46
Gambar 4.2 Grafik hasil analisis aktivitas antioksidan ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air dari daun ketepeng
Pada Gambar 4.2 dapat dilihat adanya peningkatan persen peredaman radikal bebas DPPH pada setiap kenaikan konsentrasi. Peningkatan persen
peredaman DPPH ini menunjukkan adanya aktivitas antioksidan dari ekstrak atau pun fraksi. Interaksi antioksidan dengan DPPH baik secara transfer elektron atau
donor hidrogen kepada DPPH, akan menetralkan radikal bebas DPPH. Jika semua elektron pada radikal bebas DPPH menjadi berpasangan, maka warna larutan
berubah dari ungu tua menjadi kuning terang. Perubahan ini dapat diukur secara stoikiometri sesuai dengan jumlah elektron atau atom hidrogen yang ditangkap
oleh molekul DPPH akibat adanya zat antioksidan Molyneux, 2004.
4.7.4 Hasil analisis nilai IC
50
Inhibitory Concentration sampel uji
Nilai IC
50
diperoleh berdasarkan persamaan regresi linier yang didapatkan dengan memplot konsentrasi larutan uji dan persen peredaman DPPH, dengan
konsentrasi larutan uji µgml sebagai absis dan nilai persen peredaman sebagai ordinat. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
40 60
80 100
P er
ed am
an
Konsentrasi µgml
Ekstrak etanol Fraksi n-heksana
Fraksi etilasetat Fraksi air
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 4.5 Hasil persamaan regresi linier dan nilai IC
50
dari ekstrak dan fraksi daun ketepeng
No. Larutan uji
Persamaan regresi IC
50
µgml 1.
Ekstrak etanol Y= 0,727x + 6,322
60,08 2.
Fraksi n-heksana Y= 0,386x + 0,874
127,27 3.
Fraksi etilasetat Y= 0,915x + 19,40
33,43 4.
Fraksi air Y= 0,691x + 3,857
66,78 Hasil pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa ekstrak etanol, fraksi n-heksana,
fraksi etilasetat dan fraksi air dari daun ketepeng memiliki aktivitas antioksidan yang berbeda satu dengan yang lain. Ekstrak etanol daun ketepeng memiliki
aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC
50
sebesar 60,08 µ gml, fraksi n-heksana memiliki aktivitas antioksidan yang lemah dengan nilai IC
50
sebesar 127,27 µgml, fraksi etilasetat memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat
dengan nilai IC
50
sebesar 33,43 µgml dan fraksi air memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC
50
sebesar 66,78 µ gml. Perbedaan nilai IC
50
pada masing-masing fraksi disebabkan oleh adanya distribusi jenis dan jumlah
golongan senyawa metabolit sekunder yang bersifat sebagai antioksidan berdasarkan kepolaran pelarut yang digunakan Huliselan dan Defny, 2015.
Fraksi etilasetat dengan nilai IC
50
terendah yaitu 33,43 µgml memiliki aktivitas antioksidan terkuat karena adanya senyawa polifenol seperti flavonoid,
tanin dan antrakinon. Keefektifan antioksidan pada ekstrak etilasetat dalam menetralkan radikal bebas berkaitan dengan sifat etilasetat yang semi polar
sehingga banyak komponen bioaktif yang larut di dalamnya seperti senyawa polifenol Huliselan dan Defny, 2015.
Senyawa polifenol dalam fraksi etilasetat menghasilkan aktivitas yang kuat dalam menangkap radikal bebas. Fenol dikenal sebagai antioksidan pemutus
Universitas Sumatera Utara
48 rantai kuat dan adanya gugus hidroksil dalam polifenol memberikan kontribusi
langsung kepada efek antioksidan, juga memiliki peran dalam mencegah oksidasi lipid Sannigrahi, dkk., 2010. Aktivitas antioksidan ekstrak daun ketepeng juga
ditentukan oleh adanya senyawa karotenoid yang tersari pada fraksi n-heksana
Chatterjee, dkk., 2013.
Universitas Sumatera Utara
49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN