2.2.1 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Johan  2011,  studi  kelayakan  memberi  manfaat  bagi  para  pihak  terkait dengan usaha yaitu :
1. Pihak  investor,  ingin  melihat  berapa  modal  yang  harus  ditanamkan  dan
berapa  potensi  daripada  usaha  yang  dijalankan  dan  juga  nilai  tambah  yang bisa  dihasilkan  seperti  berapa  tambahan  pendapatan,  apakah  pendapatan
yang  dihasilkan  sebanding  dengan  risiko  modal  yang  ditanamkan.  Selain pendapatan  yang  dihasilkan  dan  risiko,  investor  juga  akan  melihat  berapa
pengembalian investasi yang ditanamkan. 2.
Pihak kreditor, sebagai pihak penyandang dana eksternal, ingin melihat dana eksternal,  ingin  melihat  risiko  dana  yang  akan  dipinjamkan  dan  juga
kemampuan pengembalian dana pinjaman untuk jangka waktu berapa lama dan juga kemampuan secara keseluruhan bentuk bisnis yang dijalankan.
3. Pihak manajemen, sebagai pihak yang akan menjalankan usaha maka pihak
manajemen  perlu  melakukan  perencanaan  sumber  daya  yang  diperlukan, waktu  pelaksanaannya,  hasil  yang  ingin  dicapai,  dampak  terhadap
lingkungan  sekitar  baik  langsung  maupun  tidak  langsung,    dan  juga kemungkinan risiko-risiko yang bisa berdampak yang bisa timbul.
4. Pihak  regulator,  berkepentingan  terhadap  bentuk  usaha  yang  dijalankan,
usaha  yang  dijalankan,  industri  yang  dijalankan,  dan  dampak  terhadap masyarakat maupun perekonomian nasional.
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Studi Kelayakan Bisnis
Menurut  Rangkuti  2012,  hal  penting  yang  harus  diperhatikan  dalam membuat studi kelayakan bisnis dan investasi:
1 Besarnya dana yang dipergunakan
Semakin  besar  dana  yang  diperlukan  suatu  proyek,  maka  semakin mendalam  pula  studi  kelayakan  yang  harus  dilakukan.  Makin  besar  dana
investasi yang dibutuhkan suatu proyek, semakin besar pula risiko kerugian yang  dihadapi.  Biaya  yang  diperlukan  dalam  menyusun  studi  kelayakan
juga  akan  semakin  besar  seiring  dengan  besarnya  biaya  investasi.  Namun, demikian  biaya  studi  kelayakan  bisnis  ini  tetap  dirasakan  lebih  ringan
dibanding  risiko  kehilangan  modal  yang  lebih  besar  apabila  investasi dilanjutkan tanpa melakukan studi kelayakan bisnis.
2 Tingkat ketidakpastian proyek
Tingkat  ketidakpastian  proyek  harus  dapat  diminimalisir  sebelum  proyek dilakukan. Dengan melakukan studi kelayakan bisnis, ketidakpastian proyek
yang  terjadi  akibat  berbagai  hal,  baik  yang  dapat  diperhitungkan  maupun tidak dapat diperhitungkan, dapat diantisipasi secepat mungkin.
3 Kompleksitas proyek
Semakin  kompleks  suatu  proyek,  semakin  mahal  biaya  yang  diperlukan untuk  menyusun  studi  kelayakan  bisnis.  Hal  ini  disebabkan  karena  studi
kelayakan  bisnis  harus  mempertimbangkan  faktor-faktor  seperti  :  besarnya permintaan,  perhitungan  biaya,  suplai  bahan  baku,  kontinuitas  produksi,
jalur distribusi, serta segala keterkaitannya dengan pihak ketiga.
2.2.3 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis