BAB VI ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Perbandingan Hasil dari Kedua Metode
Perbandingan antara hasil penentuan rute distribusi metode Sequential Insertion
dan Clarke Wright Savings dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Perbandingan Hasil Penentuan Rute Distribusi Metode Sequential Insertion dan Clarke Wright Savings
Objektif Sequential
Insertion Clarke Wright
Savings Jumlah Tur yang Terbentuk
6 Tur 6 Tur
Waktu Loading menit 212,64
212,64 Waktu Unloading menit
211,21 211,21
Waktu Allowance menit 570,00
570,00 Waktu Perjalanan menit
630,00 765,00
Total Waktu menit 1623,85
1758,85 Jarak Tempuh km
236,20 281,20
Berdasarkan Tabel 6.1. terlihat bahwa hasil yang didapat untuk jumlah tur yang terbentuk dari kedua metode memiliki jumlah tur yang sama. Sedangkan dari total
waktu dan jarak tempuh, metode Sequential Insertion memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan metode Clarke Wright Savings. Hal ini dipengaruhi
dari proses pembentukan rute perjalanan oleh kedua metode yang berbeda. Metode Sequential Insertion berfokus untuk mendapatkan waktu total dan jarak
tempuh tersingkat dari seluruh sub rute dengan cara menyisipkan titik customer yang terdekat dalam rute perjalanan, sedangkan metode Clarke Wright Savings
Universitas Sumatera Utara
berfokus pada penghematan nilai saving yang diukur dari seberapa banyak dapat dilakukan pengurangan jarak tempuh dari masing-masing titik customer.
Kelebihan dari metode sequential insertion adalah memiliki rute perjalanan waktu total dan jarak tempuh tersingkat, sedangkan kelemahannya adalah proses
pengerjaan yang cukup panjang apabila memiliki jumlah titik customer yang cukup banyak. Kelebihan dari metode Clarke wright savings adalah kemudahan
dalam proses pengerjaan karena pembentukan rute berdasarkan nilai saving matriks
yang terbentuk, sedangkan kelemahannya adalah
tidak mempertimbangkan arah dari lokasi yang akan dituju.
Berdasarkan hasil yang didapat, metode Sequential Insertion
adalah metode yang terbaik dari hasil nilai total waktu dan jarak tempuh yang lebih singkat.
6.2. Analisis Perbaikan Rute