Tingkat Suku Bunga Nilai Tukar Uang Kurs

dealer tidak akan lama menyimpan saham tersebut sebelum saham tersebut diperdagangkan. Definisi volatilitas itu sendiri adalah kecepatan naik turunnya return sebuah reksadana. Volatilitas tidak hanya terbatas pada reksadana, tetapi juga seluruh instrumen investasi, baik saham, emas, obligasi atau instrumen-instrumen lainnya. Semakin tinggi volatilitasnya, maka kepastian return suatu reksadana semakin rendah, akan tetapi umumnya, dimana semakin tinggi volatilitas, nilai return akan semakin tinggi. Untuk volatilitas yang rendah menunjukkan kestabilan nilai return, akan tetapi umumnya nilai return tidak terlalu tinggi.

2.1.6. Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah suku bunga yang diukur dari pergerakan yield obligasi pemerintah. Yield obligasi itu sendiri adalah hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi dan dinyatakan dalam persentase. Ada tiga ukuran yield obligasi yang sering digunakan oleh para dealer dan portfolio manager yaitu; 1 yield sekarang current yield, 2 yield sampai jatuh tempo yield to maturity, dan 3 yield to call yield untuk membeli kembali. Ketiga yield ini sering dipergunakan untuk menentukan pemilihan obligasi masuk dalam portofolio para manajer investasi atau pihak lain dalam rangka untuk membeli obligasi. Untuk currrent yield adalah yield yang dihitung berdasarkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut. Sementara itu yield to maturity YTM menurut Tandelilin, 2001 adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo, dan Yield to call itu sendiri adalah ukuran tingkat return yang akan diterima investor jika membeli obligasi callable bond pada harga pasar saat ini dan menahan obligasi tersebut hingga waktu obligasi tersebut di-call.

2.1.7. Nilai Tukar Uang Kurs

Nilai tukar suatu mata uang sebenarnya adalah ‘harga’ mata uang suatu negara terhadap negara asing lainnya, sedangkan nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS, nilai tukar rupiah terhadap yen, dan lain sebagainya. Nilai tukar mata uang ini bersifat stabil dan bisa labil atau terlalu bergerak naik atau turun. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Nilai tukar atau lazim juga disebut kurs valuta dalam berbagai transaksi ataupun jual beli valuta asing, dikenal ada empat jenis yakni Dornbusch dan Fischer, 1992: a. Selling Rate kurs jual yakni kurs yang ditentukan oleh suatu bank untuk penjualan valuta asing tertentu pada saat tertentu, b. Middle Rate kurs tengah adalah kurs tengah antara kurs jual dan kurs beli valuta asing terhadap mata uang nasional, yang ditetapkan oleh bank sentral pada suatu saat tertentu, c. Buying Rate kurs beli adalah kurs yang ditentukan oleh suatu bank untuk pembelian valuta asing tertentu pada saat tertentu, d. Flat Rate kurs flat adalah kurs yang berlaku dalam transaksi jual beli bank notes dan traveller chaque, dimana dalam kurs tersebut sudah diperhitungkan promosi dan biaya-biaya lainya. Kurs merupakan salah satu harga yang terpenting dalam perekonomian terbuka mengingat pengaruh yang demikian besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel-variabel makro ekonomi yang lain. Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menentukan nilai tukar mata uang yaitu pendekatan moneter dan pendekatan pasar. Dalam pendekatan moneter, nilai tukar mata uang didefinisikan sebagai harga dimana mata uang asing diperjualbelikan terhadap mata uang domestik dan harga tersebut berhubungan dengan penawaran dan permintaan uang. Naik turunnya nilai tukar mata uang atau kurs valuta asing bisa terjadi dengan berbagai cara, yakni bisa dengan cara dilakukan secara resmi oleh pemerintah suatu negara yang menganut sistem managed floating exchange rate, atau bisa juga karena tarik menariknya kekuatan-kekuatan penawaran dan permintaan di dalam pasar market mechanism dan umumnya perubahan nilai tukar mata uang tersebut bisa terjadi karena empat hal, yaitu: a. Depresiasi depreciation adalah penurunan harga mata uang nasional berbagai terhadap mata uang asing lainya, yang terjadi karena tarik menariknya kekuatan-kekuatan supply dan demand di dalam pasar market mechanism , b. Appresiasi appreciation adalah peningkatan harga mata uang nasional terhadap berbagai mata uang asing lainnya, yang terjadi karena tarik menariknya kekuatan-kekuatan supply dan demand di dalam pasar market mechanism , c. Devaluasi devaluation, adalah penurunan harga mata uang nasional terhadap berbagai mata uang asing lainnya yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah suatu negara, d. Revaluasi revaluation, adalah peningkatan harga mata uang nasional terhadap berbagai mata uang asing lainnya yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah suatu negara.

2.2. Penelitian Terdahulu