Work Life Balance LANDASAN TEORI

26 2 Lebih berkomitmen secara afektif terhadap organisasi 3 Memiliki intensitas rendah untuk keluar dari organisasi 4 Menunjukkan performa kerja yang lebih positif

B. Work Life Balance

Konflik pekerjaan dan keluarga dapat ditimbulkan akibat adanya tekanan dalam lingkungan kerja dan lingkungan keluarga Lathifah, 2008. Hal ini sejalan dengan Frame dan Hartog 2003: Moedy, 2011 bahwa work life balance berarti karyawan dapat dengan bebas menggunakan jam kerja yang fleksibel untuk menyeimbangkan pekerjaan atau karyanya dengan komitmen lain seperti keluarga, hobi, seni, studi dan tidak hanya fokus terhadap pekerjaannya. Scholarious dan Marks 2004 menambahkan bahwa work life balance memiliki konsekuensi penting bagi sikap karyawan terhadap organisasi mereka serta untuk kehidupan karyawan. Pengertian work life balance berbeda berdasarkan pemahaman perusahaan dan pemahaman karyawan. Menurut karyawan, work life balance adalah pilihan mengelola kewajiban kerja dan pribadi atau tanggung jawab terhadap keluarga. Sedangkan dalam pandangan perusahaan, work life balance adalah tantangan untuk menciptakan budaya yang mendukung di perusahaan dimana karyawan dapat fokus pada pekerjaaan mereka sementara di tempat kerja Lockwood, 2003. Jadi, work life balance adalah pemahaman karyawan mengenai tidak adanya konflik antara kehidupan pekerjaan dan keluarga yang tampak dalam kemampuan karyawan menggunakan jam kerja yang fleksibel untuk berkomitmen dengan hal lain diluar pekerjaan seperti keluarga, hobi, seni dan studi. Menurut Fisher 2009: Novelia, Sukhirman Hatana, 2013 work life balance merupakan stressor kerja yang meliputi empat komponen penting, yaitu : Universitas Sumatera Utara 27 a. Waktu Hal ini termasuk banyaknya waktu yang digunakan untuk bekerja dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk aktivitas lain diluar pekerjaan. b. Perilaku Hal ini meliputi adanya tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan berdasarkan pada keyakinan seseorang bahwa ia mampu mencapai apa yang ia inginkan dalam pekerjaannya dan tujuan pribadinya. c. Ketegangan strain Hal ini termasuk kecemasan, tekanan, kehilangan aktivitas penting pribadi dan sulit mempertahankan atensi. d. Energi Energi merupakan sumber yang terbatas dalam diri manusia sehingga apabila individu kekurangan energi untuk melakukan aktivitas, maka dapat meningkatkan stress.

1. Dimensi Work life Balance

Fisher, Bulger Smith 2009 menyatakan work life balance memiliki empat dimensi pembentuk, yaitu : a. WIPL Work Interference With Personal Life Dimensi ini mengacu pada sejauh mana pekerjaan dapat mengganggu kehidupan pribadi individu, misalnya bekerja dapat membuat seseorang sulit mengatur waktu untuk kehidupan pribadinya. b. PLIW Personal Life Interference With Work Dimensi ini mengacu pada sejauh mana kehidupan pribadi individu mengganggu kehidupan pekerjaannya, misalnya apabila individu memiliki masalah di dalam kehidupan pribadinya akan mengganggu konsentrasi ketika bekerja. c. PLEW Personal Life Enhancement Of Work Universitas Sumatera Utara 28 Dimensi ini mengacu pada sejauh mana kehidupan pribadi seseorang dapat meningkatkan performa individu dalam dunia kerja, misalnya apabila individu merasa senang karena kehidupan pribadinya menyenangkan maka suasana hati individu pada saat bekerja menjadi menyenangkan. d. WEPL Work Enhancement Of Personal Life Dimensi ini mengacu pada sejauh mana pekerjaan dapat meningkatkan kualitas kehidupan pribadi individu, misalnya keterampilan yang diperoleh individu pada saat bekerja memungkinkan individu untuk memanfaatkan keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Work Life Balance