Sitompul, Josua, Tinjauan Aspek Hukum Pidana, PT Tatanusa, Jakarta; 2012 Soekanto, Soerjono, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Penerbit
Rajawali Press, Jakarta; 1985 Soesilo, R, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Serta Komentar-Komentarnya
Lengkap Pasal demi Pasal, Penerbit Politeia, Bogor; 1994 Usfa, Fuad dan Tongat, Pengantar Hukum Pidana, Penerbit UMM Press,Malang;
2004
B. Jurnal, Makalah, Surat Kabar
Arief, Barda Nawawi, Masalah Pemidanaan Sehubungan dengan Perkembangan Kriminalitas dan Perkembangan Delik-Delik Khusus dalam Masyarakat
Modern, Kertas Kerja pada Seminar Perkembangan Delik-Delik Khusus, Dalam Masyarakat Modern, BPHN-UNAIR di Surabaya, Bina Cipta,
Bandung, 1982
C. Internet
http:uniqpost.com75293sejarah-permainan-judi-di-indonesia diakses pada
tanggal 26 September 2016 http:www.hukumonline.com
diakses pada tanggal 26 September 2016 https:purplenitadyah.wordpress.com20120505patologi-sosial-perjudian-2
diakses pada tanggal 26 September 2016 http:zilfaroni-putratanjung.blogspot.co.id201210dakwah-dan-masalah-
perjudianprof.html diakses pada tanggal 26 September 2016
D. Undang-Undang
Kitab Undang Undang Hukum Pidana Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan Penertiban
Perjudian Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian
Universitas Sumatera Utara
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
E. Putusan
Putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe No. 141Pid.B2013PN.KBJ
Universitas Sumatera Utara
BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU
PERMAINAN JUDI DADU GULING SAMKWAN A. Permainan Judi Dadu Guling Samkwan Ditinjau dari Hukum Pidana
di Indonesia
Pada masa sekarang, banyak bentuk permainan yang sulit dan menuntut ketekunan serta keterampilan yang dijadikan alat judi. Contohnya pertandingan-
pertandingan olahraga seperti atletik, badminton, tinju, gulat, dan sepak bola. Juga pacu-pacuan misalnya balap mobil atau motor, pacuan kuda dan karapan sapi.
Permainan dan pacu-pacuan tersebut semula bersifat kreatif dalam bentuk asumsi yang menyenangkan untuk menghibur diri sebagai pelepas ketegangan seusai
bekerja. Di kemudian hari ditambahkan elemen pertaruhan guna memberikan insentif kepada para pemain untuk memenangkan pertandingan. Selain itu,
dimaksudkan pula untuk mendapatkan keuntungan komersial bagi orang-orang atau kelompok tertentu.
Dalam penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang
Penertiban Perjudian, dalam Pasal 1 ayat 1 disebutkan ada beberapa macam perjudian yaitu:
1. Perjudian di Kasino, antara lain terdiri dari Roulette, Blackjack, Bacarat,
Creps, Keno, Tombala, Super Ping-pong, Lotto Fair, Satan, Paykyu, Slot Machine Jackpot, Ji Si Kie, Big Six Wheel, Chuck a Cluck, Lempar
paserbulu ayam pada sasaran atau papan yang berputar, Pachinko, Poker, Twenty One, Hwa-Hwe, dan Kiu-kiu.
Universitas Sumatera Utara
2. Perjudian di tempat-tempat keramaian, antara lain terdiri dari perjudian
lempar paserbulu ayam pada papan atau sasaran yang tidak bergerak, lempar gelang, lempar uangkoin, pancingan, menebak sasaran yang tidak berputar,
lempar bola, adu ayam, adu kerbau, adu kambing, pacu kuda, karapan sapi, pacu anjing, Hailai, Mahyong, dan erek-erek.
3. Perjudian yang dikaitkan dengan alasan-alasan lain antara lain perjudian yang
dikaitkan dengan kebiasaan-kebiasaan yaitu adu ayam, adu sapi, pacu kuda, karapan sapi, adu kambingdomba, adu burung merpati.
Dari jenis perjudian di atas, khusus terdapat dalam jenis yang ke-3 seperti adu ayam, karapan sapi dan sebagainya tersebut tidak termasuk dalam perjudian
bila kebiasaan-kebiasaan yang bersangkutan berkaitan dengan upacara keagamaan dan sepanjang kebiasaan tersebut tidak terdapat unsur perjudian. Ketentuan dalam
pasal ini mencakup pula bentuk dan jenis perjudian yang mungkin timbul di masa yang akan datang sepanjang termasuk kategori perjudian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 303 ayat 3 KUHP. Salah satu jenis permainan yang akhir-akhir ini digemari oleh beberapa
kalangan adalah dadu guling atau samkwan. Di daerah lain ada juga yang menamainya bola guling. Tidak jelas dari mana awalnya permainan dadu guling
ini berkembang, tetapi permainan ini diperkirakan sudah ada sejak milenium kedua. Bentuk permainan yang tidak terlalu rumit dan dapat dipahami dari anak-
anak hingga dewasa ini menjadikan permainan ini dapat dimainkan oleh semua golongan. Awalnya permainan ini hanyalah sekedar hiburan di pasar malam.
Yakni kita membeli kupon yang kemudian kita letakkan di atas sebuah kertas dimana kertas tersebut berisikan beberapa gambar barang. Barang yang diletakkan
Universitas Sumatera Utara
juga bervariasi. Mulai dari rokok hingga kebutuhan dapur. Setelah meletakkan kupon, “bandar” akan mengocok boladadu hingga akan keluar angka. Jika angka
yang keluar sama dengan angka dimana kita meletakkan kupon maka kita bisa mengklaim hadiah sesuai dengan gambar yang tertera. Namun, dalam
perkembangannya permainan ini kemudian berubah menjadi sebuah taruhan yang menggunakan uang.
Sama seperti bola guling yang pada umumnya menggunakan 3 tiga buah dadu, begitupun juga permainan dadu guling. “Bandar” yang ditunjuk akan
mengguncang dadu-dadu tersebut di dalam sebuah mangkok sementara para pemain lainnya meletakkan taruhannya di atas kertaslapak yang tertera angka.
Adapun pilihan yang bisa kita pilih antara lain angka yaitu angka dadu yang keluar sesuai dengan angka di lapak yang kita taruhkan kadang disebut juga
pasang mata. Selain itu ada pilihan BESAR yaitu jika jumlah ketiga angka dadu yang keluar sebesar 11-18 dan piliah KECIL yaitu jika jumlah ketiga angka dadu
yang keluar sebesar 3-10. “Bandar” menang jika ada taruhan yang kalah atau angka yang ditaruhkan tidak ada yang cocok. Aturan ini tidak berlaku mutlak
sebab di daerah-daerah lain sarana serta aturan permainan ini berbeda-beda tergantung kebiasaan dari para pemain.
63
Pada Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian disebutkan jenis dan bentuk perjudian yang
dilarang di Indonesia. Sayangnya, jenis permainan dadu guling samkwan ini tidak disebutkan di dalam jenis dan bentuk perjudian yang dilarang di dalam PP
tersebut. Akan tetapi jika kita melihat dalam Penjelasan Pasal 1 ayat 2 PP No. 9
63
Putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe Nomor 141Pid.B2013PN.KBJ, Hal. 5
Universitas Sumatera Utara
tahun 1981 maka telah disebutkan bahwa setiap jenis dan bentuk perjudian yang muncul di kemudian hari juga dilarang. Oleh karena itu baiklah kita meninjau
unsur-unsur permainan dadu guling sebelum mengkategorikannya sebagai perjudian atau tidak.
Pasal 303 ayat 3 KUHP berbunyi sebagai berikut
64
1. Setiap permainan.
: “Yang dimaksud dengan permainan judi adalah setiap permainan yang
pada umumnya menggantungkan kemungkinan yang diperolehnya keuntungan itu pada faktor kebetulan, juga apabila kesempatan itu menjadi
lebih besar dengan keterlatihan yang lebih tingi atau dengan ketangkasan yang lebih tinggi dari pemainnya. Termasuk ke dalam pengertian
permainan judi adalah juga pertaruhan atau hasil pertandingan atau permainan-permainan yang lain, yang tidak diadakan antar mereka yang
turut serta sendiri di dalam permainan itu, demikian pula setiap pertaruhan yang lain.”
Menurut ketentuan Pasal 303 ayat 3 KUHP di atas maka dapat kita simpulkan unsur-unsur dari suatu permainan yang dikategorikan judi yaitu:
2. Menggantungkan kemungkinan memperoleh keuntungan pada faktor
kebetulan dan juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. 3.
Adanya yang dipertaruhkan. Unsur pertama adalah setiap permainan. Dadu guling merupakan salah
satu permainan yang dimainkan 2 hingga 4 orang. Di antara pemain-pemain tersebut ada 1 orang yang terpilih sebagai “bandar” atau orang yang akan
mengocok dadu. Unsur kedua adalah menggantungkan kemungkinan memperoleh
keuntungan pada faktor kebetulan dan juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Jika kita melihat permainan dadu guling, dijelaskan di atas bahwa
64
P.A.F Lamintang C. Djisman Samosir, Hukum Pidana Indonesia; cetakan ketiga, Sinar Baru, Bandung, 1990. Hal. 185.
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan kita mendapat keuntungan itu hanya berharap pada faktor lucky atau keberuntungan. Kita hanya bisa berharap bahwa angka yang keluar sesuai dengan
angka yang terdapat pada kartu yang kita pegang. Akan tetapi, kita akan bisa lebih besar kemungkinan menangnya dengan semakin seringnya kita bermain dan
semakin paham angka berapa yang lebih sering keluar. Unsur yang ketiga adalah adanya yang dipertaruhkan. Dalam hal ini,
sesuatu yang dipertaruhkan dalam permainan dadu guling adalah uang. Dari ketiga unsur permainan yang dikategorikan judi menurut Pasal 303
ayat 3 KUHP tersebut, dapat kita lihat bahwa sebenarnya permainan dadu guling ini telah memenuhi unsur perjudian sehingga sudah sepatutnya dilarang dan dalam
pelaksanaannya haruslah diberantas. Untuk kasus di Sumatera Utara sendiri, Polri telah beberapa kali
melakukan penahanan beberapa orang yang melakukan praktik permainan dadu guling samkwan ini hingga pengadilan pun menjatuhkan hukuman. Seperti pada
putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe No. 141Pid.B2013PN.KBJ. Terpenuhinya unsur-unsur sebagaimana disebutkan di dalam ketentuan
Pasal 303 ayat 3 KUHP dalam permainan dadu guling samkwan tersebut menegaskan bahwa dadu guling samkwan bukanlah hanya sebuah permainan
biasa tetapi merupakan suatu praktek perjudian. Walaupun tidak disebutkan di dalam jenis dan bentuk perjudian yang dilarang, akan tetapi sesuai dengan tujuan
dibentuknya Undang-undang No. 4 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian, maka setiap permainan yang memenuhi unsur judi haruslah diberantas sehingga
setiap wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia terbebas dari praktek perjudian.
Universitas Sumatera Utara
B. Pertanggungjawaban Pidana terhadap Pelaku Permainan Dadu Guling Samkwan berdasarkan Putusan No. 141Pid.B2013PN.KBJ.
1. Posisi Kasus
Putusan yang penulis angkat untuk melengkapi pembahasan penulis mengenai pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku permainan judi dadu
guling samkwan adalah Putusan No. 141Pid.B2013PN.KBJ. Kasus ini terjadi di wilayah hukum Pengadilan Negeri Kabanjahe. Adapun nama-nama terdakwa
adalah sebagai berikut: a. Tjaisang alias Aseng
b. Erwin alias Angwang c. Sutiam alias Tiam alias Husen
d. Fang Lai e. Suwani
f. Mui Hong Para terdakwa pada pokoknya didakwa telah dengan sengaja tanpa
mendapat izin menawarkan kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak
peduli apakah untuk menggunakan kesempatan tersebut ada suatu syarat atau terpenuhinya suatu tata cara. Selain itu terdakwa juga didakwa ikut serta bermain
judi di jalan umum atau dipinggir jalan umum atau di tempat yang dapat dikunjungi umum, tanpa adanya izin dari penguasa yang berwenang untuk
mengadakan perjudian tersebut. Adapun perbuatan para terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Bermula dari Petugas Kepolisian dari Dit Reskrimum Polda Sumut yakni saksi Ramli Sembiring, saksi Jujur Sinulingga, S.H., saksi Malan Harahap, dan
saksi Ndahiken Sembiring mendapat informasi dari masyarakat bahwa rumahvilla Bukit Indah 13 Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo telah diadakan
perjudian dadu guling samkwan yang mana perjudian tersebut telah meresahkan warga sekitar dan dari informasi tersebut selanjutnya saksi-saksi melakukan
penyelidikan kebenaran informasi tersebut. Berdasarkan penyelidikan para saksi ternyata benar bahwa di sebuah rumahvilla Bukit Indah 13 Kecamatan Berastagi
Kabupaten Karo telah diadakan perjudian dadu guling samkwan. Selanjutnya pada hari Senin tanggal 11 Februari 2013 sekitar pukul 20.30
WIB, saksi Jujur Sinulingga dan Malan Harahap menyamar sebagai pemain dalam permainan tersebut sembari mengawasi siapa saja yang ikut bermain di dalam
perjudian tersebut. Sekitar pukul 21.00 WIB, para saksi bergabung dan masuk ke dalam lokasi perjudian dadu guling samkwan dan melakukan penangkapan
terhadap para terdakwa di atas bersama dengan Tjin Hoat alias Ahwa, Kai Guan alias Aguan, Jansen, Toni Haristan alias Aguan, Tek Huat alias Jimmy, Suwandi
alias Apin, Girwin Gotama alias Winwin, Ahiok, Haryanto alias Anto, L. Sinarto alias Kok Asing, Kai I, Masna Suidi, Jen Lek alias Toni alias Alek, dan Giok Cin
alias Acin yang dilakukan penuntutan terpisah dengan para terdakwa dan menyita barang bukti dari Tjin Hoat alias Ahwat berupa: 25 dua puluh lima buah mata
dadu, 2 dua buah mata dadu, 1 satu buah mangkok, 2 dua set kartu joker yang sudah dipakai, 15 lima belas lembar kartu domino yang sudah dipakai dan
uang tunai sebesar Rp. 3.023.000,- tiga juta dua puluh tiga ribu rupiah.
Universitas Sumatera Utara
Adapun peran para terdakwa di dalam perjudian jenis samkwan tersebut adalah sebagai pemain yang dilakukan para terdakwa dengan cara pertama-tama
buah dadu sebanyak 3 tiga buah dimasukkan ke dalam mangkok, lalu diguncang atau digoyang oleh pengguncang dadu yaitu Kuk Yung alias Kaye sebagai bandar
merangkap sebagai pengguncang. Setelah buah mata dadu diguncang maka para terdakwa meletakkan uang taruhannya di atas lapak yang sudah tersedia dengan
besar taruhan minimal Rp. 10.000,- sepuluh ribu rupiah dengan pilihan tebakan BESAR yaitu jumlah ketiga mata dadu berjumlah 11 sd18 dengan hadiah sebesar
uang taruhan 1:1, KECIL yaitu jumlah ketiga mata dadu berjumlah 3 sd 10 dengan hadiah sebesar uang taruhan 1:1, PASANG MATA yaitu pemain
menang jika mata dadu yang keluar di salah satu dadu yang diguncang sama dengan angka mata dadu yang dipasang pemain di lapak dengan hadiah sebesar
uang taruhan 1:1, namun jika mata dadu yang keluar itu samakembar maka uang kemenangan akan dibayar dua kali lipat dari uang taruhan 1:2. Setelah para
terdakwa meletakkan uang taruhannya di atas lapak, tutup mangkok pengguncang dadu diangkatdibuka dan memperlihatkan kepada para terdakwa buah mata dadu
yang terbuka. Apabila pilihan para terdakwapemain tidak sesuai dengan mata dadu yang keluar maka uang taruhannya ditarikdiambil oleh Tjin Hoat alias
Ahwa dan Kai Guan alias Aguan sebagai ceker dan uang taruhan tersebut menjadi milik bandar. Sedangkan apabila pilihan para terdakwapemain sesuai dengan
mata dadu yang keluar maka uang hadiahnya diserahkan bandar kepada Tjin Hoat alias Ahwa dan Kai Guan alias Aguan sebagai ceker untuk diserahkan kepada
pemenang. Permainan judi dadu guling samkwan tersebut hanya bersifat untung-
Universitas Sumatera Utara
untungan saja dan permainan judi dadu guling samkwan tersebut tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang.
65
Adapun bunyi dakwaan yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada para terdakwa pada perkara dengan nomor 141Pid.B2013PN.KBJ
adalah sebagai berikut
2. Dakwaan
66
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum disusun secara kumulatif subsideritas yang berarti Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan primair Jaksa Penuntut
Umum terlebih dahulu, jika dakwaan primair telah terbukti maka majelis hakim tidak akan membuktikan dakwaan subsidair Jaksa Penuntut Umum lagi
dan begitu juga sebaliknya jika dakwaan primair tidak terbukti maka Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan subsidair Jaksa Penuntut Umum.
:
Primair:
Bahwa perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 303 ayat 1 ke-2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP.
Subsidair:
Bahwa perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 303 bis ayat 1 ke-2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana
KUHP.
67
Tuntutan pidana yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini antara lain sebagai berikut
3. Tuntutan
68
65
Putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe Opcit, Hal. 5
66
Ibid, Hal. 6
67
Ibid
68
Ibid, Hal. 3
:
Universitas Sumatera Utara
1. Menyatakan Terdakwa 1. TJAISANG alias ASENG, Terdakwa 2. ERWIN alias ANGWANG,
Terdakwa 3. SUTIAM alias ATIAM alias HUSEN,
Terdakwa 4. FANG LAI, Terdakwa 5. SUWANI dan Terdakwa 6. MUI HONG,
bersalah telah melakukan tindak pidana perjudian sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 303 ayat 1 ke-2
KUHPidana dan Pasal 303 bis ayat 1 ke-2 KUHPidana. 2. Menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa berupa pidana penjara
masing-masing selama 2 dua bulan dikurangi selama berada di dalam tahanan.
3. Menyatakan barang bukti berupa: •
Uang tunai sebesar Rp. 3.023.000,- tiga juta dua puluh tiga ribu rupiah;
• 25 dua puluh lima buah mata dadu, 2 dua buah mata dadu;
• 1 satu buah mangkok;
• 2 dua set kartu joker yang sudah dipakai;
• 15 lima belas lembar kartu domino yang sudah dipakai;
Dipergunakan dalam berkas perkara an. Tjin Hoat alias Ahwat, dkk .
4. Menetapkan agar para terdakwa dibebani membayar biaya perkara masing- masing sebesar Rp. 1.000,- seribu rupiah.
4. Fakta-fakta Hukum
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabanjahe di persidangan telah mendengarkan keterangan saksi-saksi dan adanya bukti-bukti berupa alat yang
dipakai untuk bermain serta uang taruhan yang diajukan di dalam persidangan
Universitas Sumatera Utara
serta keterangan-keterangan dari terdakwa, maka Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut
69
1. Bahwa Terdakwa 1. TJAISANG alias ASENG, Terdakwa 2. ERWIN alias
ANGWANG, Terdakwa 3. SUTIAM alias ATIAM alias HUSEN, Terdakwa 4. FANG LAI, Terdakwa 5. SUWANI dan Terdakwa 6. MUI
HONG, ditangkap oleh Petugas Kepolisian pada hari Senin tanggal 11 Februari 2013 sekitar pukul 21.00 WIB bertempat di sebuah rumahvilla
Bukit Indah 13 Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo sehubungan dengan para terdakwa bermain judi jenis samkwan.
:
2. Bahwa selain para terdakwa, ada juga orang yang turut ditangkap oleh
Petugas Kepolisan yaitu TJIN HOAT alias AHWA, KAI GUAN alias AGUAN, JANSEN, TONI HARISTAN alias AGUAN, TEK HUAT alias
JIMMY, SUWANDI alias APIN, GIRWIN GOTAMA aias WINWIN, AHIOK, HERYANTO alias ANTO, L. SINARTO alias KOK ASING,
KAI I, MASNA SUIDI, JEN LEK alias TONI alias ALEK, dan GIOK CIN yang dilakukan penuntutan terpisah.
3. Bahwa dari tempat kejadian Petugas Kepolisian menyita barang bukti
berupa 25 dua puluh lima buah mata dadu, 2 dua buah mata dadu, 1 satu buah mangkok, 2 dua set kartu joker yang sudah dipakai, 15 lima
belas lembar kartu domino yang sudah dipakai dan uang tunai sebesar Rp. 3.023.000,- tiga juta dua puluh tiga ribu rupiah.
4. Bahwa peran para terdakwa dalam perjudian jenis samkwan tersebut
adalah sebagai pemain dan sifat dari permainan judi jenis samkwan adalah
69
Ibid, Hal. 14
Universitas Sumatera Utara
untung-untungan sedangkan untuk itu para terdakwa tidak memiliki izin dari pejabat yang berwenang untuk menyelenggarakan perjudian jenis
samkwan tersebut. 5.
Bahwa para terdakwa di persidangan mengakui perbuatannya dan selama di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pembenar
atau pemaaf sebagai alasan penghapus pidana, oleh karena itu sudah sepatutnya apabila para terdakwa dijatuhi pidana yang setimpal dengan
perbuatannya sebagaimana diatur pada Pasal 193 KUHAP, sesuai dengan rasa kemanusiaan, rasa keadilan dan kepastian hukum.
5. Putusan Hakim
Perkara pidana dengan nomor 141Pid.B2013PN.KBJ di Pengadilan Negeri Kabanjahe setelah melalui proses persidangan dengan pemeriksaan alat
bukti dan saksi-saksi maka Majelis Hakim pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2013 memutuskan sebagai berikut
70
1. Menyatakan Terdakwa 1. TJAISANG alias ASENG, Terdakwa 2.
ERWIN alias ANGWANG, Terdakwa 3. SUTIAM alias ATIAM alias
HUSEN, Terdakwa 4. FANG LAI, Terdakwa 5. SUWANI dan Terdakwa
6. MUI HONG tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana
sebagaimana dalam Dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum. :
2. Membebaskan para terdakwa dari dakwaan tersebut.
3. Menyatakan Terdakwa 1. TJAISANG alias ASENG, Terdakwa 2.
ERWIN alias ANGWANG, Terdakwa 3. SUTIAM alias ATIAM alias
HUSEN, Terdakwa 4. FANG LAI, Terdakwa 5. SUWANI dan Terdakwa
70
Ibid, Hal. 16
Universitas Sumatera Utara
6. MUI HONG terbukti bersalah melakukan tindak pidana “Turut serta
dalam permainan judi sedangkan untuk itu tidak ada izin dari penguasa yang berwenang
”. 4.
Menjatuhkan pidana tehadap Terdakwa 1. TJAISANG alias ASENG, Terdakwa 2. ERWIN alias ANGWANG, Terdakwa 3. SUTIAM alias
ATIAM alias HUSEN, Terdakwa 4. FANG LAI, Terdakwa 5. SUWANI
dan Terdakwa 6. MUI HONG pidana penjara masing-masing selama: 1 satu bulan dan 3 tiga hari
. 5.
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh para terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan tersebut.
6. Menetapkan barang bukti berupa:
• Uang tunai sebesar Rp. 3.023.000,- tiga juta dua puluh tiga ribu
rupiah.
Dirampas untuk Negara
• 25 dua puluh lima buah mata dadu, 2 dua buah mata dadu.
• 1 satu buah mangkok.
• 2 dua buah set kartu joker yang sudah dipakai.
• 15 lima belas lembar kartu domino yang sudah dipakai.
Dipergunakan dalam berkas perkara an. Tjin Hoat alias Ahwat, dkk
7. Membebani para terdakwa untuk membayar biaya perkara masing-masing
sebesar Rp. 1.000,- seribu rupiah.
6. Analisis Kasus dalam Putusan No. 141Pid.B2013PN.KBJ
Permainan judi dengan jenis dadu guling samkwan yang penulis angkat mungkin hanya salah satu dari banyaknya kasus permainan judi dengan metode
Universitas Sumatera Utara
yang beragam bahkan mungkin banyak di luar sana jenis permainan yang baru yang kasusnya belum terangkat ke permukaan. Namun pada kenyataannya,
perkembangan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamisnya perkembangan masyarakat persoalan mengenai tindak pidana
khususnya perjudian akan selalu muncul. Sebagaimana yang telah penulis bahas pada Bab I, permasalahan yang
akan penulis teliti adalah Pertanggungjawaban Pidana terhadap Pelaku Permainan Judi Dadu Guling Samkwan sesuai dengan putusan yang telah diputus pada
Pengadilan Negeri Kabanjahe dengan Register No. 141Pid.B2013PN.KBJ. Pada kasus ini, berdasarkan Putusan No. 141Pid.B2013PN.KBJ,
putusan dari Majelis Hakim adalah menyatakan para terdakwa 1. TJAISANG alias ASENG, Terdakwa 2. ERWIN alias ANGWANG, Terdakwa 3. SUTIAM alias
ATIAM alias HUSEN, Terdakwa 4. FANG LAI, Terdakwa 5. SUWANI dan Terdakwa 6. MUI HONG secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana “turut serta dalam permainan judi sedangkan untuk itu tidak ada izin dari penguasa yang berwenang” sebagaimana dalam Dakwaan Subsidair Jaksa
Penuntut Umum dan menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa pidana penjara masing-masing selama 1 satu bulan dan 3 tiga hari.
Adapun analisis penulis berdasarkan Putusan No. 141Pid.B2013PN.KBJ adalah sebagai berikut:
1. Bahwa telah terpenuhinya syarat-syarat formil dari putusan pidana tersebut
sesuai dengan Pasal 143 ayat 2 a KUHAP yang berbunyi: Nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal,
agama dan pekerjaan tersangka.
Universitas Sumatera Utara
2. Uraian secara jelas, cermat dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana tersebut dilakukan:
a. Adanya keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum sebanyak 4 empat orang yaitu Ramli Sembiring, Jujur
Sinulingga, Malan Harahap, dan Ndahiken Sembiring. b. Adanya keterangan dari para terdakwa yakni membenarkan semua
keterangan para saksi. c. Bahwa para terdakwa dinyatakan secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana turut serta dalam permainan judi sedangkan untuk itu tidak ada izin dari penguasa yang berwenang sebagaimana
didakwakan dalam Dakwaan Subsidair Jaksa Penuntut Umum. Para terdakwa dinyatakan bersalah seperti Dakwaan Subsidair Jaksa
Penuntut Umum dikarenakan para terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang
didakwakan dalam Dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum. Oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum disusun secara kumulatif
subsideritas, maka ketika para terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah berdasarkan Dakwaan Primair Jaksa Penuntut
Umum, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dan membuktikan Dakwaan Subsidair Jaksa Penuntut Umum.
d. Bahwa para terdakwa dikenakan Dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum karena menurut pertimbangan Majelis Hakim telah terbukti
Universitas Sumatera Utara
secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 303 bis ayat 2 ke-2 KUHPidana yang mana unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Barangsiapa.
Pengertian dari barangsiapa menurut doktrin Hukum Pidana adalah setiap orang yaitu siapa saja yang ditujukan kepada manusia sebagai
subjek atau siapa saja sebagai pelaku tindak pidana dan perbuatan itu dapat dipertanggungjawaban kepadanya serta tidak terdapat ha-hal
yang dapat menghapus kesalahannya. Dalam perkara ini menurut Putusan No. 141Pid.B2013PN.KBJ, para terdakwa atas nama 1.
TJAISANG alias ASENG, Terdakwa 2. ERWIN alias ANGWANG, Terdakwa 3. SUTIAM alias ATIAM alias HUSEN, Terdakwa 4.
FANG LAI, Terdakwa 5. SUWANI dan Terdakwa 6. MUI HONG merupakan pelaku dari permainan judi jenis samkwan. Para
terdakwa membenarkan identitas yang tercantum dalam dakwaan, sehat secara jasmani dan rohani sehingga mampu dimintakan
pertanggungjawabannnya. Para terdakwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang ditemukan Majelis Hakim, membenarkan setiap
keterangan saksi dan juga tidak terdapat alasan pembenar dan pemaaf sebagai alasan penghapus pidana. Dalam hal ini, unsur
“barangsiapa” telah terpenuhi.
2. Ikut serta bermain judi.
Pengertian ikut serta dalam Pasal 303 bis ayat 1 ke-2 tidaklah sama dengan pengertian keikutsertaan atau “deelneming” seperti yang
dimaksudkan di dalam Pasal 55 dan 56 KUHPidana melainkan harus
Universitas Sumatera Utara
diartikan dalam pengertiannya secara umum menurut bahasa sehari- hari. Artinya para terdakwa secara in concreto bermain judi
sehingga dapat disebut ikut serta dalam permainan tersebut. Para terdakwa ditangkap oleh Petugas Kepolisian pada hari Senin tanggal
11 Februari 2013 sekitar pukul 21.00 WIB bertempat di sebuah rumahvilla Bukit Indah 13 Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
sehubungan dengan para terdakwa bermain judi dengan jenis samkwan. Dalam hal ini, unsur “ikut serta bermain judi” telah
terpenuhi.
3. Di jalan umum atau di dekat jalan umum atau di tempat yang dapat dikunjungi oleh umum, kecuali penguasa yang berwenang
telah memberikan izin untuk mengadakan judi itu.
Pengertian jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan sebagai lalu lintas umum. Untuk dapat disebut sebagai jalan umum, tidaklah
perlu suatu jalan tersebut harus dibuat oleh pemerintah atau atas nama pemerintah, bahkan tidak perlu dibuat atas biaya dari
pemerintah, akan tetapi juga dapat merupakan jalan setapak yang terdapat di atas tanah seseorang yang oleh pemiliknya telah
memperuntukkan jalan tersebut dilalui secara umum. Para terdakwa ditangkap oleh Petugas Kepolisian di suatu rumahvilla Bukit Indah
13 Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo yang mana rumahvilla tersebut merupakan tempat yang dapat dikunjungi oleh umum. Para
terdakwa juga tidak memiliki izin dari penguasa yang berwenang untuk melakukan permainan judi jenis samkwan tersebut. Dalam hal
Universitas Sumatera Utara
ini, unsur “di jalan umum atau di dekat jalan umum atau di tempat yang dapat dikunjungi oleh umum, kecuali penguasa yang
berwenang telah memberikan izin untuk mengadakan judi itu” telah terpenuhi.
Pertimbangan Majelis Hakim dalam membebaskan para terdakwa dari Dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum sudahlah tepat. Hal ini dikarenakan para
terdakwa dalam kasus ini merupakan para pemain yang turut serta dalam permainan judi yang diselenggarakan oleh Tjin Hoat alias Ahwat yang berkas
tuntutan perkaranya dipisahkan dari kasus ini. Pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap para
terdakwa adalah para terdakwa tidak memiliki alasan pembenar dan pemaaf sebagai alasan penghapus pidana sehingga dapat dimintakan
pertanggungjawabannya. Sebagaimana telah dibahas dalam Bab I skripsi ini,setiap orang yang melakukan tindak pidana tidak serta merta dapat dimintakan
pertanggungjawabannya kecuali tiadanya alasan pembenar dan pemaaf atas tindak pidana yang dilakukan oleh si pelaku.
Hal yang memperberat putusan Majelis Hakim terhadap para terdakwa adalah para terdakwa tidak mendukung program Pemerintah untuk memberantas
masalah perjudian. Hal-hal yang meringankan para terdakwa dalam kasus ini adalah selain karena para terdakwa yang mengakui perbuatannya dan berjanji
tidak akan mengulanginya lagi, para terdakwa juga baru pertama kalinya dihukum. Sanksi yang dijatuhkan juga lebih ringan daripada yang dituntut oleh
Jaksa Penuntut Umum. Dalam hal ini pertimbangan Majelis Hakim sudah jelas yakni pemberian sanksi pidana tidaklah semata-mata untuk memberikan siksaan
Universitas Sumatera Utara
akan tetapi juga harus memberikan penjeraan terhadap para terdakwa sekaligus memberikan kesempatan kepada para terdakwa untuk berubah.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang tindak
pidana judi adalah: a. Pasal 303 dan 303 bis KUHPidana.
b. Undang-undang No. 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian. c. Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik ITE. d. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1981 tentang Pelaksanaan
Penertiban Perjudian. 2.
Jika dilihat menurut unsur-unsur yang terdapat pada pasal 303 ayat 3 KUHP, maka permainan dadu guling samkwan dapat dikategorikan sebagai
permainan judi. Hal ini tercermin dari adanya unsur menggantungkan kemungkinan memperoleh keuntungan pada faktor kebetulan dan juga karena
pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir serta unsur adanya yang dipertaruhkan. Tanpa adanya alasan pemaaf danatau alasan pembenar dari si pelaku, maka
pelaku permainan dadu guling samkwan dapat dimintakan pertanggungjawabannya dan juga dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan
ketentuan undang-undang yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran