Tabel 30. Biaya Produksi Rata-Rata Petani dan Persentase dalam Satu Musim
No Uraian
Jumlah Persentase
Rp
1 Biaya Tenaga Kerja
1.821.167 38,26
2 Biaya Penyusutan
56.542 1,22
3 Biaya Sewa
682.267 14,82
4 Biaya Air
82.267 1,78
5 Biaya Bibit
221.167 4,8
6 Biaya Pupuk
1.409.567 30,62
7. Biaya Pestisida
389.967 8,47
Jumlah 4.662.942
100 Sumber : Diolah dari lampiran 7
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase biaya terbesar diduduki oleh biaya tenaga kerja dengan rata-rata sebesar Rp 1.821.167 38,26.
5.1.2 Penerimaan Petani
Penerimaan petani adalah hasil panen dikali dengan harga jual. Penerimaan petani tergantung dari hasil panennya. Apabila hasil panen banyak maka penerimaan
petani pun banyak. Apabila tidak mendapat hasil atau gagal panen maka petani merugi dan bahkan tidak bisa membayar berhutang. Rata-rata penerimaan yang
diperoleh petani di Desa Pekan Tanjung Beringin selama satu musim adalah Rp 12.087.000
5.1.3 Pendapatan Petani
Pendapatan petani per panen adalah selisih dari penerimaan per panen dan total biaya permusim tanam. Apabila pendapatan per panen diperoleh maka dapat
diketahui pendapatan per bulan dengan membagikan pendapatan perpanen dibagi 6 bulan. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai biaya produksi, penerimaan, dan
pendapatan petani dapat dilihat dari tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 31. Pendapatan Bersih Petani dalam Satu Bulan No
Uraian Rata-rata
Range
1 Biaya Produksi
Rp 4.662.942 Rp 2.487.500-Rp 7.265.500 2
Penerimaan Rp 12.087.000 Rp 6.750.000-Rp 17.600.000
3 Pendapatan Panen
Rp 7.315.000 Rp 3.443.750-Rp 12.011.500 4
Pendapatan Bulan Rp 1.237.343 Rp 572.292-Rp2.001.917
Sumber : Diolah dari lampiran 8
Berdasarkan tabel diatas, diketahui jumlah pendapatan yang diterima petani sampel di daerah penelitian. Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan petani
yaitu Rp 4.662.942, sedangkan rata-rata penerimaan yang diperoleh dari sekali panen yaitu Rp 12.087.000. Pendapatan rata-rata yang didapatkan petani per
sekali panen Rp 7.315.000. Rata-rata pendapatan petani per bulan yang diperoleh sebesar Rp 1.237.343
Rendahnya pendapatan petani juga dikarenakan produksi yang belum optimal. Produksi yang belum optimal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor
cuaca menentukan keberhasilan usahatani. Lahan yang diusahakan petani adalah lahan pasang surut. Untuk menanam bibit, petani harus menunggu lahan surut dan
tidak tergenang. Apabila lahan tergenang maka bibit bisa layu dan membusuk. Selain itu, hama dan penyakit juga mempengaruhi. Hama dan penyakit yang tidak
dapat dikendalikan dapat menyebabkan gagal panen dan kerugian besar pada petani. Oleh karena itu, hama dan penyakit harus dikendalikan secara tepat.
Pemberian pupuk juga berpengaruh terhadap produksi. Untuk mendapatkan tanaman yang sehat maka tanaman harus dipupuk secara rutin. Namun, karena
kesulitan dalam memperoleh pupuk maka petani hanya memupuk tanaman sesekali. Pemupukan harus diperhatikan agar bisa mendapatkan tanaman padi
yang sehat dan produksi yang optimal.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4 Distribusi Pendapatan Petani