Klasifikasi Rajungan Habitat dan Daerah Penyebaran Rajungan

17

2.1.3.1 Klasifikasi Rajungan

sumber: www.oceansatlas.org Gambar 3. Rajungan Portunus pelagicus Rajungan atau smimming crab secara umum morfologi rajungan berbeda dengan kepiting bakau, di mana rajungan Portunus pelagicus memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dengan capit yang lebih panjang dan memiliki berbagai warna yang menarik pada karapasnya. Duri akhir pada kedua sisi karapas relatif lebih panjang dan lebih runcing. Rajungan hanya hidup pada lingkungan air laut dan tidak dapat hidup pada kondisi tanpa air Zaldi Najiri, 2010. Rajungan P. pelagicus memiliki karapas berbentuk bulat pipih, sebelah kiri-kanan mata terdapat duri sembilan buah, di mana duri yang terakhir berukuran lebih panjang. Rajungan mempunyai 5 pasang kaki, yang terdiri atas 1 pasang kaki capit berfungsi sebagai pemegang dan memasukkan makanan kedalam mulutnya, 3 pasang kaki sebagai kaki jalan dan sepasang kaki terakhir mengalami modifikasi menjadi alat renang yang ujungnya menjadi pipih dan membundar seperti dayung. Oleh sebab itu rajungan digolongkan kedalam kepiting berenang. Klasifikasi rajungan menurut Stephenson dan Chambel 1959 dilihat dari sistematikanya, rajungan termasuk ke dalam: 18 Kingdom :Animalia Sub Kingdom : Eumetazoa Grade : Bilateria Divisi : Eucoelomata Section : Protostomia Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Sub Kelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Sub Ordo : Reptantia Seksi : Brachyura Sub Seksi : Branchyrhyncha Famili : Portunidae Sub Famili : Portunninae Genus : Portunus Spesies : Portunus pelagicus

2.1.3.2 Habitat dan Daerah Penyebaran Rajungan

Habitat rajungan adalah pada pantai berpasir, pasir berlumpur dan di pulau berkarang, juga berenang dari dekat permukaan laut sekitar 1 m sampai kedalaman 65 meter. Rajungan hidup di daerah estuaria kemudian bermigrasi ke perairan yang bersalinitas lebih tinggi untuk menetaskan telurnya, dan setelah mencapai rajungan muda akan kembali ke estuaria. Rajungan jantan mencapai dewasa kelamin pada panjang karapas sekitar 3,7 cm. Dengan demikian ada kesempatan rajungan-rajungan tersebut bereproduksi. Adapun yang mempunyai 19 nilai ekonomis, setelah mempunyai karapas antara 9,5-22,8 cm Rounsefell, 1975. Rajungan banyak menghabiskan hidupnya dengan membenamkan tubuhnya di permukaan pasir dan hanya menonjolkan matanya untuk menunggu ikan dan jenis invertebrata lainnya yang mencoba mendekati untuk diserang atau dimangsa. Perkawinan rajungan terjadi pada musim panas, dan terlihat yang jantan melekatkan diri pada betina kemudian menghabiskan beberapa waktu perkawinan dengan berenang. Sebagaimana halnya dengan kerabatnya, yaitu kepiting bakau, di alam makanan rajungan juga berupa ikan kecil, udang-udang kecil, binatang invertebrata, detritus dan merupakan binatang karnivora. Rajungan juga cukup tanggap terhadap pemberian pakan furmulapellet. Sewaktu masih stadia larva, hewan ini merupakan pemakan plankton, baik phyto maupun zooplakton.

2.2 Pengkajian Stok