Latar Belakang Masalah PERBEDAAN EFEK ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH HIJAU, MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH MERAH DAN RESIK V SABUN SIRIH TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN VITRO

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keputihan atau leukore adalah keluarnya cairan atau lendir berwarna putih kekuningan keruh pada permukaan vulva. Penyakit ini menyebabkan keluhan yang sering dijumpai pada wanita, yaitu rasa gatal dan panas serta adanya luka di daerah vulva vaginalis, kadang-kadang sampai terjadi udema. Empat puluh dua persen penyakit ini disebabkan oleh Candida albicans. Keputihan karena Candida albicans ini disebut kandidiasis vaginalis Sundari dan Winarno, 1996; Farid, 2000. Pengobatan pasien kandididasis vaginalis adalah dengan memberikan antijamur. Antijamur yang umum digunakan adalah flukonazol. Flukonazol bekerja dengan menghambat sintesis ergosterol. Penghambatan sintesis ergosterol akan berujung pada kerusakan membran sel dan mengakibatkan kematian sel jamur Katzung, 1998; Sjamsir Munaf, 1992. Namun, akhir- akhir ini berkembang informasi yang menyatakan resistensi flukonazol pada pasien HIV AIDS Spach dan Gallant, 2008. Mahalnya obat antijamur, seperti flukonazol, juga merupakan masalah dalam pengobatan kandidiasis. Obat dari bahan alami telah digunakan masyarakat Indonesia sejak berabad-abad dalam lingkup pengalaman secara turun-temurun Suharmiati dan Handayani, 2006. Pengobatan dengan herbal kembali disukai di era back to nature ini. Penyelenggaraan pengobatan herbal ini memiliki dasar hukum, yaitu Permenkes RI No. 1109MenkesPERIX2007. Sesuai dengan Peraturan 1 commit to user 2 Menteri Kesehatan tersebut pemanfaatan obat tradisional adalah sebagai upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Yanmedik Depkes, 2010. Daun sirih hijau Piper betle L. merupakan salah satu tanaman obat yang banyak tumbuh di Indonesia. Masyarakat Indonesia sendiri telah menggunakan daun sirih hijau dalam pengobatan tradisional untuk menguatkan gigi, menyembuhkan luka-luka kecil di mulut, menghilangkan bau badan, menghentikan perdarahan gusi dan sebagai obat kumur Moeljanto dan Mulyono, 2003. Selain itu, air rebusan daun sirih hijau digunakan untuk membersihkan kemaluan kaum wanita. Cara ini terbukti dapat merawat vagina dan menghindari keputihan. Kandungan fenol karvakrol dan fenilpropan eugenol dan kavikol di dalam minyak atsiri daun sirih hijau berfungsi sebagai antiseptik bakterisida dan fungisida yang sangat kuat Lestari, 2010. Sifat bakterisida dan fungisida daun sirih ini sangat bermanfaat jika digunakan untuk mengobati infeksi mikroorganisme patogen pada tubuh manusia, misalnya menghambat pertumbuhan Candida albicans. Beberapa penelitian menyatakan daun sirih hijau Piper betle L. dalam bentuk perasan, infusum, minyak atsiri, dan ekstrak etanol memiliki efek antifungi terhadap Candida albicans Firdasari, 2008; Hidir, 2010; Hertiani dan Purwantini, 2002; Angwar dan Damayanti, 2008. Melihat kemampuan daun sirih hijau untuk pengobatan keputihan, sekarang diproduksi berbagai macam produk kewanitaan untuk mengatasi keputihan berbahan baku daun sirih hijau, antara lain Resik-V sabun sirih. Resik-V sabun sirih adalah produk sabun cair yang commit to user 3 menggunakan formulasi ekstrak daun sirih hijau. Produsen Resik-V sabun sirih mengklaim bahwa sabun ini mampu menjaga keharuman alami dan kebersihan vagina agar terhindar dari kuman Moeljanto dan Mulyono, 2003. Kerabat terdekat daun sirih hijau, yakni daun sirih merah Piper crocatum, akhir-akhir ini dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit. Seperti halnya daun sirih hijau, daun sirih merah memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat berfungsi sebagai antifungi dan bakterisida. Peran daun sirih merah sebagai antifungi Candida albicans telah diketahui dalam bentuk minyak atsirinya Sulistiyani dkk., 2007. Namun Dhewayani 2010 menyatakan bentuk infusum daun sirih merah tidak efektif menghambat pertumbuhan Candida albicans. Belum ada penelitian yang membandingkan efek antifungi kedua daun sirih ini terhadap pertumbuhan Candida albicans. Namun Haryadi 2009 dalam penelitiannya membandingkan efek antibakteri ekstrak daun sirih hijau Piper betle L. dan ekstrak daun sirih merah Piper crocatum terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus secara In vitro. Hasil penelitian menyatakan bahwa daya antibakteri ekstrak daun sirih hijau lebih baik dibanding ekstrak daun sirih merah. Berdasarkan hal tersebut, melalui penelitian ini dapat diketahui perbedaan efektivitas antifungi sirih hijau dan sirih merah terhadap pertumbuhan Candida albicans secara In vitro. Dalam penelitian ini, yang diteliti adalah minyak atsiri dari kedua daun sirih karena minyak atsiri keduanya telah diketahui memiliki efek menghambat pertumbuhan Candida albicans. Zona hambatan pertumbuhan Candida commit to user 4 albicans yang dihasilkan kedua sirih juga dibandingkan dengan zona hambatan yang dihasilkan Resik-V sabun sirih sebagai pembersih daerah kewanitaan yang mengandung ekstrak daun sirih hijau dan flukonazol sebagai kontrol positif.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila

3 49 97

Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila

1 51 97

Daya Hambat Infusum Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis ; Penelitian In Vitro.

1 79 68

Daya Hambat Infusum Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis ; Penelitian In Vitro

7 106 73

Analisa Komponen Kimia Minyak Atsiri Dan Uji Pestisida Nabati Hasil Isolasi Daun Sirih Hutan (Piper aduncum L) Pada Larva Lalat Buah (Bactrocela carambolae) Jambu Biji

6 56 80

PERBEDAAN EFEK ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI KAYU MANIS , LENGKUAS DAN KOMBINASINYA TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITRO

1 4 59

AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) DAN MINYAK ATSIRI Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) dan Minyak Atsiri Daun Sereh Wangi (Cymbopogon Nardus (L.) Rendle) Asal

0 3 12

Pengaruh Perbedaan Lama Kontak Sabun Ekstrak Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro

0 0 5

Perbandingan Efektivitas Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau (Piper betle Linn) dengan Minyak Atsiri Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap Candida albicans secara In Vitro

0 1 8

UJI POTENSI ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz Pav.) TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITRO

0 0 95