32
Sumber : www.djpk.depkeu.go.id, diolah penulis 2016 3.7
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah “data kuantitatif yaitu data yang menunjukkan jumlah atau banyaknya sesuatu” menurut
Indriantoro dkk 1999:115. Sumber data yang digunakan adalah “data
sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain”
menurut Indriantoro dkk 1999:115. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan kabupatenkota di Sumatera Utara selama
periode 2012 sampai 2014. Data penelitian didapatkan dari website resmi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan DJPK dan BPS Provinsi
Sumatera Utara tahun 2012-2014 yang akan diteliti.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang menjelaskan tentang suatu fenomena yang ada serta menggambarkan
secara jelas dari objek penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder
NO Daerah
Kriteria Sampel
Terpilih 1
2
25 Kab. Nias Barat Sampel 22
26 Kota Sibolga Sampel 23
27 Kota Tanjung Balai -
- 28 Kota Pematang Siantar
Sampel 24 29 Kota Tebing Tinggi
Sampel 25 30 Kota Medan
Sampel 26 31 Kota Binjai
Sampel 27 32 Kota Padang Sidempuan
- -
33 Kota Gunung Sitoli -
-
Universitas Sumatera Utara
33
yang berupa data realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD kabupaten kota di Sumatera Utara. Data diperoleh dari situs
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan www.djpk.depkeu.go.id
dan BPS Provinsi Sumatera Utara www.sumut.bps.go.id. Periode yang menjadi
pengamatan penelitian adalah periode 2012- 2014.
3.9 Teknik Analisis
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model regresi berganda. Analisis regresi linier merupakan perluasan dari
regresi linier sederhana, yaitu menambahkan jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih. Analisis data akan dilakukan
dengan bantuan program SPSS Statistical Package for Social Sciense.
3.9.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan dalam penelitian dilakukan untuk menguji apakah model regresi
tersebut baik atau tidak . Uji Asumsi Klasik yang digunakan
adalah Uji
Normalitas, Uji
Multikolonieritas, Uji
Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi.
3.9.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi pada variabel terikat dan variabel bebas mempunyai
distribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah data penelitian ini terdistribusi normal atau tidak dapat dideteksi
melalui 2 cara yaitu analisis grafik dan analisis statistik uji
Universitas Sumatera Utara
34
One sample Kolmogorov Smirnov . Dengan menggunakan
analisis grafik, jika distribusi data adalah normal, maka terdapat titik titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan
penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Sedangkan dengan menggunakan One Sample kolmogorov Smirnov, jika
nilai signifikansi 0,05, maka data berdistribusi normal dan jika signifikansi 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.
3.9.1.2 Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan ada tidaknya korelasi
antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
multikolonieritas. Ada
atau tidaknya
multikolonieritas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Jika
nilai Tolerance value 0,10 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolonieritas.
3.9.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi
heteroskedastitas. Deteksi
ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya
Universitas Sumatera Utara
35
pola tertentu pada grafik scatterplot dengan dasar analisis, yaitu: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbuh y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.9.1.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik
harus terbebas dari adanya autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian
Durbin-Watson DW.
Untuk mengetahui
adanya autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson, dengan kriteria :
1. Angka D-W di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif. 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada
autokorelasi. 3. Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel yang diteliti, baik secara parsial maupun secara
Universitas Sumatera Utara
36
simultan. Variabel independen mana yang paling kuat pengaruhnya pertumbuhan PAD, pertumbuhan belanja modal, atau pertumbuhan
ekonomiPDRB terhadap variabel dependen fiscal stress dan variabel
mana yang mempunyai pengaruh sangat signifikan secara parsial. Analisis
yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat yaitu :
Y = + ß1 PPADX
1
+ ß2 PBMX
2
+ ß3 PPDRBX
3
+ e
Keterangan : Y
= Fiscal stress
= Konstanta ß
= Slope atau koefisien regresi PPAD X
1
= Pertumbuhan PAD PBM X
2
= Pertumbuhan Belanja Modal PPDRB X
3
= Pertumbuhan PDRB e
= error
3.9.3 Uji Hipotesis
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian terhadap variabel-variabel
penelitian dengan cara meng gunakan alat Uji t, Uji F dan Uji
Koefesien Determinasi R
2
. 3.9.3.1
Uji Signifikan Parsial Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual, hal ini
dilakukan dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
pada level of significant
5 dengan kriteria pengujian sebagai
Universitas Sumatera Utara
37
berikut: 1. Jika t
hitung
t
tabel
maka Hο diterima dan Ha ditolak. 2. Jika t
hitung
t
tabel
maka Ha diterima dan Hο ditolak.
3.9.3.2 Uji Signifikan Simultan Uji F
Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
Pengujian dilakukan dengan membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
pada level of significant 5 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
1. Jika F
hitung
F
tabel
maka Hο diterima dan Ha ditolak 2. Jika F
hitung
F
tabel
maka Ha diterima dan Hο ditolak
3.9.3.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Tujuan pengujian ini untuk menguji tingkat keeratan atau keterikatan antar variabel dependen dan variabel
independen yang bisa dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi adjusted R-square. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
keterikatannya dengan variabel dependen amat terbatas sedangkan nilai yang mendekati 1 satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian