Belanja Modal Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Pertumbuhan Belanja Modal dan Pertumbuhan Ekonomi/PDRB Terhadap Fiscal Stress Pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Periode 2012-2014

13

2.3 Belanja Modal

Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010, belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal meliputi belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan aset tak berwujud. Mardiasmo 2004:187 menjelaskan bahwa, “belanja modal adalah belanja langsung yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi menambah aset”. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 53 ayat 1 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah juga menjelaskan bahwa belanja modal merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelianpengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya. Menurut Halim dan Kusupi 2012:107, “belaja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi”. Darise 2008:46 menjelaskan bahwa Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelianpengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan aset tetap lainnya Universitas Sumatera Utara 14 Belanja modal tidak hanya ditujukan untuk pengembangan infrastruktur industri, tetapi juga ditujukan untuk berbagai infrastruktur jasa yang langsung terkait dengan pemberian layanan kepada publik Nugroho dan Rohman, 2012. Menurut Syaiful dalam Muda, 2012, belanja modal dapat dikategorikan dalam 5 lima kategori utama: 1. Belanja Modal Tanah Belanja Modal Tanah adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaan pembelian pembebasan, penyelesaian, balik nama dan sewa tanah, pengosongan, pengurugan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat dan pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai. 2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Peralatan dan Mesin adalah pengeluaran biaya yang digunakan untuk pengadaan penambahan penggantian dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 dua belas bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai. 3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaan penambahan penggantian, termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang Universitas Sumatera Utara 15 menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap pakai. 4. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah pengeluaran biaya yang digunakan untuk pengadaan penambahan penggantian peningkatan, pembangunan pembuatan serta perawatan dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai jalan irigasi dan jaringan dimaksud dalam kondisi siap pakai. 5. Belanja Modal Fisik Lainya Belanja Modal Fisik Lainnya adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pegadaan penambahan penggantian peningkatan pembangunan pembuatan serta perawatan terhadap fisik lainya yang tidak dapat dikategorikan dalam kriteria belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan jaringan termasuk dalam belanja ini adalah belanja kontrak sewa beli, pembelian barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku-buku dan jurnal ilmiah. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh aset tetap yang memiliki manfaat ekonomis lebih dari 12 dua belas bulan yang digunakan untuk membangun daerah dan meningkatkan pelayanan publik. Pertumbuhan Universitas Sumatera Utara 16 belanja modal diukur berdasarkan belanja modal periode APBD dibagi dengan belanja modal periode APBD sebelumnya. Haryadi dalam Muda, 2012 PBMt = BM t BM t-1 x 100 Keterangan: PBMt = Pertumbuhan Belanja Modal periode t BMt = Belanja Modal periode t BMt-1 = Belanja Modal periode t-1 2 . 4 Pertumbuhan EkonomiPDRB Menurut Boediono dalam Kuncoro, 2004:129, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Sukirno dalam Kuncoro, 2004:129 menjelaskan bahwa, pandangan para ekonom klasik Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus, dan John Stuart Mill, maupun ekonom neoklasik Robert Solow dan Trevor Swan, pada dasarnya ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu : 1 jumlah penduduk, 2 jumlah stok barang modal, 3 luas tanah dan kekayaan alam, dan 4 tingkat teknologi yang digunakan. Kuncoro 2004:84 menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dengan menggunakan PDRB rill harga konstan atau nominal harga berlaku. Tetapi pertumbuhan ekonomi yang dihitung dengan berdasarkan PDRB riil akan memberikan gambaran pertumbuhan output secara nyata, karena PDRB riil tidak memasukkan inflasi Cara perhitungan PDRB dapat diperoleh melalui 3 tiga pendekatan yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan Universitas Sumatera Utara 17 pendekatan pengeluaran Muda, 2012 yang selanjutnya dijelaskan sebagai berikut : 1. Menurut pendekatan produksi, PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 sembilan sektor atau lapangan usaha yaitu ; 1 Pertanian, 2 Pertambangan dan Penggalian, 3 Industri Pengolahan, 4 Listrik, Gas dan Air Bersih, 5 Bangunan, 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran, 7 Pengangkutan dan Komunikasi, 8 Jasa Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, dan 9 Jasa-Jasa. 2. Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB adalah penjumlahan semua komponen permintaan akhir yaitu : a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari laba b. Konsumsi pemerintah c. Pembentukan modal tetap domestik bruto d. Perubahan stok e. Ekspor 3. Menurut pendekatan pendapatan, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi dalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan Universitas Sumatera Utara 18 gaji, sewa rumah, bunga modal dan keuntungan. Semua hitungan tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak lainnya. Sukirno 2010:9 menjelaskan bahwa, “Kebanyakan literatur ekonomi mengartikan pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ”. Menurut Arsyad dalam Kuncoro, 2004:129, “Pertumbuhan ekonomi tidak hanya diukur dengan pertambahan PDB dan PDRB saja, tetapi juga diberi bobot yang bersifat immaterial seperti kenikmatan, kepuasan, dan kebahagiaan, dengan rasa aman dan tentram yang dirasakan masyarakat luas ”. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan yang mendukung pencapaian pembangunan manusia. Korelasi positif pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia tercermin dalam wujud perbaikan kualitas kehidupan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan secara prinsipil harus berfokus pada seluruh aset bangsa, hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh masyarakat secara lebih merata, dan pelaksanaanya harus mengedapankan kerangka kerja kelembagaan Badrudin, 2011. Berdasarakan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan perekonomian suatu daerah yang dapat diukur dengan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto PDRB dan peningkatan pendapatan per kapita yang diharapkan dapat berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat luas. PDRB diukur berdasarkan Universitas Sumatera Utara 19 PDRB Harga Konstan. Haryadi 2002 dalam Muda 2012. PPDRB t = PDRB t PDRB t-1 x 100 Keterangan: PPDRBt = Pertumbuhan Ekonomi periode t PDRBt = PDRB periode t PDRBt-1 = PDRB periode t-1

2.5 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

3 82 84

Pengaruh Tax Effort, Pertumbuhan Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

7 76 100

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara)

1 39 97

Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Pertumbuhan Belanja Modal dan Pertumbuhan Ekonomi PDRB Terhadap Fiscal Stress Pada Kabupaten Kota di Sumatera Utara Periode 2012-2014

0 0 11

Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Pertumbuhan Belanja Modal dan Pertumbuhan Ekonomi PDRB Terhadap Fiscal Stress Pada Kabupaten Kota di Sumatera Utara Periode 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Pertumbuhan Belanja Modal dan Pertumbuhan Ekonomi PDRB Terhadap Fiscal Stress Pada Kabupaten Kota di Sumatera Utara Periode 2012-2014

0 0 6

Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Pertumbuhan Belanja Modal dan Pertumbuhan Ekonomi PDRB Terhadap Fiscal Stress Pada Kabupaten Kota di Sumatera Utara Periode 2012-2014

1 4 18

Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Pertumbuhan Belanja Modal dan Pertumbuhan Ekonomi PDRB Terhadap Fiscal Stress Pada Kabupaten Kota di Sumatera Utara Periode 2012-2014

0 0 3

Pengaruh Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Pertumbuhan Belanja Modal dan Pertumbuhan Ekonomi PDRB Terhadap Fiscal Stress Pada Kabupaten Kota di Sumatera Utara Periode 2012-2014

1 1 10

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11