Produksi dan Biaya Produksi Petani

5.2 Tingkat Pendapatan, Distribusi Pendapatan, dan Kemiskinan Petani

Petani yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 30 petani sampel yang melakukan usaha tani di lahan sempit dengan luas lahan kurang dari 1 Hektar. Tanaman yang diusahakan petani adalah padi dengan jenis yang berbeda-beda, yaitu padi serang, IR, sunggal, dan makongga.

5.2.1 Produksi dan Biaya Produksi Petani

Produk yang dihasilkan oleh petani adalah padi basah. Padi dijual oleh petani ke agen atau kilang. Hasil produksi padi berkisar antara 200 sampai 250 kilogram per rante dan 1000 sampai 4000 kilogram per musim. Padi ditanam dua kali setahun dengan lama satu musim sepanjang 6 bulan. Hasil produksi tanaman padi tidak selalu baik dan optimal, hal itu dikarenakan banyak faktor seperti lahan yang tergenang, cuaca tidak menentu, irigasi yang tidak tersedia, juga harga pupuk dan pestisida yang mahal. Berikut adalah rata-rata produksi padi nelayan sampel di Desa Pekan Tanjung Beringin. Tabel 29. Hasil Produksi Rata-Rata Petani dalam Satu Musim Panen No Hasil Produksi Jumlah Petani Rata-rata Persentase kilogram KK kg 1 1000 - 2500 kg 12 1917 40 2 3000 - 4000 kg 18 3293 60 Jumlah 30 100 Sumber : Diolah dari lampiran 7 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa terdapat 12 orang 40 petani dengan rata-rata produksi 1917 kilogram per musim dengan rentang 1000 sampai 2500 kilogram dan terdapat 18 orang 60 petani dengan rata-rata produksi 3293 kilogram dengan rentang 3000 sampai 4000 kilogram. Lahan yang diusahakan petani sampel adalah lahan pasang surut dan sawah tadah hujan yang mana sangat bergantung kepada cuaca. Pada lahan pasang surut, Universitas Sumatera Utara apabila air laut pasang maka akan menggenangi lahan sawah dan akan surut apabila air laut surut. Pada sawah tadah hujan, apabila hujan terlalu deras maka akan membuat sawah tergenang air, tidak adanya saluran air menyebabkan air tertahan didalam sawah sehingga membuat batang padi menjadi busuk. Pada musim kemarau petani juga kesulitan untuk mendapatkan air karena tidak adanya irigasi. Keadaan tersebut bisa membuat produksi tidak optimal bahkan bisa membuat gagal panen. Selain itu, harga pupuk dan pestisida juga cukup mahal sehingga petani kesulitan untuk membelinya. Pupuk bersubsidi juga tidak didapat oleh petani sehingga petani harus membeli pupuk dengan harga yang mahal. Dalam melakukan usaha tani, petani mengeluarkan biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan, biaya sewa, dan biaya PBB. Biaya variabel yang dikeluarkan petani adalah biaya tenaga kerja, bibit, pupuk, dan pestisida. Biaya tetap dan biaya variabel yang dijumlahkan akan menghasilkan total biaya. Biaya yang paling besar dikeluarkan oleh petani adalah biaya untuk pupuk dan biaya tenaga kerja. Pupuk yang biasa digunakan oleh petani adalah pupuk NPK, ZA, SP36, dan Urea. Pestisida yang digunakan petani sangat beragam harga dan jenisnya mulai dari pestisida untuk membasmi hama, gulma, serangga, jamur, dan lain lain. Namun dalam penggunaannya, petani mengaplikasikan pestisida dengan cara yang belum tepat karena tidak sesuai dosis. Untuk membeli pupuk dan pestisida biasanya petani berhutang kepada pedagang dan akan dibayar setelah panen dan mendapatkan hasil. Untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan petani dapat dilihat dari tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 30. Biaya Produksi Rata-Rata Petani dan Persentase dalam Satu Musim No Uraian Jumlah Persentase Rp 1 Biaya Tenaga Kerja 1.821.167 38,26 2 Biaya Penyusutan 56.542 1,22 3 Biaya Sewa 682.267 14,82 4 Biaya Air 82.267 1,78 5 Biaya Bibit 221.167 4,8 6 Biaya Pupuk 1.409.567 30,62 7. Biaya Pestisida 389.967 8,47 Jumlah 4.662.942 100 Sumber : Diolah dari lampiran 7 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase biaya terbesar diduduki oleh biaya tenaga kerja dengan rata-rata sebesar Rp 1.821.167 38,26.

5.1.2 Penerimaan Petani

Dokumen yang terkait

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 5 100

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 12

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 7

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 17

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 2 21

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 13

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 6