commit to user 9
2. Sirih Merah
a. Klasifikasi Tanaman 1 Divisio
: Spermatophyta 2 Sub Devisi
: Angiospermae 3 Kelas
: Dicotyledonae 4 Ordo
: Piperales 5 Famili
: Piperceae 6 Genus
: Piper 7 Spesies
: Piper crocatum Ruiz Pav USDA ARS, 2007
b. Sinonim Sinonim dari Piper crocatum adalah Piper betle L. var
Rubrum, Piper cf. fragile Benth., Chavica auriclata Miq., Chavica betle Miq., Piper pinguispicum DC Sudewo, 2005.
c. Deskripsi Tanaman Tanaman sirih merah Piper crocatum tumbuh menjalar
seperti halnya sirih hijau. Batangnya bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung dengan
bagian atas meruncing, bertepi rata, dan permukaannya mengilap dan tidak berbulu. Panjang daunnya bisa mencapai 15 – 20 cm. Warna
daun bagian atas hijau bercorak warna putih keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna merah hati cerah. Daun sirih hijau berasa sangat
pahit dan beraroma wangi khas sirih. Batangnya bersulur dan beruas
commit to user 10
dengan jarak buku 5 – 10 cm. Di setiap buku tumbuh bakal akar Sudewo, 2005.
d. Habitat Tanaman sirih merah menyukai tempat teduh, berhawa sejuk
dengan sinar matahari 60 – 75, serta dapat tumbuh subur dan bagus di daerah pegunungan. Bila tumbuh pada daerah panas dengan paparan
langsung sinar matahari, batangnya cepat mengering. Selain itu, warna merah daunnya akan pudar Manoi, 2007.
e. Kandungan Zat Kimia Kandungan zat kimia dalam sirih merah adalah alkaloid,
saponin, flavonoid, tanin, minyak atsiri, polifenol, kuinon, dan steroid. Kandungan minyak atsiri yang terdapat di daun sirih merah adalah
golongan monoterpen p-cymene, golongan seskueterpen caryofelen, kadimen estragol, phenylpropane hidroksikavicol, eugenol, kavicol,
kavibetol, phenol karvakrol, allylpyrokatekol dan terpenena Subarnas dkk., 2007; Nur ATA dkk., 2010; Sudewo, 2005; Manoi,
2007. Senyawa aktif eugenol, kavikol dan karvakrol inilah yang dikenal memiliki aktivitas penghambatan pertumbuhan Candida
albicans He et al., 2007; Dalleau et al., 2008. f. Kegunaan tanaman
Pemanfaatan sirih merah di masyarakat telah dilakukan menurut pengalaman secara turun-temurun. Di masyarakat, sirih merah
dipakai sebagai antiseptik, untuk mengatasi diabetes, kanker,
commit to user 11
hipertensi, dan penyakit hepatitis. Dalam bentuk teh herbal, sirih merah digunakan untuk mengobati asam urat, kencing manis, maag
dan kelelahan Manoi, 2007. Senyawa seperti flavonoid, fenolat dan alkaloid diketahui
berpotensi sebagai antioksidan, antikanker, dan antidiabetes Atta-ur- Rahman dan Choudhary, 2001; Wicaksono et al., 2009. Kandungan
tanin pada sirih merah terbukti dapat digunakan untuk mengobati gastritis. Kandungan alkaloid, flavonoid, dan tanin juga telah diteliti
peranannya sebagai antibakteri Juliantina dkk., 2009.
3. Resik-V Sabun Sirih