volatilitas dan return nilai tukar dolar ASAustralia di seluruh Australia Ordinaries Index AOI. Dalam tulisan penelitianNya, mereka menemukan bukti
pengembalian searah dan efek spillover volatilitas USDAUD ke AOI.
2.3. Kerangka Penelitian
Dalam penelitian ini, dilakukan terhadap 2 dua variabel makroekonomi yang diduga berpengaruh terhadap return dan volatilitas IHSG dan tiap sektor di
Bursa Efek Indonesia BEI. Adapun variabel makroekonomi yang diprediksikan berpengaruh terhadap IIHSG dan tiap sektor adalah nilai tukar USRupiah dan
tingkat suku bunga dalam yield. Berdasarkan uraian di atas, hubungan masing- masing variabel eksogen variabel makroekonomi terhadap IHSG dapat
dijelaskan sebagai berikut; 1. Hubungan Nilai Tukar USRupiah terhadap return dan volatilitas saham
Fluktuasi nilai rupiah terhadap mata uang asing yang tidak stabil akan sangat mempengaruhi iklim investasi di dalam negeri, khususnya pasar modal.
Terjadinya apresiasi kurs Rupiah terhadap Dolar misalnya, akan memberikan dampak terhadap perkembangan pemasaran produk Indonesia di luar negeri,
terutama dalam hal persaingan harga. Apabila hal ini terjadi, secara tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap neraca perdagangan, karena
menurunnya nilai ekspor dibandingkan dengan nilai impor. Seterusnya, akan berpengaruh pula kepada neraca pembayaran Indonesia. Memburuknya
neraca pembayaran tentu akan berpengaruh terhadap cadangan devisa. Berkurangnya cadangan devisa akan mengurangi kepercayaan investor
terhadap perekonomian Indonesia, yang selanjutnya menimbulkan dampak
negatif terhadap perdagangan saham di pasar modal sehingga terjadi capital outflow
. Selanjutnya, bila terjadi penurunan kurs yang berlebihan akan
berdampak pada perusahaan-perusahaan go public yang menggantungkan faktor produksi terhadap barang-barang impor. Besarnya belanja impor dari
perusahaan seperti ini bisa mempertinggi biaya produksi dan menurunnya laba perusahaan sehingga harga saham perusahaan itu akan menurun tajam,
akibatnya terjadi penurunan return. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Luehrman 1991, Adler dan Dumas 1984, dan Gulin dkk. 2008 telah membuktikan bahwa nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
2. Hubungan Tingkat Suku Bunga terhadap return dan volatilitas saham Kenaikan tingkat suku bunga dapat meningkatkan beban perusahaan emiten
yang lebih lanjut dapat menurunkan harga saham. Kenaikan ini juga berpotensi mendorong investor mengalihkan dananya ke pasar uang atau
tabungan maupun obligasi pemerintah sehingga investasi di lantai bursa turun. Akibatnya dapat menurunkan harga saham dan terjadinya penurunan return.
Hal ini telah dibuktikan oleh Hashemzadeh dan Taylor 1988 maupun Modigliani dan Chon 1978 bahwa tingkat bunga berpengaruh signifikan
terhadap indeks harga saham. Atas dasar analisis tersebut maka pengaruh dari masing-masing variabel
tersebut terhadap IHSG dapat digambarkan dalam model paradigma seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.1.
Gambar 2.1.
Model Analisis Pengaruh Nilai Tukar USRupiah dan Tingkat Suku Bunga Yield Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dan Sektoral di
Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan model pada Gambar 2.1. tersebut menunjukkan bahwa
variabel eksogen terdiri dari nilai tukar USRupiah H1, H3 dan tingkat suku bunga H2, H4 dan variabel endogennya yaitu return dan volatilitas IHSG dan
tiap sektor di Bursa Efek Indonesia BEI.
2.4. Hipotesis Penelitian