Indeks Sektoral Return dan Volatilitas Saham

Nd = nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan jumlah saham yang tercatat di BEI yang masuk dalam daftar penghitungan indeks. Nilai dasar bisa berubah jika ada aksi korporasi yang menyebabkan jumlah saham berkurang atau bertambah. Sederhananya, setiap saham dihitung terlebih dahulu kapitalisasi pasar, kemudian dijumlahkan seluruh kapitalisasi pasar per saham atas saham-saham yang diperhitungkan dalam indeks, lalu dibagi dengan nilai dasar, kemudian dikalikan dengan 100. Jika kapitalisasi pasar per saham yang di total ini berbeda dengan nilai kapitalisasi pasar seluruh saham di BEI, itu dikarenakan ada saham-saham yang tidak perhitungkan dalam penghitungan indeks. Saham-saham yang tidak diperhitungkan ini menjadi rahasia BEI. Pihak BEI memiliki kriteria sendiri atas saham-saham yang bisa dimasukkan dalam penghitungan IHSG. Jadi bisa dikatakan, IHSG merupakan nilai representatif atas rata-rata harga seluruh saham di BEI berdasarkan jumlah saham tercatat. Itulah alasan disebut sebagai Weightened Average nilai harga rata-rata terhadap bobot atau jumlah saham.

2.1.4. Indeks Sektoral

Indeks sektoral Bursa Efek Jakarta BEI adalah sub indeks dari Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Semua saham yang tercatat di BEI di klasifikasikan ke dalam sembilan sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI, yang diberi nama JASICA Jakarta Industrial Classification. Ke sembilan sektor tersebut adalah : 1. Sektor-sektor Primer Ekstraktif a. Sektor 1 : Pertanian b. Sektor 2 : Pertambangan 2. Sektor-sektor Sekunder Industri Pengolahan Manufaktur a. Sektor 3 : Industri Dasar dan Kimia b. Sektor 4 : Aneka Industri c. Sektor 5 : Industri Barang Konsumsi 3. Sektor-sektor Tersier Industri Jasa Non-manufaktur a. Sektor 6 : Properti dan Real Estate b. Sektor 7 : Transportasi dan Infrastruktur c. Sektor 8 : Keuangan d. Sektor 9 : Perdagangan, Jasa dan Investasi Selain sembilan sektor tersebut di atas, BEI juga menghitung Indeks Industri Manufaktur Industri Pengolahan yang merupakan gabungan dari saham- saham yang terklasifikasikan dalam sektor 3, sektor 4 dan sektor 5. Indeks sektoral diperkenalkan pada tanggal 2 Januari 1996 dengan nilai awal indeks adalah 100 untuk setiap sektor dan menggunakan hari dasar tanggal 28 Desember 1995. www.vibiznews.com, 12 April 2011

2.1.5. Return dan Volatilitas Saham

Ang 1997 mengatakan bahwa return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh investor atas suatu investasi yang dilakukan. Return saham memungkinkan seorang investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai saham pada tingkatan pengembalian yang diinginkan. Di sisi lain, return pun memiliki peran yang amat signifikan di dalam menentukan nilai dari sebuah saham. Jogiyanto 1998 menjelaskan bahwa terdapat dua unsur pokok return total saham, yaitu capital gain dan yield. Capital gain merupakan hasil yang diperoleh dari selisih antara harga pembelian kurs beli dengan harga penjualan kurs jual. Artinya jika kurs beli lebih kecil dari pada kurs jual maka investor dikatakan memperoleh capital gain, dan sebaliknya disebut dengan capital loss. Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham, yield adalah persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya. Untuk obligasi, yield adalah persentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi periode sebelumnya. Dengan demikian return total dapat dinyatakan sebagai berikut; Dalam penelitian ini, return saham yang dimaksud adalah capital gain atau capital loss yang didefinisikan sebagi selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Berdasarkan definisi tersebut, return saham dapat dicari dengan rumus sebagai berikut; Tujuan investor dalam berinvestasi adalah untuk meningkatkan nilai kekayaan dengan cara memaksimalkan return tanpa melupakan faktor risiko yang dihadapinya. Return saham yang tinggi mengidentifikasikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan. Apabila suatu saham aktif diperdagangkan, maka dealer tidak akan lama menyimpan saham tersebut sebelum saham tersebut diperdagangkan. Definisi volatilitas itu sendiri adalah kecepatan naik turunnya return sebuah reksadana. Volatilitas tidak hanya terbatas pada reksadana, tetapi juga seluruh instrumen investasi, baik saham, emas, obligasi atau instrumen-instrumen lainnya. Semakin tinggi volatilitasnya, maka kepastian return suatu reksadana semakin rendah, akan tetapi umumnya, dimana semakin tinggi volatilitas, nilai return akan semakin tinggi. Untuk volatilitas yang rendah menunjukkan kestabilan nilai return, akan tetapi umumnya nilai return tidak terlalu tinggi.

2.1.6. Tingkat Suku Bunga