Potensi Sumber Daya Alam

Tabel 2 Jenis Penggunaan Lahan Ha di Kabupaten Ciamis Tahun 2006 No Jenis Penggunaan Lahan Luas Ha Persentase 1 Sawah Irigasi Irigasi Teknis 15.269 5,16 Irigasi 1 2 Teknis 3.108 1,05 Irigasi SederhanaDesa 19.295 6,53 2 Sawah Tadah Hujan 13.447 4,56 3 BangunanPekarangan 22.116 7,48 4 TegalanKebun 76.446 25,86 5 Penggembalaan Padang Rumput 2.553 0,86 6 Lahan Sementara Tidak Diusahakan 203 0,07 7 Hutan RakyatProduksi 34.476 11,66 8 Hutan NegaraLindung 21.678 7,33 9 Perkebunan NegaraSwasta 22.227 7,52 10 Lahan Basah Rawa 51.688 17,48 Rawa yang ditanami 163 0,06 Tambak 19 0,01 KolamTebetEmpang 3.730 1,26 11 Lain-lain 9.180 3,11 Jumlah 295.628 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Ciamis 2000

4.2 Potensi Sumber Daya Alam

Produksi padi sawah merupakan komoditas utama sektor pertanian di Kabupaten Ciamis. Pada tahun 2006 produksi padi sawah di Kabupaten Ciamis mengalami penurunan sebesar 5,02 persen dibandingkan dengan keadaan tahun 2005 dengan total produksi mencapai 613.563 ton. Pada tahun 2005 luas panen tercatat seluas 111.910 Ha dengan rata-rata hasil per hektarnya mencapai 54,83 kwintal. Sedangkan tahun 2006 luas panen mengalami penurunan 5,6 persen meskipun dilihat dari per hektarnya baik yaitu 55,19 kw per Ha. Begitu pula dengan padi ladang dan palawija seperti jagung, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai selama tahun 2006 mengalami penurunan produksi, dimana penurunan produksi terbesar dialami tanaman jagung dengan penurunan produksi sebesar 37,44 persen. Potensi peternakan di wilayah Kabupaten Ciamis mencangkup peternakan besar rumansial, peternakan sedang dan unggas. Potensi peternakan di Kabupaten Ciamis yang telah berkembang adalah ternak besar sapi potong, ternak kecil domba dan kambing serta ternak unggas yaitun ayam ras dan bukan ras. Populasi ternak sapi sepanjang tahun 2006 terjadi peningkatan sebesar 7,18 persen. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Ciamis merupakan sentra produksi perkebunan. Produksi perkebunan rakyat pada tahun 2006 mengalami fluktuatif yang bervariasi untuk semua komoditi. Beberapa komoditi ada yang mengalami kenaikan dan ada juga yang mengalami penurunan. Produksi paling banyak ada pada komoditi kelapa sebesar 74.678 ton, sedangkan yang paling kecil yaitu pala sebesar 9,5 ton. Kabupaten Ciamis pada tahun 2006 memiliki perkebunan rakyat seluas 95.772,07 Ha terdiri dari luas tanaman mudabelum menghasilkan 16,96 persen, tanaman menghasilkan 75,02 persen dan tanaman rusak 8,01 persen. Potensi perikanan di Kabupaten Ciamis dikelompokan dalam 2 dua jenis pemanfaatan sumber air, yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Luas areal tempat pemeliharaan ikan pada tahun 2006 tidak mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2005 masih tetap sama yaitu untuk tambak sebesar 29,99 Ha, kolam 2.636,79 Ha, sawah 115,64 Ha dan kolam air deras sebesar 131 Ha. Ditinjau dari jumlah produksi ikan pada tahun 2006 untuk produksi ikan dari tempat pemeliharaan kolam air deras, kolam dan tambak mengalami kenaikan masing-masing 29,15 persen, 105 persen dan 0,46 persen. Kabupaten Ciamis memiliki kawasan hutan Negara seluas 34.497,18 Ha14 dari luas wilayah yang berdasarkan fungsinya terdiri dari : hutan produksi dan hutan produksi terbatas dikelola Perum Perhutani serta hutan konservasi dikelola BKSDA Jabar II serta hutan rakyat adalah sekitar 23.806,44 Ha. Sektor yang berpotensi sebagai sumber devisapendaptan disamping sektor pertanian daerah yaitu sektor pariwisata. Kabupaten Ciamis memiliki 22 objek wisata, terdiri dari 8 objek wisata yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis, 4 objek wisata dikelola oleh Perum Perhutani dan 10 objek wisata belum dikembangkan atau dikelola oleh pemerintah desa setempat. Untuk menunjang kepariwisataan, di Kabupaten Ciamis cukup tersedia sarana akomodasi atau penginapan yang tersebar sejak memasuki Kota Ciamis dan sebagai pusatnya di Pangandaran. Pada tahun 2006 di Kabupaten Ciamis terdapat 217 hotel dengan 3.198 kamar dan 5.664 tempat tidur. Pada saat ini sektor pertambangan belum menjadi unggulan karena potensinya belum tergali secara profesional. Keberadaan potensi yang berupa bahan galian logam dan non logam cukup tersebar terutama di bagian Selatan, antara lain : timbal, pasir besi, emasindikasi, fhosphat, kalsit, zeolit, lempung dan sebagainya. Potensi tambang batu gambit terdapat di daerah Banjarsari, Padaherang, Parigi, Cigugur dan Cijulang. Kalsit yang merupakan bahan pembuat alat optik, campuran kosmetik serta farmasi dan kedokteran terdapat di daerah Padaherang. Phosphat sebagai bahan untuk pupuk dan bahan kimia pembuatan fosfor terdapat di kecamatan Banjarsari, Padaherang hingga Cijulang. Di daerah yang sama juga terdapat bahan tras yang banyak digunakan untuk bahan semen.

4.3 Sarana dan Prasarana