membuka lapangan kerja baru, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memberikan pengetahuan baru, dan
pengaruh positif lainnya yang membuat taraf hidup masyarakat semakin meningkat. Secara tidak langsung, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi karena meningkatnya pendapatan nasional dan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Aspek ekonomi digunakan untuk melihat apakah proyek yang dijalankan akan memberikan sumbangan atau mempunyai peran positif dalam pembangunan
ekonomi seluruhnya, seperti peningkatan pendapatan per kapita penduduk sekitar yang akan pula mempengaruhi tingkat pendapatan nasioanal, pendapatan darin
pajak dan mampu menambah aktivitas ekonomi. Selain itu, apakah peranan itu cukup besar untuk membenarkan penggunaan sumber-sumber langka yang
dibutuhkan. Sudut pandang yang diambil adalah masyarakat secara keseluruhan Gittinger, 1986.
Aspek budaya dibutuhkan untuk Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk kepercayaan, agama, politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni. Oleh karena itu, aspek ini penting dalam pelaksanaan suatu proyek agar mampu menghargai dan
tidak bertolak belakang dengan kebudayaan yang ada.
3.4.5 Aspek Keuangan Finansial
Studi aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara
pengeluaran dan pendapatan Umar, 2005. Aspek finansial mencakup aspek keuangan yang membahas tentang
kebutuhan dana yang dipergunakan dalam proyek, sumber dana dan pengalokasian dana Husnan dan Muhammad, 2000.
Analisis finansial merupakan suatu cara yang biasanya digunakan untuk menilai suatu kelayakan usaha yang akan dijalankan secara finansial. Pada analisis
ini membahas hal – hal yang menyangkut dengan perkiraan biaya investasi,
perkiraan operasional dan pemeliharaan, kebutuhan modal kerja, sumber pembiayaan, perkiraan pendapatan dan perhitungan kriteria investasi.
Analisis finansial ini berguna untuk menentukan apakah pengusahaan pendirian pabrik penggilingan padi modern ini layak untuk diusahakan selama
umur proyeknya. Kelayakan finansial beberapa kriteria penilaian suatu investasi, yaitu :
1. Net Present Value NPV Net Present Value NPV dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus
pendapatan yang ditimbulkan dari investasi Husnan dan Suwarsono, 1994. Menurut Umar 2001, untuk menghitung NPV menggunakan
rumus:
Keterangan: NPV = Net Present Velue
BT = Penerimaan benefit pada tahun ke-t. CT = Biaya Cost pada tahun ke-t.
n = Umur proyek tahun. i = Discount rate per tahun.
Suatu proyek diyatakan layak apabila nila NPV lebih besar atau sama dengan nol NPV ≥ 0. Jika NPV sama dengan nol NPV = 0, berarti
n t
n t
i CT
i BT
NPV
1 1
1 1
........................ 1
usaha tersebut dapat mengembalikan manfaat yang sama besarnya dengan besarnya modal yang dikeluarkan. Jika NPV lebih kecil dari nol
NPV ≤ 0, berarti usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. 2. Internal Rate Return IRR
Internal Rate Return IRR dapat diartikan sebagai tingkat keuntungan atau investasi bersih dari suatu usaha maksimal yang dapat dibayarkan
oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. IRR digunakan untuk untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan dari tingkat arus kas
yang diharapkan dimasa mendatang. Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut Umar, 2001:
Keterangan: i
1
= Tingkat diskonto suku bunga yang menghasilkan NPV positif. i
2
= Tingkat diskonto suku bunga yang menghasilkan NPV negatif. NPV
1
= Nilai bersih sekarang yang bernilai positif Rupiah NPV
2
= Nilai bersih sekarang yang bernilai negatif Rupiah Apabila diperoleh nilai IRR lebih besar dari tingkat diskonto atau suku
bunga IRR i maka usaha tersebut layak untuk diusahakan, sedangkan jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat diskonto atau suku bunga IRR i
maka usaha tersebut tidak layak untuk diusahakan. 3. Net Benefit Cost Ratio Net BC Rasio
Net BC Ratio adalah angka perbandingan jumlah nilai sekarang Present Value yang positif dengan jumlah nilai sekarang yang bernilai negatif,
dirumuskan sebagai berikut Umar, 2001:
Keterangan: Bt
= Manfaat atau penghasilan benefit pada tahun t. Ct
= Biaya cost pada tahun ke-t.
1 2
1
2 1
1
i i
i IRR
NPV NPV
NPV
1 1
Ct Bt
Ct Bt
untuk i
Ct Bt
i Ct
Bt CRatio
B
n t
t n
t t
........................... 2
...................... 3
I V
n = Umur proyek tahun.
i = Tingkat suku bunga atau diskonto.
Jika di peroleh nilai Net BC ratio lebih besar atau sama dengan satu Net BC ≥ 1, maka kegiatan usaha tersebut layak untuk dijalankan.
Sebaliknya, jika nilai Net BC ratio lebih kecil dari satu Net BC 1, maka kegiatan usaha tidak layak untuk dilaksanakan.
4. Payback Period PP Payback Period PP adalah suatu periode yang dilakukan untuk
menutup kembali pengeluaran dengan menggunakan aliran kas. Perhitungan rumus PP adalah sebagai berikut :
Payback Period PP = x 1 tahun
Keterangan: PP = Jumlah waktu tahun periode yang diperlukan untuk
mengembalikan modal investasi. V = Jumlah modal investasi.
I = Hasil bersih per tahun periode atau laba bersih rata-rata per tahun.
5. Analisis Sentivitas Analisis sensitivitas merupakan suatu analisis kembali untuk dapat
melihat pengaruh-pengaruh yang akan terjadi sebagai akibat dari keadaan yanng berubah. Hal-hal yang terkait pada perubahan tersebut dipengaruhi
beberapa variabel diantaranya harga, kenaikan biaya dan hasil produksi. Analisis ini bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil
analisa proyek jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar- dasar perhitungan biaya atau benefit. Ada tiga hal yang perlu
diperhatikan dalam analisa sensitivitas, yaitu: 1. Terdapatnya cost overrun seperti kenaikan dalam biaya kontruksi.
2. Perubahan dalam perbandingan harga terhadap tingkat harga umum, umpamanya penurunan harga hasil produksi.
3. Mundurnya waktu implementasi 4. Kesalahan dalam perkiraan hasil per hektar khusus untuk proyek-
proyek pertanian ........................... 4
3.5 Asumsi Dasar