Teknis Budidaya Tomat 1. Pengolahan Lahan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Teknis Budidaya Tomat 5.1.1. Pengolahan Lahan Pengolahan lahan Bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan dan pembentukan hasil.Lahan yang telah lama ditanami harus diolah kembali, agar tanah menjadi menjadi agregat-agregat yang lebih halus sehingga menjadi tekstur gembur. Lahan juga harus dibersihkan dari semak belukar, rumput, gulma dan sisa tanaman lain yang tumbuh disekitar tanaman. Sehingga akan tercipta kondisi lahan yang dapat menjamin kesuburan tanaman tomat yang akan diusahakan. Pengolahan lahan pertanian di daerah penelitian dilakukan dengan mencangkul tanah sedalam 20-40 cm, dilanjutkan dengan mencangkul tanah tipis- tipis sampai diperoleh tanah yang remah gembur, dan selanjutnya membentuk parit-parit atau bedengan yang bertujuan untuk melindungi akar tanaman dari genangan air, terutama pada saat musim hujan. Tenaga kerja yang digunakan ± sebanyak 20 untuk mengolah satu hektar lahan.Kemudian tanah dibiarkan agar terangin.

5.1.2. Penanaman

Petani di Desa Gajah terlebih dahulu melakukan pemupukan secara merata pasca terkena erupsi Gunung Sinabung sebelum melakukan penanaman. Universitas Sumatera Utara Pupuk yang digunakan yaitu pupuk kandang, KCL, Patin kali butir dan pupuk NPK. Dengan masing-masing rataan sebanyak 41,6 kgHa, 55,9kgHa, 50,8 kgHa dan 51,2 kgHa.

5.1.3. Pemeliharaan

Pemeliharaan dalam usahatani tomat mencakup kegiatan penyiangan gulma, pemupukan, pemberantasan penyakit, pemangkasan dan penyiraman pasca terkena erupsi Sinabung.

5.1.3.1. Penyiangan

Para petani tomat di Desa Gajah melakukan penyiangan tanaman tomat untuk menghilangkan rumput-rumput atau gulma yang tumbuh disekitar tanaman tomat.Penyiangan ini dilakukan biasanya setelah 1 bulan tabur bibit.Penyiangan dilakukan dengan hati-hati yaitu dengan menggunakan tangan mencabut rumput dan gulma yang tumbuh disekitar tanaman tomat tanpa merusak tanaman tomat yang mulai tumbuh.Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk penyiangan ini yaitu sebanyak ± 10 HKO per hektar.

5.1.3.2. Pemupukan

Pemupukan yang dimaksud adalah pemupukan kedua setelah adanya pemupukan pertama pada awal sebelum penanaman bibit. Pemupukan ini dilakukan setelah proses penjarangan tomat selesai dan pupuk yang digunakan yaitu pupuk kandang yang berasal dari kotoran ternak dengan rata-rata penggunaan ± 41,9 kgHa. Pemberian pupuk ini diharapkan memperbaiki sifat biologis, fisika dan kimia tanah yang dapat menyuburkan tanaman tomat dan dapat meningkatkan pertumbuhan buah tomat dan pemberiannya dilakukan Universitas Sumatera Utara dengan cara ditabur. Untuk kegiatan pemupukkan ini, rata-rata penggunaan tenaga kerja sebanyak ± 8 HKO per hektar.

5.1.3.3. Pemberantasan Penyakit

Pemberantasan penyakit untuk tanaman tomat dilakukan dengan menyemprotkan pestisida berupa trinep, krakon dan agrep 20 wp. Pemberian pestisida ini bertujuan untuk memberantas penyakit tanaman tomat pada daun, batang dan akar dengan penggunaan rata-rata ± 3,7 kgha, ± 1,5 LHa dan ± 2 Lha. Untuk kegiatan pemberian pestisida pada tanaman tomat membutuhkan ± 5 HKO per hektar.

5.1.3.4. Pemangkasan

Tanaman yang berupa perdu atau pohon umumnya perlu pemangkasan. Pemangkasan ini dimaksudkan antara lain untuk membentuk pohon, mengurangi daun, mempercepat pembuahan, meremajakan tanaman, dan lain-lain. Tujuan membentuk pohon adalah agar dapat berbunga atau berproduksi lebih banyak.Pengurangan daun dimaksudkan untuk mendapatkan hasil assimilasi bersih yang optimum. Dengan pemangkasan juga dimungkinkan mempercepat proses pembuahan. Tetapi adakalanya pemangkasan dilakukan untuk peremajaan tanaman rejuvenilisasi. Secara umum pemangkasan dilakukan dengan memotong cabangranting yang tumbuhnya tidak tepat, memotong tunas-tunas air, atau memotong ranting-ranting yang kena penyakit.Pemangkasan yang lakukan setiap seminggu sekali selama pertumbuhannya, tiap pohon hanya ditinggalkan sua cabang dan masing-masing cabang dibiarkan tumbuh masing-masing tiga tandan, dan buah yang dibiarkan Universitas Sumatera Utara masing-masing tandan disisakan 5 buah yang dipelihara agar menghasilkan buah yang besar.

5.1.4. Pemanenan

Tomat bisa mulai dipanen setelah berumur 70-90 hari setelah pindah tanam. Dalam hal ini di Desa Gajah pemanenan dilakukan oleh pedagang pengumpul tidak oleh petani. Pemanenan dilakukan dengan cara dilelang dengan cara pelelangannya siapa yang menawarkan tawaran tertinggi terhadap produksi tomat yang dihasilkan dengan luas lahan yang dimiliki petani di Desa Gajah. Rata-rata jumlah produksi tomat di Desa Gajah yaitu sebesar 149,800 kgha dengan harga jual petani Rp. 5.000 per kg.

5.2. Produktivitas Tomat