37
2 Personal Life Interference
With Work 33,21,3,15,25 20,35,16,4,22
10 3
Personal Life Enhancement Of Work
32,39,6,29,7 38,5,26,14,13 10
4 Work Enhancement Of
Personal Life 27,9,31,40,11 8,28,10,12,30
10 Total
10 10
40
D. Uji Coba Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur
Sugiyono 2012 menyatakan bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian
ini adalah validitas isi yaitu mengukur sejauh mana aitem-aitem di dalam tes dapat mencakup keseleruhan objek yang hendak di ukur. Pengujian validitas isi menggunakan analisis rasional
atau dengan pendapat dari para ahli di bidang tersebut. Teknik yang dilakukan untuk pengujian validitas isi adalah professional judgement yaitu melakukan bimbingan dengan dosen
pembimbing. 2. Daya Diskriminasi Aitem
Menurut Azwar 2010, uji daya diskriminasi aitem dilakukan untuk melihat sejauh
mana aitem dapat membedakan antara individu atau kelompok yang tidak memiliki atribut dengan yang memiliki atribut yang akan diukur. Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan
dengan komputasi korelasi antara distribusi antar skor skala itu sendiri dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Correlation dengan bantuan komputasi program SPSS version 17.00
for Windows. Adapun kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r
ix
≥ 0.30. Namun jika jumlah aitem yang valid tidak memenuhi jumlah yang diinginkan, maka peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batasan kriteria
menjadi r
ix
≥ 0.25.
Universitas Sumatera Utara
38
3. Reliabilitas Alat Ukur
Sugiyono 2012 menyatakan bahwa suatu alat ukur dikatakan reliabel ketika alat ukur tersebut jika digunakan untuk mengukur objek yang sama selama berulang kali akan
menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas alat ukur dengan internal consistency dilakukan dengan mencobakan instrumen sekali saja kepada subjek Sugiyono, 2012. Azwar
2000 mengatakan bahwa pengujian ini menggunakan Alpha Cronbarch. Reliabilitas dapat
dikatakan memuaskan ketika koefisiennya mencapai 0.90. E. Hasil Analisa Alat Ukur
1. Hasil Analisa Skala Psychological Empowerment
Uji daya diskriminasi aitem dan reliabilitas skala penelitian dihitung dengan menggunakan SPSS version 17.00 for Windows. Hasil analisa skala psychological
empowerment menunjukkan bahwa terdapat 15 aitem yang diterima karena telah memenuhi kriteria pemilihan aitem dengan koefisien korelasi diatas 0,30. Koefisien reliabilitas yang
diperoleh sebesar 0.852. Sedangkan terdapat 21 aitem yang dinyatakan gugur dari keseluruhan jumlah aitem yang digunakan pada uji analisis yakni 36 aitem. Berikut ini dilampirkan blue
print skala psychological empowerment setelah membuang aitem yang gugur.
Tabel 3. Blue print Skala Psychological Empowerment setelah analisa
NO ASPEK
AITEM JUMLAH
Favorable Unfavorable
1 Meaning
19,27,34 18
4 2
Competence 7,12,29
20 4
3 Self Determination
17,21 6
3 4
Impact 14,26,35
2 4
Total 11
4 15
Universitas Sumatera Utara
39
2. Hasil Analisa Skala Work Life Balance
Hasil analisa skala work life balance menunjukkan bahwa terdapat 17 aitem yang diterima karena telah memenuhi kriteria pemilihan aitem dengan koefisien korelasi diatas 0,30.
Sedangkan terdapat 23 aitem yang dinyatakan gugur dari keseluruhan jumlah aitem yang digunakan pada uji analisis yakni 40 aitem. Koefisien reliabilitas yang diperoleh sebesar 0.789.
Berikut ini dilampirkan blue print skala work life balance setelah membuang aitem yang gugur. Tabel 4.
Blue print Skala Work Life Balance setelah analisa
No ASPEK
AITEM JUMLAH
Favorable Unfavorable
1 Work Interference With
Personal Life 1,18,19,24,36
23,34,37 8
2 Personal Life Interference With
Work 15,21
20 3
3 Personal Life Enhancement Of
Work 32,39
13 3
4 Work Enhancement Of
Personal Life 27,31,40
- 3
Total 12
5 17
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian terbagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Pembuatan Alat Ukur
Universitas Sumatera Utara
40
Pada tahap ini peneliti mulai merancang alat ukur yang didasarkan pada teori yang sudah dijelaskan sebelumnya. Skala tersebut terdiri dari skala psychological empowerment dan
skala work life balance. Skala psychological empowerment dibuat berdasarkan dimensi- dimensi dari Spreitzer 1995 yang terdiri dari 36 aitem. Sedangkan skala work life balance
dibuat berdasarkan dimensi-dimensi dari Fisher, BulgerSmith 2009 yang terdiri dari 40 aitem. Penyusunan alat ukur dimulai dengan membuat blue print kemudian meminta penilaian
professional judgement kepada dosen pembimbing agar dapat menilai kesesuaian aitem-aitem yang telah dibuat oleh peneliti.
b. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba alat ukur dilakukan untuk mendapatkan alat ukur yang memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Uji coba alat ukur ini menggunakan metode try out terpakai sehingga
peneliti hanya menyebar skala sekali saja kepada subjek penelitian. Tujuan metode ini adalah untuk menghemat waktu pengumpulan data. Kemudian skala psychological empowerment dan
skala work life balance disebar pada pegawai kantor Bupati Serdang Bedagai, Sei Rampah, Sumatera Utara yang berjumlah 186 orang. Setelah itu, peneliti mengumpulkan kembali skala-
skala tersebut agar dapat dilakukan analisa. Analisa dilakukan secara kuantitatif menggunakan SPSS version 17.00 for Windows
agar dapat mengetahui daya diskriminasi aitem dan nilai reliabilitas skala. Kriteria yang digunakan untuk pemilihan aitem adalah koefisien korelasi yang berada di atas 0.30. Aitem-
aitem yang memiliki koefisien korelasi di atas 0.30 akan dianggap memuaskan. Hasil uji reliabilitas yang didapat pada skala psychological empowerment sebesar 0,852 dan reliabilitas
pada skala work life balance sebesar 0,789. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kedua skala tersebut cukup baik untuk dapat digunakan menjadi alat ukur.
Sebelum peneliti melakukan penyebaran skala, terlebih dahulu peneliti mencari perusahaan yang sesuai untuk dijadikan populasi. Setelah menemukan perusahaan yang sesuai,
Universitas Sumatera Utara
41
peneliti memutuskan bahwa yang akan menjadi subjek penelitian adalah pegawai yang bekerja di Kantor Bupati Serdang Bedagai, Sei Rampah, Sumatera Utara. Kemudian peneliti mencari
informasi mengenai hal-hal yang dibutuhkan agar dapat melakukan penelitian di sana. Setelah itu, peneliti menyusun beberapa kelengkapan yaitu surat izin, print out proposal dan CD
proposal penelitian kemudian memberikannya kepada Kantor Bupati Serdang Bedagai, Sei Rampah, Sumatera Utara.
c. Pengurusan Surat Izin Penelitian
Peneliti mencari perusahaan yang sesuai untuk dijadikan populasi kemudian menyebarkan skala. Kemudian peneliti akan mempersiapkan surat-surat dan kelengkapan yang diperlukan
sebagai syarat untuk mengambil data di perusahaan kemudian memberikan surat-surat tersebut kepada perusahaan.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 24 Oktober 2016. Penyebaran skala dilakukan pada 16 pegawai di setiap dinas yakni Dinas PU Bina Marga, Badan Kepegawaian Daerah, Badan
Pembangunan dan Perencanaan Daerah, Dinas Inspektorat, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Desa, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas PPKA, Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan dan Pengajaran. Kemudian penyebaran skala dibantu oleh pegawai yang merupakan perwakilan
dari Kantor Bupati Serdang Bedagai, Sei Rampah, Sumatera Utara dan setelah 10 hari, peneliti mengambil seluruh skala yang sudah terisi.
G. Metode Pengolahan Data