I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha saat ini semakin maju dengan banyaknya bermunculan perusahaan-perusahaan baru, sehingga mendorong perusahaan
untuk lebih efisisen dan lebih selektif dalam beroperasi. Selain itu juga sangat dibutuhkan manajemen yang baik dalam menjalankan suatu usaha, agar dapat
terus eksis ditengah persaingan dunia bisnis agar tujuan perusahaan mencapai laba yang tinggi dalam jangka panjang dapat terwujudkan.
PT. Musi Hutan Persada merupakan perusahaan hasil kerja sama antara PT. Inhutani dan PT. Enim Musi Lestari, yang bergerak di bidang
pembangunan Hutan Tanaman Industri HTI yang menghasilkan kayu. Selain itu, perusahaan ini juga melakukan usaha-usaha lain misalnya, agribisnis, jasa
kontraktor, dan usaha kecil lainnya. Seperti telah diketahui bahwa keinginan setiap perusahaan ialah
memperoleh keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya, mengeluarkan biaya seminimum mungkin dan mencapai tingkat penjualan yang maksimum.
Disamping itu perusahaan berusaha untuk tetap berada dalam kondisi sehat, artinya perusahaan dapat berkembang baik dengan meningkatkan kondisi
keuangannya. Untuk mencapai keinginan tersebut, maka PT. Musi Hutan Persada dituntut untuk meningkatkan kinerja keuangannya dari tahun ke tahun
demi tercapainya kondisi keuangan perusahaan yang sehat.
Tabel 1.Tingkat Penjualan, Biaya serta Laba Bersih PT. Musi Hutan Persada tahun 2007-2010
Tahun Penjualan
Biaya Laba Bersih
2007 Rp 263,910,311,820
Rp 82,303,266,127 Rp 7,989,540,551
2008 Rp 286,254,088,691
Rp 47,013,259,781 Rp 9,732,874,790
2009 Rp 370,719,376,901
Rp 37,940,122,504 Rp 22,011,381,816
2010 Rp 424,648,472,640
Rp 38,256,890,140 Rp 35,722,318,988
Sumber: PT. Musi Hutan Persada tahun 2007-2010 Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa PT. Musi Hutan Persada
sangat membutuhkan gambaran internal yang akan tercermin dari kinerjanya.
Aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi kinerjanya sendiri, yang mencerminkan prestasi dan kondisi
perusahaan tersebut. Salah satu kinerja yang harus diperhatikan kinerja keuangannya, karena kinerja keuangan perusahaan dapat menggambarkan
keadaan perusahaan sendiri dan dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan yang tepat untuk pengembangan perusahaan selanjutnya. Melalui
kinerja keuangan, pihak manajemen dapat memperhitungkan kekuatan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Untuk itu diperlukan analisis
kinerja keuangan pada PT. Musi Hutan Persada karena kinerja keuangan perusahaan tersebut belum pernah dianalisis.
Dalam penelitian ini yang digunakan untuk menganalisa laporan keuangan tersebut adalah analisis Rasio dan analisis Du Pont. Analisis Rasio
merupakan suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua
laporan tersebut sedangkan. Analisis Du Pont ini bersifat menyeluruh karena mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan dapat
mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Atas dasar inilah penulis mengambil judul: “Analis
Kinerja Keuangan Pada PT. Musi Hutan Persada Muara Enim Sum-Sel Berbasis Laporan Keuangan 2007-2010”.
1.2.Perumusan Masalah
Pengukuran kinerja perusahaan dan tingkat kesehatan perusahaan merupakan suatu hal yang berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan
membawa dampak dalam pengambilan keputusan, baik bagi pemegang saham maupun pihak intern perusahaan itu sendiri. Kinerja keuangan perusahaan
dapat menggambarkan keadaan perusahaan itu sendiri dan dapat dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan bisnis yang tepat untuk
pengembangan perusahaan. Dalam menilai kinerja suatu perusahaan, tentunya diperlukan informasi yang relevan dan penentuan alat ukur kinerja perusahaan
yang tepat. Keputusan bisnis yang diambil para manajer terdiri dari keputusan investasi, keputusan operasional, dan keputusan pendanaan. Keputusan
investasi dapat dilihat dari sisi neraca aktiva perusahaan, keputusan
operasional dapat dilihat pada laporan laba rugi, sedangkan keputusan pendanaan dapat dilihat pada sisi pasiva kewajiban dan ekuitas.
Bagi sebuah perusahaan diperlukan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing sehingga perusahaan dapat berkembang dengan
baik. Berbagai upaya telah dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pencapaian upaya tersebut
maka perlu dilakukan analisis kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana kondisi keuangan PT. Musi Hutan Persada selama 4 periode, yaitu tahun 2007 sampai dengan 2010 serta bagaimana peramalan kondisi
keuangan PT. Musi Hutan Persada pada tahun 2011? 2.
Bagaimana kinerja keuangan PT.Musi Hutan Persada selama 4 periode, yaitu tahun 2007 sampai dengan 2010 dengan menggunakan analisis Rasio
keuangan dan analisis Du Pont? 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja keuangan PT. Musi
Hutan Persada selama 4 periode, yaitu tahun 2007 sampai 2010?
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kondisi keuangan PT. Musi Hutan Persada selama 4 periode, yaitu tahun 2007 sampai dengan 2010 dan meramalkan kondisi
keuangan pada tahun 2011. 2.
Menganalis kinerja keuangan PT.Musi Hutan Persada selama 4 periode, yaitu tahun 2007 sampai dengan 2010 dengan menggunakan analisis Rasio
keuangan dan analisis Du Pont. 3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan PT.
Musi Hutan Persada selama 4 periode, yaitu tahun 2007 sampai 2010.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi
pemikiran kepada perusahaan mengenai perkembangan kondisi keuangan dan penilaian kinerja keuangan perusahaan dan bahan pertimbangan dalam
menetapkan kebijakan penyusunan strategi. 2. Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan pembanding bagi penelitian selanjutnya serta tambahan pengetahuan dalam bidang analisis
kinerja keuangan.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja keuangan PT. Musi Hutan Persada selama 4 periode, yakni tahun 2007 sampai
2010. Laporan keuangan yang dianalisis difokuskan pada laporan neraca dan laporan laba rugi. Sedangkan alat analisis atau metode yang digunakan adalah
analisis trend, analisis rasio keuangan dan analisis Du Pont. Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu
dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebu. Analisis Du Pont adalah Analisis yang menggabungkan rasio-
rasio aktivitas dan profit margin dan menunjukkan bagaimana rasio-rasio tersebut berinteraksi untuk menentukan profitabilitas aktiva-aktiva yang
dimiliki perusahaan. Jika rasio perputaran aktiva dikalikan dengan margin laba penjualan hasilnya adalah tingkat pengembalian aktiva ROA atau sering
disebut juga tingkat pengembalian investasi ROI
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan