13
2.3 Belanja Modal
Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010, belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal meliputi belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan
aset tak berwujud. Mardiasmo 2004:187 menjelaskan bahwa,
“belanja modal adalah belanja langsung yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi
menambah aset”. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 53 ayat 1 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah juga menjelaskan bahwa belanja modal merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelianpengadaan atau pembangunan
aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti
dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya.
Menurut Halim dan Kusupi 2012:107, “belaja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi”. Darise 2008:46 menjelaskan bahwa
Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelianpengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud
yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah,
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan aset tetap lainnya
Universitas Sumatera Utara
14
Belanja modal tidak hanya ditujukan untuk pengembangan infrastruktur industri, tetapi juga ditujukan untuk berbagai infrastruktur jasa
yang langsung terkait dengan pemberian layanan kepada publik Nugroho dan Rohman, 2012. Menurut Syaiful dalam Muda, 2012, belanja modal
dapat dikategorikan dalam 5 lima kategori utama: 1. Belanja Modal Tanah
Belanja Modal
Tanah adalah
pengeluaranbiaya yang
digunakan untuk pengadaan pembelian pembebasan, penyelesaian,
balik nama dan sewa tanah, pengosongan, pengurugan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat dan pengeluaran lainnya
sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai.
2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Peralatan dan Mesin adalah
pengeluaran biaya yang digunakan untuk pengadaan penambahan penggantian
dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 dua belas bulan
dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai. 3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal
Gedung dan
Bangunan adalah
pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaan penambahan penggantian, termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan
dan pengelolaan
pembangunan gedung
dan bangunan yang
Universitas Sumatera Utara
15
menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
4. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja
Modal Jalan,
Irigasi dan
Jaringan adalah
pengeluaran biaya yang digunakan untuk pengadaan penambahan penggantian peningkatan, pembangunan pembuatan serta perawatan
dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas
sampai jalan irigasi dan jaringan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
5. Belanja Modal Fisik Lainya Belanja Modal Fisik Lainnya adalah pengeluaranbiaya yang
digunakan untuk pegadaan penambahan penggantian peningkatan
pembangunan pembuatan serta perawatan terhadap fisik lainya yang tidak dapat dikategorikan dalam kriteria belanja modal tanah,
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan jaringan termasuk dalam belanja ini adalah belanja kontrak sewa beli,
pembelian barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku-buku dan jurnal ilmiah.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh aset tetap yang
memiliki manfaat ekonomis lebih dari 12 dua belas bulan yang digunakan untuk membangun daerah dan meningkatkan pelayanan publik. Pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
16
belanja modal diukur berdasarkan belanja modal periode APBD dibagi dengan belanja modal periode APBD sebelumnya. Haryadi dalam Muda,
2012
PBMt = BM
t
BM
t-1
x 100
Keterangan: PBMt
= Pertumbuhan Belanja Modal periode t BMt
= Belanja Modal periode t BMt-1
= Belanja Modal periode t-1
2 . 4 Pertumbuhan EkonomiPDRB
Menurut Boediono dalam Kuncoro, 2004:129, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang.
Sukirno dalam Kuncoro, 2004:129 menjelaskan bahwa, pandangan para ekonom klasik Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus, dan
John Stuart Mill, maupun ekonom neoklasik Robert Solow dan Trevor Swan, pada dasarnya ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi yaitu : 1 jumlah penduduk, 2 jumlah stok barang modal, 3 luas tanah dan kekayaan alam, dan 4 tingkat teknologi yang digunakan. Kuncoro
2004:84 menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dengan menggunakan PDRB
rill harga konstan atau nominal harga berlaku. Tetapi pertumbuhan ekonomi yang dihitung dengan berdasarkan PDRB riil
akan memberikan gambaran pertumbuhan output secara nyata, karena PDRB riil tidak memasukkan inflasi
Cara perhitungan PDRB dapat diperoleh melalui 3 tiga
pendekatan yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan
Universitas Sumatera Utara
17
pendekatan pengeluaran Muda, 2012 yang selanjutnya dijelaskan sebagai berikut :
1. Menurut pendekatan produksi, PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu
wilayah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 9
sembilan sektor atau lapangan usaha yaitu ; 1 Pertanian, 2 Pertambangan dan Penggalian, 3 Industri Pengolahan, 4 Listrik,
Gas dan Air Bersih, 5 Bangunan, 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran, 7 Pengangkutan dan Komunikasi, 8 Jasa Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan, dan 9 Jasa-Jasa. 2. Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB adalah penjumlahan
semua komponen permintaan akhir yaitu : a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta
yang tidak mencari laba b. Konsumsi pemerintah
c. Pembentukan modal tetap domestik bruto d. Perubahan stok
e. Ekspor 3. Menurut pendekatan pendapatan, PDRB merupakan jumlah balas
jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi dalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu satu
tahun. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan
Universitas Sumatera Utara
18
gaji, sewa rumah, bunga modal dan keuntungan. Semua hitungan tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak lainnya.
Sukirno 2010:9 menjelaskan bahwa, “Kebanyakan literatur ekonomi
mengartikan pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun
tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ”.
Menurut Arsyad dalam Kuncoro, 2004:129, “Pertumbuhan ekonomi
tidak hanya diukur dengan pertambahan PDB dan PDRB saja, tetapi juga diberi bobot yang bersifat immaterial seperti kenikmatan, kepuasan, dan
kebahagiaan, dengan rasa aman dan tentram yang dirasakan masyarakat luas ”.
Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan yang mendukung pencapaian pembangunan manusia. Korelasi positif pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan manusia tercermin dalam wujud perbaikan kualitas kehidupan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan secara
prinsipil harus berfokus pada seluruh aset bangsa, hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh masyarakat secara lebih merata, dan
pelaksanaanya harus mengedapankan kerangka kerja kelembagaan Badrudin, 2011.
Berdasarakan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan perekonomian suatu daerah yang dapat diukur
dengan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto PDRB dan peningkatan pendapatan per kapita yang diharapkan dapat berdampak pada
meningkatnya kesejahteraan masyarakat luas. PDRB diukur berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
19
PDRB Harga Konstan. Haryadi 2002 dalam Muda 2012.
PPDRB t = PDRB
t
PDRB
t-1
x 100
Keterangan: PPDRBt
= Pertumbuhan Ekonomi periode t PDRBt
= PDRB periode t PDRBt-1
= PDRB periode t-1
2.5 Penelitian Terdahulu