Potensi Sumberdaya Perikanan di Kabupaten Cirebon

45 disamping perahu atau disebut juga dengan outboard motor, sedangkan sebagai tenaga penggerak kapal digunakan mesin dalam inboard motor dimana mesin kapal ditempatkan didalam kapal itu sendiri. Perkembangan jumlah perahukapal motor perkecamatan tahun 2008 sampai tahun 2009 tertera pada tabel berikut ini : Tabel 5. Jumlah Perahu per Kecamatan Kabupaten Cirebon No Kecamatan Jumlah Perahu Kapal Motor Tanpa Motor Motor Tempel Kapal Motor Jumlah 2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009 1 Kapetakan 725 725 6 6 731 731 2 Cirebon Utara 21 21 706 706 1 1 727 727 3 Mundu 256 256 256 256 4 Astanajapura 36 36 36 36 5 Pengenan 16 16 311 311 327 327 6 Gebang 0 1.588 1.588 1.588 1.588 7 Losari 427 427 427 427 Jumlah 37 37 4.049 4.049 7 7 4.056 4.056 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, 2009 Dari tabel dapat terlihat bahwa jumlah motor tempel mendominasi sebagai alat penangkap utama perikanan tangkap di laut. Ukuran motor tempel yang digunakan nelayan Kabupaten Cirebon umumnya beroperasi sehari semalam dengan kata lain merupakan tipe alat penangkap one day fishing. Perkembangan alat tangkap rajungan serta jumlah days fishing yang terjadi untuk Kabupaten Cirebon Jawa Barat dalam 16 tahun terakhir sangat signifikan.

5.3 Potensi Sumberdaya Perikanan di Kabupaten Cirebon

Salah satu sumber devisa bagi Kabupaten Cirebon adalah sektor perikanan. Perikanan disini meliputi perikanan darat kolam dan waduk, perikanan tambak, perikanan laut, dan ikan olahan. Ikan olahan merupakan sub sektor perikanan yang mampu menghasilkan nilai produksi terbesar diantara perikanan lainnya, dengan nilai produksi sebesar 433,647 milyar rupiah, maka 46 ikan olahan merupakan primadona baru bagi Kabupaten Cirebon terutama pengalengan ikan yang mampu menyumbang lebih kurang 52,3 persen dari total nilai produksi ikan olahan tersebut. Sumberdaya rajungan di Kabupaten Cirebon merupakan penghasil rajungan terbesar di Jawa Barat. Tahun 2009 tercatat bahwa 75,6 persen produksi rajungan untuk Pantai Utara Jawa Barat dipasok oleh Kabupaten Cirebon. Tren produksi rajungan untuk Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2002 dan 2007 namun mengalami penurunan pada tahun berikutnya. Hal ini mengidikasi bahwa terjadi over fishing pada periode tertentu yang mengakibatkan produksi tahun berikutnya menurun. Grafik pertumbuhan produksi dan penambahan kapal motor yang menangkap rajungan dapat dilihat pada Gambar 6. dan Gambar 7. berikut. Gambar 6. Produksi Rajungan Kabupaten Cirebon 0,00 1000,00 2000,00 3000,00 4000,00 5000,00 6000,00 7000,00 8000,00 19 94 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 Total Produksi Total Produksi 47 Gambar 7. Perkembangan Jumlah Kapal Motor 1994-2009 Tabel 6. Jumlah Nelayan di Kabupaten Cirebon Tahun Jumlah Nelayan Pemilik Nelayan Buruh Nelayan Penuh Nelayan Sambilan Utama Nelayan Sambilan Tambahan 2007 17285 4996 8615 3674 2008 29401 8025 14985 6391 2009 18236 4999 9279 3958 Sumber : DKP Kabupaten Cirebon, 2010 Dalam Gambar 6 dan 7 serta Tabel 6 memerlihatkan kondisi perikanan rajungan Wilayah Perairan Utara Jawa khususnya Kabupaten Cirebon secara umum mengalami peningkatan sepanjang tahun, baik dalam jumlah nelayan, armada tangkap, dan produksi. Dari gambar. Tampak bahwa produksi rajungan cenderung naik dengan kenaikan rata-rata sebesar 1,5 persen per tahun, yaitu dari 1.599,30 ton pada tahun 1994 menjadi 3.928,23 ton pada tahun 2009. Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan jumlah kapal motor yang menangkap rajungan. Gambar 7 memperlihatkan kapal motor yang digunakan di Kabupaten Cirebon. Namun demikian hasil tangkapan per days fishing cenderung menurun. Nelayan menangkap rajungan rata-rata 24 days fishing dalam sebulan atau sama 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 1990 1995 2000 2005 2010 K ap al M o to r Tahun Series1 Linear Series1 48 dengan 288 days fishing per tahun untuk alat tangkap perangkap lainnya. Dan rata-rata 26 days fishing per bulan atau sama dengan 314 day fishing per tahun untuk alat tangkap jaring ingsang tetap

5.4 Karakteristik Nelayan di Kabupaten Cirebon