35
3.8 Pembuatan Profil Kromatografi 3.8.1 Pembuatan profil KLT
Pembuatan profil KLT dari ekstrak etanol daun ketepeng dilakukan menggunakan fase gerak n-heksana-etilasetat dengan berbagai perbandingan, fase
diam plat lapis silika gel 60 F
254
dan sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Liebermann-Burchard. Cara kerja: larutan ekstrak ditotolkan pada plat lapis silika
gel 60 F
254
yang sebelumnya telah diaktifkan, kemudian dimasukkan ke dalam chamber yang telah jenuh dengan uap pengembang dan ditutup rapat, setelah elusi
selesai plat dikeluarkan dari chamber dan dikeringkan di udara, kemudian plat disemprot dengan larutan penampak bercak. Warna bercak yang terjadi diamati
dan dihitung harga Rf-nya.
3.8.2 Pembuatan profil KKt
Pembuatan profil KKt dari ekstrak daun ketepeng dilakukan dengan menggunakan fase gerak asam asetat 5, HCl 1 dan BAW 4:1:5 dengan fase
diam kertas saring Whatmann dan sebagai penampak bercak digunakan pereaksi AlCl
3
, NH
3
dan FeCl
3
. Cara kerja: larutan ekstrak ditotolkan pada kertas Whatmann, kemudian dimasukkan ke dalam chamber yang telah jenuh dengan
uap pengembang dan ditutup rapat, setelah elusi selesai plat dikeluarkan dari chamber dan dikeringkan di udara, kemudian disemprot dengan pereaksi AlCl
3
, NH
3
dan FeCl
3
. Warna bercak yang terbentuk pada kertas Whatmann diamati dan dihitung harga Rf-nya.
3.9 Pengujian Aktivitas Antioksidan dengan Spektrofotometer Visibel 3.9.1 Prinsip metode penangkapan radikal bebas DPPH
Universitas Sumatera Utara
36 Kemampuan sampel uji dalam meredam proses oksidasi DPPH 1,1–
diphenyl–2-picrylhydrazil sebagai radikal bebas dalam larutan metanol sehingga terjadi perubahan warna DPPH dari ungu menjadi kuning dengan nilai IC
50
konsentrasi sampel uji yang mampu meredam radikal bebas 50 digunakan sebagai salah satu parameter untuk menentukan aktivitas antioksidan pada sampel
uji.
3.9.2 Pembuatan larutan blanko DPPH
Sebanyak 19,7 mg DPPH dilarutkan dalam metanol hingga volume 100 ml untuk mendapatkan larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 200 µgml. Dipipet
sebanyak 5 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda konsentrasi 40 µgml.
3.9.3 Pengukuran panjang gelombang serapan maksimum DPPH
Larutan DPPH konsentrasi 40 μgml dihomogenkan dan diukur serapannya pada panjang gelombang 400-750 nm yang merupakan panjang
gelombang sinar tampak.
3.9.4 Pembuatan larutan induk ekstrak dan fraksi
Sebanyak 25 mg ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etilasetat daun ketepeng ditimbang, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dilarutkan dengan
metanol lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda konsentrasi 1000 µgml.
3.9.5 Penentuan waktu reaksi