41 silikat, khususnya pasir yang terdapat pada simplisia WHO, 1992. Penetapan
kadar abu pada simplisia daun ketepeng menunjukkan kadar abu total sebesar 4,14 dan kadar abu tidak larut dalam asam sebesar 0,37. Hasil pemeriksaan
karakterisasi simplisia yang meliputi kadar sari larut air, kadar sari larut etanol, kadar abu dan kadar abu tidak larut asam memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan dalam Materia Medika Indonesia. Hasil perhitungan karakterisasi simplisia daun ketepeng dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 57.
4.3 Hasil Skrining Fitokimia Serbuk Simplisia
Hasil skrining fitokimia terhadap serbuk simplisia diketahui bahwa serbuk simplisia daun ketepeng mengandung golongan senyawa-senyawa kimia seperti
yang terlihat pada Tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia
No. Pemeriksaan
Hasil 1.
Alkaloid -
2. Flavonoid
+ 3.
Tanin +
4. Saponin
+ 5.
Glikosida +
6. Triterpenoid steroid
+ 7.
Antrakinon +
Keterangan: + positif : mengandung golongan senyawa
- negatif : tidak mengandung golongan senyawa
Hasil di atas menunjukkan bahwa daun ketepeng memiliki potensi sebagai antioksidan dengan adanya senyawa yang mempunyai potensi sebagai antioksidan
yaitu tanin, flavonoid dan antrakinon. Senyawa- senyawa tersebut bertindak sebagai penangkap radikal bebas karena gugus hidroksil yang dikandungnya dapat
Universitas Sumatera Utara
42 mendonorkan hidrogen kepada radikal bebas sehingga radikal bebas dapat diubah
menjadi tidak radikal Silalahi, 2006.
4.4. Hasil Ekstraksi dan Fraksinasi
Hasil ekstraksi 500 g simplisia daun ketepeng dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 80 sebanyak 5 liter, simplisia : pelarut 1 gram : 10
ml diperoleh ekstrak etanol daun ketepeng sebanyak 72,5 g. Ekstrak etanol difraksinasi menggunakan pelarut n-heksana dan air, dari 30 g ekstrak diperoleh
fraksi n-heksana 3,51 g, selanjutnya fraksi air difraksinasi dengan etilasetat sehingga diperoleh fraksi etilasetat 2,41 g. Ekstrak dan fraksi yang diperoleh diuji
aktivitas antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas DPPH.
4.5 Profil Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Daun Ketepeng
Hasil analisis KLT ekstrak etanol daun ketepeng mengggunakan fase gerak n-heksana:etilasetat 90:10 dengan penampak bercak Liebermann-
Burchard diperoleh 11 noda dengan 4 senyawa triterpenoidsteroid Rf 0,31; 0,76; 0,80 dan 0,84. Gambar kromatogram dan tabel data hasil analisis secara KLT
dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 61.
4.6 Profil Kromatografi Kertas Ekstrak Etanol Daun Ketepeng