Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pendapatan daerah Kabupaten Ciamis meningkat tiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena setiap komponen pendapatan
mengalami kenaikan, kenaikan terbesar diperoleh dari dana alokasi umum mengalami kenaikan 177,03 , dana alokasi khusus mengalami kenaikan 805,98 dan bantuan
dana kontinjensipenyeimbang dari pemerintah mengalami kenaikan 236,63 untuk periode 2003-2007.
5.4 Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap Pendapatan Daerah Kabupaten Ciamis
Pada tahun anggaran 2003 sampai dengan 2007, pendapatan yang diperoleh dari sektor kehutanan berasal dari Usaha yang memperlihatkan menikmati keindahan alam
dari Perhutani dan BKSDA serta Pajak Sarang Burung Walet yang termasuk ke dalam Pajak Daerah, Retribusi ijin gangguan Industri hasil hutan tahun 2004-2006, retribusi
ijin gangguan sarang burung walet tahun 2005-2006, leges ijin pelayanan tata usaha hasil hutan milik tahun 2004-2005 dan pendapatan denda atas keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan bidang kehutanan tahun 2007 yang termasuk ke dalam Retribusi Daerah, dan Bagi Hasil Provisi Sumber Daya Hutan yang termasuk Bagi Hasil Pajak
Bukan Hasil Pajak serta bagi hasil retribusi peredaran hasil hutan yang termasuk dana bagi hasil retribusi dari propinsi :
Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap Pendapatan Daerah Kabupaten Ciamis dapat dilihat pada tabel 14 :
Tabel.14 Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap Pendapatan Daerah Kabupaten Ciamis
Kontribusi Tahun X Rp 1000
Jumlah Rata-rata per
tahun 2003
2004 2005
2006 2007
Kehutanan Kabupaten 531.808,54
391.429,38 166.214,85
147.253,96 72.617,96
1.309.324,69 261.864,94
Kehutanan regional dan nasional
639.457,08 603.425,97
786.969,74 669.821,09
1.265.572,68 3.965.246,56
793.049,31
Sektor Kehutanan 1.171.265,62
994.855,36 953.184,59
817.075,05 1.338.190,63
5.274.571,25 1.054.914,25
Pendapatan Asli Daerah
27.856.974,09 32.368.071,33
25.588.398,68 36.207.946,47
54.321.087,27 176.342.477,84
35.268.495,57
Dana Perimbangan 509.059.601,02
485.364.597,20 506.589.554,47
862.517.030,51 901.417.451,46
3.264.948.234,65 652.989.646,93
Pendapatan Daerah 577.930.189,21
550.373.918,52 577.234.953,15
1.044.072.906,98 1.052.790.549,86
3.802.402.517,71 760.480.503,54
Tabel.15 Persentasi sektor kehutanan terhadap pendapatan daerah
Kontribusi Tahun
Jumlah Rata-rata
per tahun 2003
2004 2005
2006 2007
Persentase kehutanan
kabupaten terhadap PAD
1,91 1,21
0,65 0,41
0,13 4,31
0,86 Persentase
kehutanan regional dan nasional
terhadap Dana Perimbangan
0,13 0,12
0,16 0,08
0,14 0,62
0,12 Persentase sektor
kehutanan terhadap Pendapatan Daerah
0,20 0,18
0,17 0,08
0,13 0,75
0,15
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PAD Kabupaten Ciamis mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Kontribusi yang masih tergolong kecil tersebut disebabkan
karena berbagai faktor terkait, antara lain terjadinya perubahan peraturan daerah yang mengatur tentang tata usaha hutan milik, dimana setelah Tahun 2005 tidak memungut
retribusi pelayanan tata usaha hasil hutan milik , kontribusinya menurun drastis 0.65 dan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya 1.21. Begitu pun pada tahun 2007
kontribusinya kembali mengalami penurunan karena Pemerintah Daerah hanya menerima penerimaan dari usaha yang memperlihatkanmenikmati keindahan alam Perhutani,
pajak pengusahaan sarang burung wallet dan pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan bidang kehutanan saja.
Kontribusi sektor kehutanan terhadap dana perimbangan yang diterima Pemerintah Kabupaten Ciamis dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Pada tahun 2006
mengalami penurunan 2 kali lipat dari sebelumnya 0.16 menjadi 0.08 , hal ini disebabkan karena pada tahun 2006 Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis mendapat
Dana Bagi Hasil dari PSDH yang sangat sedikit hanya 23,97 dari yang seharusnya lihat tabel 12 Perbandingan PSDH yang diterima oleh Pemda dengan PSDH yang seharusnya
diterima Pemda . Sektor kehutanan memberikan kontribusi yang masih tergolong kecil terhadap
Pendapatan Daerah Kabupaten Ciamis, yaitu hanya berkisar 0,08-0,20 saja. Masih kecilnya angka kontribusi ini disebabkan karena nilai hutan yang belum diperhitungkan
sepenuhnya. Nilai hutan yang sudah diperhitungkan di Kabupaten Ciamis hanyalah dari hasil hutan kayu, hasil hutan non kayu dalam hal ini sarang burung walet, dan jasa
rekreasi nilai ekonomis, sedangkan nilai non ekonomis seperti nilai ekologis dan sosialnya masih belum dimasukkan. Untuk melihat perkembangan pendapatan daerah
Kabupaten Ciamis dan Pendapatan sektor kehutanan tiap tahunnya dibandingkan dengan kontribusi sektor kehutanan terhadap pendapatan daerah dapat dilihat pada Gambar 2 dan
gambar 3 :
0,00 200,00
400,00 600,00
800,00 1000,00
1200,00
2003 2004
2005 2006
2007
Tahun
P e
nd a
pa ta
n R
p
Total Pendapatan Daerah x Rp 1.000.000.000
Sektor kehutanan x Rp 10.000.000
Gambar 1 Pendapatan daerah dan pendapatan sektor kehutanan
- 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
2003 2004
2005 2006
2007
Tahun
Persentase pendapatan sektor kehutanan kabupaten
terhadap PAD
Persentase pendapatan sektor kehutanan regional
dan nasional terhadap Dana Perimbangan
Persentase pendapatan sektor kehutanan terhadap
Pendapatan Daerah c
Gambar 2 Kontribusi sektor kehutanan Pendapatan dari sektor kehutanan tiap tahunnya mengalami peningkatan tetapi
dari segi kontribusinya relatif menurun. Hal ini disebabkan karena pendapatan daerah dari sektor lain meningkat.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Peraturan Daerah di bidang kehutanan di Kabupaten Ciamis adalah sebagai berikut :
a. Kebijakan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis No 19 Tahun 2004 tentang produksi dan peredaran kayu rakyat
b. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis No 23 tahun 2005 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis No 27 tahun
2001 tentang pajak pengelolaan dan pengusahaan sarang burung walet dan sejenisnya.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis No 19 Tahun 2005 tentang perubahan kedua atas peraturan daerah No 12 Tahun 1998 tentang
pajak hiburan d.
Peraturan daerah Kabupaten Ciamis No. 20 tahun 2000 tentang Retribusi Izin Gangguan.
2. Produksi kayu di Kabupaten Ciamis selama jangka waktu 5 tahun adalah : a. Hutan Negara sebesar 225.198,67 M
3
atau sebesar 15,14 b. Hutan Rakyat sebesar 1.430.129,43 M
3
atau sebesar 84,86 3. Pendapatan dari sektor kehutanan tiap tahunnya mengalami peningkatan dari
tahun 2003 Rp 1.171.265,62 sampai dengan tahun 2007 Rp 1.338.190,63 tetapi dari segi kontribusinya relatif menurun dari tahun 2003 sebesar 0,20
sampai dengan 2007 sebesar 0,13 ,hal ini disebabkan karena pendapatan daerah dari sektor lain meningkat
Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan adalah sebagai berikut : 1. Pembagian dana regional dalam rangka otonomi daerah perlu dilaksanakan
sepenuhnya sehingga motivasi daerah untuk mengelola hutan tinggi dan keberadaan hutan dianggap penting.
2. Perlu dilakukan penelitian yang serupa di daerah lain guna mengetahui seberapa besar kontribusi sektor kehutanan terhadap pendapatan daerah