Produksi dan Biaya Produksi Nelayan

39

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Tingkat Pendapatan, Distribusi Pendapatan, dan Kemiskinan Nelayan

Nelayan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 30 nelayan sampel yang melakukan usaha penangkapan ikan secara tradisional dengan menggunakan alat tangkap sederhana yaitu jaring dan sampan dengan motor kecil mesin dongfeng. Nelayan terbagi menjadi nelayan pemilik toke, nakhoda tekong, dan anggota.

5.1.1 Produksi dan Biaya Produksi Nelayan

Produk yang dihasilkan oleh nelayan adalah hasil tangkapan berupa ikan. Ikan yang dijual adalah ikan gembung dan di jual ke Tempat Pelelangan Ikan TPI. Hasil tangkapan nelayan tidak dapat ditentukan jumlahnya karena bersifat tidak pasti. Ketidakpastian itu juga disebabkan karena frekuensi nelayan melaut yang tidak dapat ditentukan. Apabila cuaca, angin, dan keadaan sampan mendukung maka nelayan berangkat melaut dan demikian juga sebaliknya. Apabila angin kencang, cuaca tidak bagus, dan sampan sedang rusak maka nelayan tidak melaut. Nelayan berangkat melaut sepanjang tahun dengan rata-rata frekuensi 12,7 kali per bulan dengan rentang 10 sampai 18 kali per bulannya. Jumlah nelayan berdasarkan frekuensi melaut dalam satu bulan dapat dilihat di tabel berikut. Tabel 22. Jumlah dan Persentase Nelayan Berdasarkan Frekuensi Melaut dalam Satu Bulan No Frekuensi Melaut Jumlah Nelayan Persentase kali KK 1 15 kali 17 56,7 2 15 kali 13 43,3 Jumlah 30 100 Sumber : Diolah dari lampiran 2 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 22 diatas dapat diketahui bahwa terdapat 17 orang 56,7 nelayan yang frekuensi melautnya 15 kali dalam sebulan dan 13 orang 43,3 nelayan yang frekuensi melautnya 15 kali dalam sebulan. Hasil tangkapan yang diperoleh nelayan bergantung pada musim ikan, serta kondisi cuaca dan angin. Nelayan juga tidak selalu mendapatkan ikan ketika berangkat melaut. Apabila nelayan tidak bisa mendapat ikan sama sekali maka nelayan mengalami kerugian. Hal tersebut karena nelayan harus tetap mengeluakan uang untuk perbekalan dan BBM. Apabila sedang musim ikan dan cuaca mendukung maka hasil tangkapan bisa sampai 200 kilogram per sekali melaut. Namun hasil yang diperoleh nelayan tidak pasti. Rata-rata hasil tangkapan yang diperoleh nelayan berkisar antara 40 sampai 70 kilogram per sekali melaut. Hasil tangkapan di jual ke TPI dengan harga Rp 14.000 - Rp 16.000 per kilogram. Rata-rata hasil tangkapan nelayan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 23. Hasil Tangkapan Rata-Rata Nelayan dalam Satu Kali Melaut No Hasil Tangkapan Jumlah Nelayan Rata-rata Persentase kilogram KK kg 1 40 - 50 kg 19 47,36 63,33 2 65 - 70 kg 11 69,5 36,67 Jumlah 30 100 Sumber : Diolah dari lampiran 2 Dari tabel diatas dapat diketahui hasil tangkapan rata-rata nelayan tiap melaut. Terdapat 19 orang 63,33 nelayan yang mendapatkan hasil tangkapan dengan rata-rata 47,36 kilogram per sekali melaut dengan rentang 40 sampai 50 kilogram dan terdapat 11 orang 36,67 nelayan yang mendapatkan hasil tangkapan dengan rata-rata 69,5 kilogram per sekali melaut dengan rentang 65 sampai 70 kilogram. Universitas Sumatera Utara Biaya yang dikeluarkan nelayan setiap melaut terdiri dari biaya untuk bahan bakar minyak BBM berupa solar, es batangan sebagai pengawet ikan, dan perbekalan nelayan selama melaut. Perbekalan nelayan selama melaut terdiri dari perbekalan makan dan minuman serta rokok. Biaya paling besar yang dikeluarkan nelayan adalah biaya untuk bahan bakar. Nelayan membeli BBM solar dengan harga Rp 8500 per liter, hal ini dikarenakan nelayan membeli BBM tidak langsung ke SPBN, melainkan dengan cara berhutang kepada pedagang eceran dengan memberi surat kapal sebagai jaminan. Hutang akan dibayar setelah melaut dan mendapatkan hasil. Biaya rata-rata nelayan per sampan setiap melaut dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 24. Biaya Melaut Rata-Rata Nelayan dan Persentase dalam Satu Kali Melaut Per Sampan No Uraian Jumlah Persentase Rp 1 BBM 211.458 54,07 2 Es 47.500 12,14 3 Perbekalan 128.333 32,8 4 Penyusutan Kapal 2423 0,61 5 Retribusi 500 0,12 6 Perawatan Kapal 817 0,26 Jumlah 391.032 100 Sumber : Diolah dari lampiran 2 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa biaya untuk BBM merupakan biaya yang paling besar dikeluarkan oleh nelayan dalam setiap kali melaut. Rata-rata biaya BBM yang dikeluarkan yaityu sebesar Rp 211.167 atau 54,07. Biaya es rata-rata Rp 47.500 atau 12,14, biaya perbekalan sebesar Rp 128.333 atau 32,8. Biaya penyusutan kapal sebesar Rp 2423 atau 0,61, biaya retribusi Rp 500 atau 0,12 dan biaya perawatan kapal sebesar Rp 817 atau 0,26. Universitas Sumatera Utara

5.1.2 Penerimaan Nelayan

Dokumen yang terkait

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 5 100

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 12

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 7

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 17

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 2 21

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 13

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 6