secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 303 bis ayat 2 ke-2 KUHPidana yang mana unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Barangsiapa.
Pengertian dari barangsiapa menurut doktrin Hukum Pidana adalah setiap orang yaitu siapa saja yang ditujukan kepada manusia sebagai
subjek atau siapa saja sebagai pelaku tindak pidana dan perbuatan itu dapat dipertanggungjawaban kepadanya serta tidak terdapat ha-hal
yang dapat menghapus kesalahannya. Dalam perkara ini menurut Putusan No. 141Pid.B2013PN.KBJ, para terdakwa atas nama 1.
TJAISANG alias ASENG, Terdakwa 2. ERWIN alias ANGWANG, Terdakwa 3. SUTIAM alias ATIAM alias HUSEN, Terdakwa 4.
FANG LAI, Terdakwa 5. SUWANI dan Terdakwa 6. MUI HONG merupakan pelaku dari permainan judi jenis samkwan. Para
terdakwa membenarkan identitas yang tercantum dalam dakwaan, sehat secara jasmani dan rohani sehingga mampu dimintakan
pertanggungjawabannnya. Para terdakwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang ditemukan Majelis Hakim, membenarkan setiap
keterangan saksi dan juga tidak terdapat alasan pembenar dan pemaaf sebagai alasan penghapus pidana. Dalam hal ini, unsur
“barangsiapa” telah terpenuhi.
2. Ikut serta bermain judi.
Pengertian ikut serta dalam Pasal 303 bis ayat 1 ke-2 tidaklah sama dengan pengertian keikutsertaan atau “deelneming” seperti yang
dimaksudkan di dalam Pasal 55 dan 56 KUHPidana melainkan harus
Universitas Sumatera Utara
diartikan dalam pengertiannya secara umum menurut bahasa sehari- hari. Artinya para terdakwa secara in concreto bermain judi
sehingga dapat disebut ikut serta dalam permainan tersebut. Para terdakwa ditangkap oleh Petugas Kepolisian pada hari Senin tanggal
11 Februari 2013 sekitar pukul 21.00 WIB bertempat di sebuah rumahvilla Bukit Indah 13 Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
sehubungan dengan para terdakwa bermain judi dengan jenis samkwan. Dalam hal ini, unsur “ikut serta bermain judi” telah
terpenuhi.
3. Di jalan umum atau di dekat jalan umum atau di tempat yang dapat dikunjungi oleh umum, kecuali penguasa yang berwenang
telah memberikan izin untuk mengadakan judi itu.
Pengertian jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan sebagai lalu lintas umum. Untuk dapat disebut sebagai jalan umum, tidaklah
perlu suatu jalan tersebut harus dibuat oleh pemerintah atau atas nama pemerintah, bahkan tidak perlu dibuat atas biaya dari
pemerintah, akan tetapi juga dapat merupakan jalan setapak yang terdapat di atas tanah seseorang yang oleh pemiliknya telah
memperuntukkan jalan tersebut dilalui secara umum. Para terdakwa ditangkap oleh Petugas Kepolisian di suatu rumahvilla Bukit Indah
13 Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo yang mana rumahvilla tersebut merupakan tempat yang dapat dikunjungi oleh umum. Para
terdakwa juga tidak memiliki izin dari penguasa yang berwenang untuk melakukan permainan judi jenis samkwan tersebut. Dalam hal
Universitas Sumatera Utara
ini, unsur “di jalan umum atau di dekat jalan umum atau di tempat yang dapat dikunjungi oleh umum, kecuali penguasa yang
berwenang telah memberikan izin untuk mengadakan judi itu” telah terpenuhi.
Pertimbangan Majelis Hakim dalam membebaskan para terdakwa dari Dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum sudahlah tepat. Hal ini dikarenakan para
terdakwa dalam kasus ini merupakan para pemain yang turut serta dalam permainan judi yang diselenggarakan oleh Tjin Hoat alias Ahwat yang berkas
tuntutan perkaranya dipisahkan dari kasus ini. Pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap para
terdakwa adalah para terdakwa tidak memiliki alasan pembenar dan pemaaf sebagai alasan penghapus pidana sehingga dapat dimintakan
pertanggungjawabannya. Sebagaimana telah dibahas dalam Bab I skripsi ini,setiap orang yang melakukan tindak pidana tidak serta merta dapat dimintakan
pertanggungjawabannya kecuali tiadanya alasan pembenar dan pemaaf atas tindak pidana yang dilakukan oleh si pelaku.
Hal yang memperberat putusan Majelis Hakim terhadap para terdakwa adalah para terdakwa tidak mendukung program Pemerintah untuk memberantas
masalah perjudian. Hal-hal yang meringankan para terdakwa dalam kasus ini adalah selain karena para terdakwa yang mengakui perbuatannya dan berjanji
tidak akan mengulanginya lagi, para terdakwa juga baru pertama kalinya dihukum. Sanksi yang dijatuhkan juga lebih ringan daripada yang dituntut oleh
Jaksa Penuntut Umum. Dalam hal ini pertimbangan Majelis Hakim sudah jelas yakni pemberian sanksi pidana tidaklah semata-mata untuk memberikan siksaan
Universitas Sumatera Utara
akan tetapi juga harus memberikan penjeraan terhadap para terdakwa sekaligus memberikan kesempatan kepada para terdakwa untuk berubah.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan