atau dikelola oleh pemerintah desa setempat. Untuk menunjang kepariwisataan, di Kabupaten Ciamis cukup tersedia sarana akomodasi atau penginapan yang tersebar sejak
memasuki Kota Ciamis dan sebagai pusatnya di Pangandaran. Pada tahun 2006 di Kabupaten Ciamis terdapat 217 hotel dengan 3.198 kamar dan 5.664 tempat tidur.
Pada saat ini sektor pertambangan belum menjadi unggulan karena potensinya belum tergali secara profesional. Keberadaan potensi yang berupa bahan galian logam
dan non logam cukup tersebar terutama di bagian Selatan, antara lain : timbal, pasir besi, emasindikasi, fhosphat, kalsit, zeolit, lempung dan sebagainya. Potensi tambang batu
gambit terdapat di daerah Banjarsari, Padaherang, Parigi, Cigugur dan Cijulang. Kalsit yang merupakan bahan pembuat alat optik, campuran kosmetik serta farmasi dan
kedokteran terdapat di daerah Padaherang. Phosphat sebagai bahan untuk pupuk dan bahan kimia pembuatan fosfor terdapat di kecamatan Banjarsari, Padaherang hingga
Cijulang. Di daerah yang sama juga terdapat bahan tras yang banyak digunakan untuk bahan semen.
4.3 Sarana dan Prasarana
Sarana pendidikan yang terdapat pada Kabpaten Ciamis mencangkup TK, SD sampai Perguruan Tinggi. Pada tahun 2006, terdapat 325 Taman Kanak-kanak, 1060 SD,
97 SLTP, 30 SMU, dan 32 SMK serta 3 buah AkademiPerguruan Tinggi. Selain itu, terdapat pula sekolah dalam naungan Departemen Agama yaitu Madrasah Diniyah
sebanyak 1.886 unit, Madrasah Tsanawiyah sebanyak 119 unit dan Madrasah Aliyah sebanyak 38 unit.
Pada tahun 2006 telah tersedia Puskesmas sebanyak 51 unit, 110 unit Puskesmas pembantu Pustu dan 45 unit Puskesmas keliling. Tenaga kesehatan yang tersedia yaitu
86 tenaga MedisDokter, 621 Perawat, 410 Bidan, 35 Tenaga Farmasi, 44 ahli gizi, 33 teknisi medis, 46 Sanitasi dan 24 Tenaga Kesmas. Total tenaga kesehatan tahun 2006
sebanyak 1.299 orang yang berarti terdapat penambahan tenaga kesehatan sebanyak 68 orang dari tahun sebelumnya sebanyak 1.231 orang. Selain sarana dan prasarana
kesehatan yang dikelola pemerintah, peran swasta pun ikut mendukung pada pelayanan kesehatan masyarakat yaitu terdapat 5 rumah sakit swasta, 86 balai pengobatan, 114
praktik dokter dan 291 praktik bidan.
Sarana peribadatan yang tersebar di Kabupaten Ciamis mencangkup langgar, mushalla dan masjid. Untuk meningkatkan iman dan taqwa SDM di Kabupaten Ciamis
dilakukan pembinaan akhlak. Upaya pembinaan akhlak tersebut tidak terlepas dari fungsi dan peranan tokoh-tokoh agama dan masyarakat seperti Ulama, Mubalig dan lain-lain.
Pada tahun 2006, di Kabupaten Ciamis terdapat 2.167 Ulama, 5.584 Khatib. Penyuluh Agama 39 orang dan 407 Penyuluh Agama Honorer. Selain itu terdapat pula 3.695
mesjid, 6.233 langgar, 1.941 mushola dan 8 gereja. Sarana perhubungan merupakan infrastruktur pendukung yang sangat menentukan
perkembangan dan kemajuan suatu wilayah. Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Ciamis pada tahun 2006 mencapai 4.793,62 km. Berdasarkan kondisi jalan dengan
kondisi baik sepanjang 851,56 km, kondisi sedang 1.154,57 km, rusak 1.336,6 km dan kondisi berat sepanjang 1.450,8 km sedangkan menurut jenis permukaan jalan sebagian
besar telah diaspal, hanya sebagian jalan yang dikelola desa masih ada yang belum diaspal. Berdasarkan kewenangan pengelolaannya, jalan tersebut dibagi dalm 4 kategori
yaitu Jalan nasional sepanjang 109,58 km, jalan provinsi sepanjang 100,55 km, jalan kabupaten 582,8 km dan sisanya sepanjang 3.838,87 km merupakan jalan desa.
Stasiun kereta api di Kabupaten Ciamis terdiri dari : 1 Stasiun Cabang Besar di Kota Ciamis, 2 Stasiun Cabang Kecil di Kota Kecamatan Banjarsari, Stasiun Bojong
Cijeungjing, Padaherang, Cijulang, Pangandaran dan Parigi. Perhubungan lautsungai di Kabupaten Ciamis yang ada sekarang ini dilakukan melalui pelabuhan Santolo dan
Pelabuhan Manjingklak di Kecamatan Kalipucang. Kabupaten Ciamis sampai saat ini telah memiliki Bandar Udara Nusawiru sebagai lapangan terbang kelas 4 yang berada di
Kecamatan Cijulang. Sebagai sarana perdagangan Pemerintah Kabupaten Ciamis mengelola 9 pasar
yang tersebar di beberapa Kecamatan, dengan jumlah kios sebanyak 6.329 unit dan 4.493 pedagang. Selain pasar Pemerintah Kabupaten juga terdapat pasar desa sebanyak 32 unit
dengan jumlah pedagang 3.894 orang.
4.4 Struktur Perekonomian Daerah